Laman

Jumat, 17 Agustus 2012

Sejarah Tata Ruang Kota Depok: Menyambung Mata Rantai Yang Terputus Antara Depok Masa Kini dan Depok Tempo ‘Doeloe’

Kini saya tinggal di Kota Depok. Setiap kali kita memandang dari Depok ke arah selatan, sejajar denga rel kereta api Jakarta-Bogor, maka di kejauhan sangat jelas terlihat suatu pemandangan (lanskap) Gunung Salak. Sejatinya, pemandangan Gunung Salak ini hanya indah jika dipandang dari Kota Depok--tidak dari Kota Bogor (terlalu dekat) dan juga tidak dari Kota Jakarta (terlalu jauh). Ini berarti karunia adanya keindahan Gunung Salak sesungguhnya ditujukan buat warga Kota Depok. Dalam hubungan ini, jika kita telusuri sejarah Depok, satu-satunya yang tidak berubah dari masa ke masa adalah pemandangan Gunung Salak ini. Lantas, apa saja yang telah berubah. Mari, saya ingin mengajak anda untuk ikut mencermatinya.

Gunung Salak (Dilihat dari Depok Selatan)
Pada masa kini, pemandangan Gunung Salak adalah sedikit ruang yang tersisa tentang suatu pemandangan masa lalu di Kota Depok. Pemandangan ini hanya bisa ditemukan di Kota Depok bagian selatan. Sementara di belakang kita memandang Gunung Salak ini, Kota Depok sudah sangat banyak berubah dan kini telah menjadi sebuah kota suburban yang modis yang terdiri dari perumahan-perumahan yang ratusan banyaknya, sejumlah perkampungan-perkampungan lama dengan titik fokus Depok Lama yang juga ikut berubah, telah dibangunnya puluhan pusat-pusat bisnis dan perdagangan, didirikannya beberapa pusat pendidikan dan budaya dan dibangunnya jaringan jalan-jalan kota yang baru. 






























Ketika kita mencermati adanya perubahan tata ruang dan perkembangan Kota Depok pada masa ini dalam koridor pembangunan kota sebagai metropolitan masa depan, ternyata jauh di masa doeloe, sejarah awal terbentuknya Kota Depok sungguh sangat menarik untuk diketahui. Dengan menelusuri kembali jejak terbentuknya Kota Depok dari masala lalu, kita akhirnya akan mengetahui mengapa kita memilih tinggal di Kota Depok. Blog ini akan mendeskripsikan aspek-aspek berikut: 
  • ·        Lahan dan lanskap
  • ·        Fasilatas Pendidikan
  • ·        Fasilitas Kesehatan
  • ·        Pusat Bisnis dan Industri
  • ·        Mal dan Pasar Tradisional
  • ·        Infrastruktur Jalan dan Jembatan
  • ·        Hutan dan Setu
  • ·        Pertanian dan Irigasi
  • ·        Perumahan dan Bangunan
  • ·        Moda Transportasi
  • ·        Rumah Ibadah
  • ·        Lainnya 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar