Laman

Kamis, 08 Juni 2017

Sejarah Bogor (8): Golf di Bogor Tempo Doeloe, Buitenzorgsche Golfclub; Lapangan Golf Rawamangun Diresmikan Tahun 1937

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini


Kota Bogor termasuk salah satu kota terawal di Hindia Belanda (baca: Indonesia) yang menyelenggarakan permainan golf. Beberapa olah raga luar lapangan saat itu, seperti pacuan kuda dan sepakbola sudah lebih awal berkembang. Oleh karena permainan golf sendiri sangat terbatas segmennya, menjadi salah satu alasan mengapa keberadaan golf kurang popular. Meski demikian, permainan golf secara perlahan dan pasti terus berkembang.

Taman Semplak, 1914
Permainan golf kali pertama diperkenalkan pada tahun 1872 di Batavia (lihat Provinciale Geldersche en Nijmeegsche courant, 11-03-1937). Namun kabar berita perkembangannya tidak begitu terdengar cukup lama. Keberadaan permainan golf baru muncul (kembali) ke permukaan pada awal tahun 1900. Ini sehubungan dengan pembentukan klub golf di Batavia yang diberi nama Batavia Golfclub. Lapangan yang digunakan adalah Manggarai course. Batavia Golfclub semakin menunjukkan keberadaannya (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 26-01-1928).

Selain di Batavia, kota-kota lain yang terbilang awal aktif menyelenggarakan permaianan golf, antara lain Soerabaja dan Semarang. Di Kota Bogor, kapan permainan golf diperkenalkan kali pertama tidak diketahui secara pasti. Namun ketika di Bogor diberitakan adanya penyelenggaraan permainan golf, permainan golf di sejumlah kota juga muncul.

Batavia Golfclub

Pada tahun 1911 kejuaraan golf antar klub dilaksanakan di Batavia. Kejuaran ini sebagai tuan rumah adalah BGC. Kejuaraan golf ini dengan menghadirkan dua klub golf tamu dari Semarang dan Soerabaja. Ini adalah kejuaraan antarklub di Jawa yang kedua setelah sebelumnya diadakan di Semarang.

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 18-04-1911: ‘Batavia Golf Club. Kompetisi yang diadakan kemarin di Batavia Golf Club mengundang banyak penonton hadir. Pemenangnya Mr D. Edwards dan Mr AW. Beauolerk pemenang kedua. Sebanyak 13 kontestan mengambil bagian dalam kontes. Ini membuat Batavia gede. Kompetisi yang diadakan tiap tahun antar klub Surabaya, Semarang dan Batavia. Tahun lalu diadakan di tempat Semarang’.

BGC terus melakukan konsolidasi organisasi seiring dengan perkembangan permainan golf dengan peminat yang terus meningkat. Dukungan dari para ekspatriat dari Eropa, Amerika dan Jepang mulai memikirkan lapangan golf yang refresentatif. Lapangan golf di Manggarai sudah tidak optimal (terlalu sempit). Dalam rapat tahunan Batavia Golf Club tahun 1927 muncul ide pembangunan lapangan yang baru (Bataviaasch nieuwsblad, 18-02-1927).

Dengan adanya gagasan baru ini maka di Batavia, lapangan golf akan pindah untuk yang ketiga. Lapangan golf pertama (1872) berada di Koningsplein (sekitar Lapangan Monas yang sekarang). Oleh karena lapangan yang kala itu masih ukuran kecil lalu dipindahkan ke Manggarai sehubungan dengan pembangunan perumahan (elit) Menteng dan reposisi rel kereta penghubung utara-selatan dari lintasan di Tjikini ke lintasan yang baru di Manggarai (1918).  

Pada tahun 1935 BGC menyelenggarakan kejuaaran golf se West Java. Kejuaraan ini dilangsungkan di lapangan Manggarai. Pada kontes ini diikuti oleh pemain dari Bandoeng, Soebang, Soekamandi, Batavia. Cheribon, Namun pegolf dari Buitenzorg sayangnya tidak dapat mengirimkan perwakilan (Bataviaasch nieuwsblad, 12-06-1935). West Java  Championship ini dimenangkan oleh SL. Loney dan runner up A. Anderson.

Lapangan Baru Rawamangoen

Pembangunan lapangan golf yang baru kemudian terealisasi pada tahun 1937. Dalam peresmian lapangan golf yang baru di Rawamangoen 11-03-1937 tidak hanya hadir perwakilan resmi (konsulat) dari Inggris, Amerika Serikat dan Jepang juga dihadiri oleh pegiat golf dari Buitenzorg.

Provinciale Geldersche en Nijmeegsche courant, 11-03-1937: ‘Batavia Golf Club kemarin di clubhouse baru dalam operasi, yang terletak di lantai dasar klub, di Rawah Mangoen di belakang stasiun Kramat. Dalam upacara ini antara lain hadir perwakilan resmi dari Inggris, Amerika Serikat dan Jepang. Selain itu hadir Walikota Voorneman, Residen Batavia dan pihak yang berkepentingan dari Bandoeng, Buitenzorg dan Palembang. Lapangan baru ini merupakan lapangan indah terdiri 18 lubang golf, yang dibangun dibawah kepemimpinan Mr T. Simpson, Direktur Firma Simpson & Co’.

Buitenzorgsche Golfclub

Permainan golf di Buitenzorg tidak diketahui secara pasti kapan dimulai. Namun setidaknya sebelum tahun 1935 pegolf dari Buitenzorg sudah diperhitungkan dalam kejuaraan gol se West Java yang diadakan di Batavia. Dalam peresmian lapangan golf yang baru di Rawamangoen tahun 1937 pegolf dari Buitenzorg turut hadir. Ini mengindikasikan bahwa permainan golf di Buitenzorg sudah jelas keberadaannya.

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 02-03-1938: ‘Golf Club Buitenzorg pada hari Senin mengadakan pertemuan dalam pengesahan AD/ART dan memilih pengurus baru. Yang terpilih sebagai presiden Mr AJ. Beversluis. Sementara mantan ketua, Mr J. Ramaer tidak mencalonkan karena kesibukan. Sebagai kapten terpilih Mr Fearmer. Untuk jabatan sekretaris adalah Mr George dan bendahara Mr. AE. Immes. Sedangkan komisaris Mr. Schokker dan Mrs. EM. Ramaer, Sibinsra Mulder. Dari pertemuan ini ke depan akan dibuat clubhouse untuk menciptakan sebuah pusat dari sosialisasi bagi anggota klub’.

Buitenzorgsche Golfclub baru menunjukkan jatidirinya pada tahun 1938 ketika mulai menyelenggarakan kejuaraan golf di Buitenzorg dengan mengusung Good Year-beker (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 26-01-1939). Untuk meningkatkan kemampuan para anggotanya Buitenzorgsche Golfclub mengundang Mr. Cassidy pengolf professional dari Australia Barat untuk memberikan pelatihan dari 8-14 Desember untuk anggota dan mendemostrasikannya (Bataviaasch nieuwsblad, 01-12-1939).

Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 03-02-1940: ‘Buitenzorg Golf Club diadakan pada malam terakhir sidang umum Buitenzorgsche Golf club terpilih sebagai direksi tahun 1940 sebagai berikut: JG. Kerlen, Presiden, C. Caden, sekretaris, C. Stevenson, bendahara; Mr. E. Schokker dan Mr. H. Loudon sebagai komisaris. Untuk kapten terpilih Mr D. Gow. Pengurus menyampaikan kepada ucapan terimakasih kepada Ramaer, untuk yang dedikasi tak kunjung padam dan antusiasme bagi Golf Club sangat banyak terima kasih karena jasa-jasa mereka yang luar biasa selama ini’.

Klub Bogor semakin diperhitungkan sebagai klub golf yang mampu bersaing di tingkat regional di Jawa. Pada penyelenggaraan Beckett-bcker yang disponsori Dunlop di Semarang tahun 1940 tim Buitenzorg mengirim para pengolf terbaiknya (Bataviaasch nieuwsblad, 27-03-1940). Tim Buitenzorg akan bersaing dengan pegolf dari Batavia, Semarang Soerabaja, Bandoeng, Chirebon dan Tjepoe. Dalam turnamen ini juga hadir pegolf kampiun se-Jawa.

J. Ramaer adalah pendiri Buitenzorgsche Golfclub dan sekaligus presiden pertama (Bataviaasch nieuwsblad, 27-06-1938). J. Ramaer adalah pejabat pemerintah di Buitenzorg (secretaris van het Gouvernement van Nederlandsch-Indie). Kepengurusan Buitenzorgsche Golfclub dilanjutkan oleh Beversluis. J. Ramaer juga adalah pemain tennis andalan dari Buitenzorg.

Lokasi Buintezorgsch Golf Club (Peta 1946)
Lapangan golf di Buitenzorg dibangun di Tjilendek weg tepat berada di seberang rumah sakit Jiwa (Lunatic Asylum). Lapangan golf Buitenzorg ini merupakan lapangan golf pertama yang representative di Buitenzorg yang dibangun sebelum tahun 1937. Lapangan golf ini masih eksis hingga ini hari.

Selama pendudukan Jepang tidak terdengar kabar berita golf di Bogor. Kabar berita baru muncul pada tahun 1951 ketika diadakan Kejuaraan Golf (Algemeen Indisch dagblad: de Preangerbode, 19-04-1951). Nama Buitenzorgsch Golfclub telah berubah menjadi Bogor Golf  Club. Masih pada tahun yang sama di Bogor diadakan pertandingan golf untuk memperebutkan ‘van Mook Cup’ yang dimenangkan oleh Van der Knaap (De nieuwsgier, 12-07-1951).

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

2 komentar:

  1. Tertulis diphoto, Taman Semplak 1814, padahal film untuk kamera baru ada tahun 1850. Sebelum 1850, dokumentasi selalu berbentuk lukisan dan atau sketch. Demikian.

    BalasHapus
  2. Saudara benar. Kesalahan tulis sudah dikoreksi: 1814 menjadi 1914. Terimakasih

    BalasHapus