Laman

Minggu, 09 Desember 2018

Sejarah Menjadi Indonesia (11): Liga-1 Indonesia 2018, Liga Paling Kompetitif di Dunia; Menit Terakhir Juara dan Degradasi


Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disin

Saat ini anda sedang mengikuti pertandingan terakhir (pertandingan ke-34) Liga-1 Liga Indonesia yang dilakukan secara simultan di lima tempat yang berbeda. Lima pertandingan ini untuk menentukan klub mana yang menjadi juara liga dan klub-klub mana yang harus degradasi (turun ke Liga-2. Pertandingan dimulai sejak pukul 15.30 WIB.

Posisi Klassemen Pertandingan ke-33 Liga-1 Indonesia 2018
Liga-1 Liga Indonesia 2018 boleh dikatakan sebagai liga paling kompetitif di dunia. Hingga pertandingan terakhir liga belum bisa menentukan klub mana yang menjadi juara (The Winner) dan juga belum bisa menentukan tiga klub yang akan terdegradasi. Tidak hanya itu, interval poin tertinggi (kandidat juara) dan poin terendah (kandidat terdegradasi) relatif kecil.

Bagaimana Liga-1 Liga Indonesia 2018 dapat disebut liga paling kompetitif di dunia? Itu yang menjadi pertanyaannya. Liga-1 Liga Indonesia dapat dikatakan sebagai liga yang langka dan dapat dikategorikan sebagai salah satu liga paling kompetitif sepanjang masa. Marik kita simak.

Liga Paling Kompetitif di Dunia

Menurut data RSSF, liga yang paling kompetitif (Most Competitive League) di dunia sepanjang masa adalah liga yang diselenggarakan tahun 1983-1984 di Rumania. Perhatikan hasil akhir liga Divizia C, Rumania. Sebanyak 16 klub berlaga dan setiap klub telah menyelesaikan sebanyak 30 pertandingan. Peringkat teratas memperoleh poin 38, sementara peringkat terbawah sebanyak 28 poin (hanya selisih 10 poin).

Liga paling kompetitif sedunia (Divisi- C Rumania 1983/1984)
Bagaimana cara mengukur tingkat kompetitif sebuah liga (kempetisi reguler) belum ada yang baku. Dalam hal ini satu formulasi ukuran kompetitif sederhana yang disebut Indeks Kompetitif (lihat Akhir Matua Harahap, 2008). Formulasi tersebut adalah sebagai berikut: 3-[(Pmax-Pmin)/Jumlah Putaran]. Contoh: Liga -1 hingga putaran keempat poin maksimal 8 dan poin minimal 2. Dengan mengikuti ruus: [(Pmax=8)-Pmin=2)]=6. Lalu 6/4=1.5. Indeks Kompetitif adalah 3-1.5=1.5. Jadi Indeks Kompetitif hinga putaran keempat adalah 1.5. Untuk Liga Rumania: Pmax-38. Pmin-28. Dengan jumlah putaran (satu musim sebanyak 30 maka Indeks Kompetitif sama dengan 2.67. Artinya: semakin sedikit selisih poin dengan banyak putaran akan lebih kompetitif. Dengan kata lain: nilai Indeks Kompetititf makin tinggi. Sebalik jika peringkat pertama selalu menang dan peringkat terbawah selalu kalah maka angkat Indeks Kompetitif sama dengan nol atau liga disebut paling tidak kompetitif. Misal: jika Liga-1 pada putaran keempat, klub yang selalu menang akan mendapat poin 12; dan klub yang selalu kalah akan mendapat poin nol. Oleh karena rumus adalah 3-[(Pmax-Pmin)/Jumlah Putaran] maka hasilnya 3-[(12-0)/4]=0. Hasil liga dengan indeks nol belum pernah ditemukan. Apakah liga dengan indeks kompetisi sama dengan 3? Sejauh yang diketahui belum ada. Suatu liga memiliki indeks sama dengan 3, jika semua klub dalam satu musim memiliki poin yang sama. Yang membedakan diantara mereka dalam peringkat adalah selisih gol dan unggul head to head.

Tunggu deskripsi lengkanya
  

*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar