Laman

Kamis, 14 November 2019

Sejarah Sukabumi (36): Pidato Ir. Soekarno di Lapangan Merdeka Sukabumi 1 Maret 1951; Ide Bangun Hotel di Pelabuhan Ratu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini

Presiden Soekarno tidak hanya tanggal 31 Agustus 1952 ke Soekabumi, tetapi juga jauh sebelumnya. Tepatnya tanggal 1 Maret 1951. Kunjungan Ir. Soekarno tahun 1951 justru lebih penting dari kunjungannya yang lain. Pada tanggal 1 Maret 1951 Presiden Soekarno berpidato di Lapangan Merdeka sangat herois: ‘Sebelum tanggal 1 Januari 1952 Belanda harus mengembalikan Irian kepada Indonesia’ Demikian inti pidato Presiden Soekarno. Itulah pidato berapi-api Ir. Soekarno di tengah lautan massa di Lapangan Merdeka Soekaboemi tanggal 1 Maret 1951.

Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode, 02-03-1951
Ir. Soekarno adalah seorang nasionalis sejati yang sangat senang berkunjung ke kampong halaman teman-teman seperjuangannya. Ketika Partai Indonesia didirikan pada tahun 1932 Ir. Soekarno berkunjung ke Sibolga dan Padang Sidempoean (lihat (De Sumatra post, 13-05-1932). Ir. Soekarno juga ke Soekaboemi. Kunjungan Ir. Soekarno ke tiga kota itu tidak hanya urusan sosialisasi Partai Indonesia tetapi karena Padang Sidempoean adalah kampong halaman Amir Sjarifoeddin Harahap dan Soekaboemi adalah kampong halaman Raden Sjamsoedin. Amir Sjarifoeddin Harahap dan Raden Sjamsoedin adlaah pengurus teras Partai Indonesia. Kunjungan ulang ke Soekaboemi baru terjadi kembali pada bulan Oktober 1945 (lihat De Tijd : godsdienstig-staatkundig dagblad, 17-10-1945). Setelah kunjungan ke Soekaboemi pada Agustus 1952 Presiden Soekarno berkunjung ke Padang Sidempoean (lihat De nieuwsgier, 19-03-1953).    

Yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan Presiden Soekarno berkunjung ke Soekaboemi pada tanggal 1 Maret 1951? Yang jelas hanya kunjungan 31 Agustus 1952 yang tercatat dalam sejarah Sukabumi. Lalu bagaimana dengan tanggal 1 Maret 1951. Apa pentingnya Presiden Soekarno menyegerakan berkunjung ke Sukabumi? Untuk itu mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.