Laman

Senin, 07 September 2020

Sejarah Manado (22): Kerajaan Bolaang Mongondow, Mutiara Sulawesi Utara; Kerajaan Bolaang dan Penduduk Minahasa

 

 *Untuk melihat semua artikel Sejarah Manado dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini ada empat kabupaten yang menggunakan nama Bolaang Mongondow, yakni: Kabupaten Bolaang Mongondow (ibu kota di Lolak); Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (di Tuluyan); Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (di Molibagu); dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (di Boroko). Empat kabupaten ini plus Kota Kotamobagu pada awalnya satu wilayah administratif (eks suatu wilayah kerajaan pada masa lampau).

Kawasan pantai utara Celebes dari Toli Toli hingga Manado adalah satu wilayah genealogis. Pada era Poertugis, disebut Raja Tolitoli adalah bersaudara dengan Raja Boeol, Raja Manado, Raja Bolaang dan Ratu Kaidipan. Penduduk kerajaan-kerajaan ini berbeda dengan pendududk Minahasa yang berpusat di Tondano. Pada era Peerintah Hindia Belanda, Kerajaan Bolaang Mongondow masih eksis dan baru berakhir pada 1927. Orang-orang Belanda menyebut Bolaang Mongondow sebagai Mutiaran di Noord Celebes.

Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Lantas bagaimana sejarah awal Bolaang Mongondow? Yang jelas Kerajaan Boloang Mongondow cukup lama eksis. Lantas bagaimana Kerajaan Bolaang Mongondow berakhir? Itulah menariknya sejarah Bolaang Moengondow. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah adalah narasi fakta dan data, Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan dan sejarah adalah narasi fakta dan data. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Bolaang Mongondow

Tunggu deskripsi lengkapnya

Berakhirnya Kerajaan Bolaang Mongondow

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar