Laman

Kamis, 10 September 2020

Sejarah Manado (27): Sejarah Gorontalo di Teluk Tomini Kiblat ke Ternate; Bolaang Mengondow Antara Gorontalo - Minahasa

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Manado dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Gorontalo sesungguhnya tidak berdiri sendiri. Sejarah Gorontalo harus dikaitkan dengan Bolaang Mongondow, Minahasa dan Ternate. Catatan sejarah Gorontalo (dokumen Belanda) tidak dimulai dari Makassar (Gowa Tallo) tetapi dari Ternate. Hal ini karena ketika Makassar belum terbentuk, Ternate sudah menjadi kota dagang yang besar. Itulah mengapa tiga wilayah ini awalnya masuk wilayah Residentie Ternate, kemudian dimekarkan dengan membentuk Residentie Manado (lalu menyatu dengan Makassar, meninggalkan Ternate).

Hal yang mirip dengan wilayah Residentie Manado (Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Gorontalo) adalah Residentie Tapanoeli. Catatan sejarah Residentie Tapanoeli (dokumen Belanda) tidak dimulai dari Medan tetapi dari Padang. Hal ini karena ketika Medan belum terbentuk, Padang sudah menjadi kota dagang yang besar. Itulah mengapa wilayah Tapanoeli awalnya masuk Residentie Sumatra’s Westkut, kemudian dimekarkan dengan membentuk Residentie Tapanoeli (lalu menyatu dengan Medan, meninggalkan West Sumatra).

Itulah garis besar sejarah awal Gorontalo. Lantas bagaimana selengkapnya? Yang jelas wilayah Gorontalo telah dimekarkan dari Residentie (Provinsi) Manado (Sulawesi Utara) dengan membentuk Provinsi Gorontalo. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan tentang permulaan sejarah Gorontalo dan untuk meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Gorontalo

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar