Laman

Selasa, 29 September 2020

Sejarah Kalimantan (1): Asal Usul Sejarah Kalimantan, Boernai dan Borneo; Pelacakan Sejarah Banjarmasin, Sukadana dan Kutai

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Selatan di blog ini Klik Disini 

Sejarah kuno suatu wilayah banyak yang hilang dan mungkin ada yang hilang sepenuhnya. Hal itu juga terjadi di Kalimantan. Akibatnya dalam kegelapan ketersedian data hanya dongeng yang menakjubkan yang muncul. Adapun sejarah yang dinarasikan pada masa ini umumnya adalah catatan-catatan terbaru yang berhasil dikumpulkan. Tentu saja masih banyak yang perlu ditemukan. Oleh karena upaya pencarian ini tidak pernah berhenti maka penulisan narasi sejarah terus dilakukan.

Sejarah Kalimantan adalah bagian dari Sejarah Menjadi Indonesia (SMI). Oleh karena itu, mempelajari Sejarah Kalimantan secara terus menerus adalah upaya untuk merekonstruksi sejarah Indonesia sendiri. Sebagaimana diketahui, wilayah Kalimantan yang begitu luas (termasuk Brunei, Sabah dan Sarawak) maka sudah barang tentu sejarah Kalimantan sangat beraga karena wilayah yang satu dengan yang lainnya berjauhan. Dalam hal ini sejarah Kalimantan dibuat dalam satu judul besar dengan serial artikel yang dikelompokkan berdasarkan wilayah: Timur, Selatan, Tengah, Barat dan Utara. Sebelumnya di dalam blog ini sudah disajikan serial artikel Sejarah Batavia, Sejarah Makassar (Sulawesi bagian selatan), Sejarah Manado (Sulawesi bagian utara dan Maluku bagian utara), Sejarah Ambon (Maluku bagian selatan dan Papoea), Sejarah Lombok, Sejarah Bali dan sebagianya. Setelah Sejarah Kalimantan akan menyusul Sejarah Riau, Sejarah Atjeh dan Sejarah Banten.

Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah adalah narasi fakta dan data. Oleh karena itu narasi sejarah Kalimantan haruslah berdasarkan fakta dan data. Namun semakin jauh ke masa lampau, sumber data semakin tidak tersedia dan dari yang tersedia semakin sulit dicari. Meski demikian, setiap aspek dalan sejarah Kalimantan haruslah diupayakan sejauh mungkin ke masa lampau darimana dimulai dalam penulisan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Suatu permulaan yang dapat ditelusuri. Okelah, untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe dengan artikel yang pertama.