Laman

Senin, 18 Januari 2021

Sejarah Museum (2): Situs Salak Datar di Lereng Gunung Halimun, Situs Sebelum atau Sesudah Era Pakwan-Padjadjaran?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Museum dalam blog ini Klik Disini

Banyak situs tua di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Salah satu situs tua terdapat di desa Cimaja, kecamatan Cikakak, kabupaten Sukabummi. Meski situs tersebut sudah diketahui secara luas tetapi sejauh ini keterangan mengenai situs kurang terinformasikan, apakah karena belum adanya penyelidikan dan penelitian tidak diketahui secara jelas. Namun yang jelas situs Salak Datar sudah dilaporkan sejak tahun 1843.

Situs tua pada dasarnya tidak hanya dipandang sebagai sisa (peradaban) masa lalu yang eksotik tetapi juga haruslah dianggap sebagai salah satu museum luar rungan yang dapat berfungsi sebagai laboratorium untuk mengenal peradaban kuno di sekitar. Situs kuno juga dapat dilihat sebagai penanda navigasi perjalanan sejarah di sekitar yang dapat menjelaskan sejarah ada tidaknya hubungan hubungan masa lampau dengan peradaban masa kini. Yang jelas lokasi situs ini tidak terlalu jauh dari pantai, di kawasan ditemukannya emas.

Bagaimana sejarah Situs Salak Datar? Tampaknya belum ada yang pernah menulis. Meski demikian, ada baiknya dimulai saja. Namun demikian, menunggu penyelidikan lebih lanjut dari pihak yang berkompeten, ada baiknya kita narasikan sebatas sejarah penemuannya. Bagaimana sejarah situs terbentuk adalah satu hal, bagaimana sejarah penemuan situs ini adalah hal lain lagi. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Situs Salak Datar: JK Hasskarl dan AG Vorderman

Situs Salak Datar termasuk yang dimuat dalam buku Oudheden van Java yang ditulis oleh Rogier Diederik Marius Verbeek yang diterbitkan oleh Landsdrukkerij 1891. Ini menunjukkan bahwa situs Salak Datar telah mendapat perhatian dari para ahli. Dalam buku ini juga terdapat situs-situs lain di sekitar di wilayah Prenger dan wilayah Banten. Yang terdapat di afdeeling Sukabumi district Palaboehan selain Salak Datar adalah Tjipanas dan Tji Artja. Situs terdekat di afdeeeling Tjitjoerok di Batoe Tapak dan Parakan Salak; afdeeeling Tjiheulang di Tji Tjatihl di afdeeling Djampang Tengah di Goenoeng Soesoeroe. Selain itu juga di beberapa tempat di afdeeling Buitenzorg termasuk Batoetoelis dan Artja Domas; serta di afdeeling Lebak di Tjibeo, desa Tajnadi, Tjipanas, Kosala dan Lebak Pare.

Penemuan situs Salak Datar pertama kali dilaporkan oleh Justus Karl Hasskarl yang dimuat dalam Tidjschrift van Nederlandsche-Indie 1842 di bawah judul Over Salak Datar. Hasskarl adalah seorang botanis asal Jerman yang melakukan ekspedisi ke sekitar gunung Salak dan Halimun. Hasskarl bekerja membantu Johannes Elias Teijsmann di 's Lands Plantentuin te Buitenzorg sejak 1837.

Deskripsi yang lebih lengkap dapat dibaca pada tulisan AG Vorderman yang dimuat pada surat kabar Bataviaasch nieuwsblad, 21-10-1889.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sejarah Salak Datar: Pantai Selatan Jawa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar