Laman

Rabu, 01 September 2021

Sejarah Makassar (57): Gowa, Tempo Dulu Kerajaan Besar, Kini Jadi Nama Kabupaten; Bagaimana Tallo, Ada Apa Sungguminasa?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini 

Tidak ada nama kabupaten Tallo, yang ada di provinsi Sulawesi Selatan adalah nama kabupaten Gowa. Lantas mengapa nama Gowa? Memang tempo doeloe kerajaan Gowa adalah federasi kerajaan Gowa dan Tallo, tetapi nama Gowa yang menjadi generik, suatu nama yang dikenal di luar kerajaan Gowa-Tallo. Okelah. Artikel ini tidak sedang membicarakan kerajaan Gowa, itu sudah dideskrispikan pada artikel sebelumnya. Artikel ini hanya mendeskripsikan sejarah (wilayah) kabupaten Gowa. Tentu saja terkait dengan kerajaan Gowa (Tallo).

Kabupaten Gowa ibu kota di Sungguminasa. Nama kabupaten Gowa tidak sepopuler nama Kota Makassar. Boleh jadi karena Makassar adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Namun sebenarnya, ibu kota awal kabupaten Gowa adalah Makassar. Tetapi seperti disebut di atas kita tidak sedang membicarakan kerajaan Gowa dan Kota Makassar, tetapu mendeskripsikan kabupaten Gowa masa kini dengan ibu kota di Sungguminasa. Secara geografis, kabupaten Gowa berada di luar Kota Makassar, dimana sungai besar Jeneberang mengalir dan berbatasan dengan Gunung Bawakaraeng-Lompobattang. Di muara sngai Jenelata di sungai Jeneberang terdapat waduk Bili-bili. Jika Kota Makassar hampir seluruhnya daratan rendah (pantai), kabupaten Gowa sebagian besar wilayah tinggi (pegunungan). Pada masa ini kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan, yaitu: Bajeng, Bajeng Barat, Barombong, Biringbulu, Bontolempangan, Bontomarannu, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bungaya, Manuju, Pallangga, Parangloe, Parigi, Pattallassang, Somba Opu, Tinggimoncong, Tompobulu dan Tombolo Pao. Penduduk kabupaten Gowa berbahasa bahasa Makassar (dialek Lakiung, dialek Turatea dan dialek Makassar Konjo).

Lantas bagaimana sejarah (wilayah kabupaten) Gowa di luar Kota Makassar? Seperti disebut di atas tempo doeloe nama Gowa adalah nama besar. Nama suatu kerajaan besar. Tapi kini nama Gowa berada di bawah bayang-bayang nama besar (kota) Makassar. Lalu bagaimana sejarah kabupaten Gowa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

 

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Kerajaan Gowa dan Kota Makassar: Wilayah Pedalaman

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kabupaten Gowa Ibu Kota di Sungguminasa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar