Laman

Minggu, 20 November 2022

Sejarah Bengkulu (26): Populasi Penduduk Wilayah Bengkulu, Masa ke Masa; Ragam Populasi dan Sensus Penduduk Tahun 1930


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini  

Wilayah dan penduduk adalah domain (ranah) dalam suatu adminstrasi pemerintahan. Sejarah terbentuknya wilayah Bengkulu (dari distrit, reisdentie hingga provinsi) selalu terkait dengan (besarnya dan sebarannya) penduduk. Statistik penduduk sudah dimulai sejak awal pembentukannya pada tahun 1826. Namun pendataan yang sebenarnya baru terselenggara pada tahun 1930 (Sensus Penduduk 1930). Hanya sekali pada era Pemerintah Hindia Belanda. Pada era Republik Indonesia yang dimulai 1971 secara keseluruhan sudah tujuh kali dilakukan sensus penduduk, hingga yang terakhir 2020 (SP2020), termasuk penduduk di wilayah administrasi Bengkulu.


SP2020 mencatat penduduk Provinsi Bengkulu pada bulan September 2020 sebanyak 2.010.670 jiwa. Sejak Indonesia menyelenggarakan Sensus Penduduk tahun 1971, jumlah penduduk Provinsi Bengkulu terus mengalami peningkatan. Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 295.152 jiwa atau rata-rata sebanyak 24.596 jiwa setiap tahun. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.029.137 jiwa atau 51,18%, sementara jumlah penduduk perempuan 981.533 jiwa, atau 48,82%. Pada tahun 2020, rasio jenis kelamin penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 105. Artinya terdapat 105 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Dengan luas daratan Provinsi Bengkulu sebesar 19.919,33 km2, maka kepadatan penduduk Provinsi Bengkulu sebanyak 101 jiwa per km2. Selama 2010-2020, rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 1,55 persen. Jumlah penduduk tertinggi tercatat di Kota Bengkulu sebesar 373.591 jiwa dan jumlah penduduk terendah tercatat di Kabupaten Lebong sebesar 106.293 jiwa (https://bengkulu.bps.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah populasi penduduk wilayah Bengkulu, masa ke masa? Seperti disebut di atas, pendataan penduduk di wilayah Bengkulu telah dimulai sejak awal pembentukan pemerintahan di Bengkulu pada era Pemerintah Hindia Belanda. Namun pendataan sebenarya baru terselenggaran tahun 1930 (SP1930). Kini tahun 2020 adalah sensus penduduk ke-7.  Bagaimana seoal keragaman populasi? Lalu bagaimana sejarah populasi penduduk wilayah Bengkulu, masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bengkulu (25): Sejarah Gempa di Bengkulu, Masa ke Masa; Mendata Kembali Riwayat Gempa Bengkulu Sejak Masa Lalu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini  

Sejarah gempa sebenarnya kurang mendapat perhatian dalam narasi sejarah Indonesia, demikian juga di daerah termasuk wilayah Bengkulu. Tujuan memperlajari gempa sebenarnya belajar untuk mencegah dampaknya. Beberapa hari lalu terjadi gempa Kembali terjadi di wilayah Bengkulu, kekuatannya 6,8 SR. Berdasarkan berita gempa itu tidak berpotensi tsunami. Kita sedikit lega karena gempa tidak menimbulkan bencana. Namun gempa secara teoritis dapat berulang. Gempa tercatat yang tercatat sangat hebat di Bengkulu terjadi pada tahun 1834.


Gempa bumi Bengkulu 2000 terjadi pada 4 Juni 2000, pukul 22:28 pusat gempa berada di palung Jawa dekat pulau Enggano 90 Km barat daya Kota Tais, kabupaten Seluma kedalaman 33 Km. Gempa ini dirasakan sangat kuat pada skala IX MMI di pulau Enggano. Skala VI MMI di Bengkulu, IV-V MMI di Pagaralam, Lubuklinggau dan Palembang serta skala II-III MMI di Lampung, Banten dan Jakarta. Gempa ini menewaskan sedikitnya 94 orang, lebih dari 1.000 orang luka-luka dan sedikitnya 15.000 rumah rusak berat, dan 29.940 rusak ringan, gedung-gedung sekolah, rumah ibadah dan fasilitas Kesehatan (Wkipedia). Berdasarkan data BNPB yang dirangkum Okzone.com (2021), selama kurun 10 tahun beberapa gempa magnitudo besar tercatat terjadi tahun 2011, 2012, 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2020 berdampak kerusakan bangunan rumah. BNPB mencatat gempa 6 Desember 2017 gempa M5,1 kedalaman 10 km di darat sekitar 6 km barat daya Lebong menyebabkan kerusakan 247 rumah warga. Pada 10 April 2016, gempa M5,8 dengan kedalaman 61 km mengakibatkan 4 rumah warga rusak berat, 20 rusak sedang dan 40 rusak ringan. Pada 4 Agustus 2011, gempa serupa merusakkan 40 rumah warga Mukomuko (gempa M6,0 berkedalaman 28 km dan berpusat di laut pada 37 km barat daya Mukomuko). Catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi di sekitar provinsi Bengkulu pernah beberapa kali menyebabkan tsunami. Pada tahun 1770 gempa M7,0 tsunami dan mengakibatkan bagian pantai di dekat muara Sungai Gutongi, Padang, surut yang selanjutnya gelombang pasang terjadi pada saat bersamaan dengan terjadinya gempa. Fenomena tsunami juga tercatat pada tahun 1818, 1833, 1896, 1931, 1958 dan 2007.

Lantas bagaimana sejarah gempa di Bengkulu, masa ke masa? Seperti disebut di atas wilayah Indonesia rawan gempa termasuk di wilayah Bengkulu. Kejadian gempa di wilayah Bengkulu sudah dicatat dari waktu ke waktu namun belum sepenuhnya lengkap. Dalam hal ini mendata kembali riwayat gempa di Bengkulu dari masa lalu berguna untuk belajar untuk mencegah dampaknya. Lalu bagaimana sejarah gempa di Bengkulu, masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.