Laman

Senin, 30 Januari 2023

Sejarah Surakarta (68):Perang Kemerdekaan Indonesia,1945-49;Mengapa Ibukota Negara Dipindah di Jogjakarta, Bukan ke Surakarta?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini 

Perang kemerdekaan Indonesia adalah satu hal, pemindahan ibu kota negara adalah hal lain lagi. Semua bermula ketika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam penetapan statute negara dan penentuan (para kepala) pemerintahan disebutkan ibu kota berada di Djakarta dan pemimpin pemerintahan tertinggi RI adalah Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohamad Hatta. Lengkap sudah negaras Republik Indonesia. Namun tidak lama kemudian terjadi peristiwa demi peristiwa yang pada akhirnya ibu kota pemerintahan dipindahkan ke Jogjakarta. Mengapa? Apakah situasinya darurat? 


Mengapa Ibu Kota Indonesia Pernah Dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta? Kompas.com - 22/02/2022. Indonesia memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Bangsa penjajah masih berusaha mengambil alih kedaulatan Indonesia. Hal itu memberi dampak pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta 4 April 1946 karena situasi keamanan di Jakarta semakin memburuk. Setibanya di Indonesia, pasukan Sekutu melakukan razia dan penangkapan pada para pejuang kemerdekaan. Bahkan, juga terjadi upaya penculikan dan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno dan para pejabat tinggi. Kondisi di Jakarta yang tidak aman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Pakualam VIII mengirimkan surat 2 Januari 1946. Isi dari surat itu adalah apabila pemerintah RI bersedia, mereka bisa memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta hingga kondisi aman kembali. Dalam sidang kabinet tertutup, tawaran tersebut didiskusikan oleh Soekarno bersama kawan-kawannya, Presiden Soekarno setuju memindah ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Pada 3 Januari 1946, Presiden Soekarno melakukan evakuasi, mengingat saat itu Jakarta diawasi ketat NICA, maka salah satunya jalan untuk bisa melakukan proses evakuasi adalah lewat kereta api. Pada 3 Januari 1946 tengah malam, gerbong kereta api C. 2809 buatan Jerman yang melintas dimatikan lampunya. Harapannya, Sekutu atau NICA akan mengira kereta api tersebut hanyalah kereta biasa yang sedang melintas menuju Stasiun Manggarai. Soekarno menyusup ke dalam gerbong.  Pada 4 Januari 1946 pagi buta, kereta api membawa Soekarno dan rombongan ke Yogyakarta. Setiba di Stasiun Tugu, Soekarno dijemput Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Pakualam VIII, Panglima TKR Jenderal Soedirman, dan pejabat tinggi negara lainnya. Pada 4 Januari 1946, ibu kota Indonesia dipindahkan secara diam-diam dari Jakarta ke Yogyakarta. Sampai 1948, Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia, sebelum akhirnya Agresi Militer II pada 19 Desember 1948, seluruh pemimpin Indonesia ditangkap dan diasingkan, akibatnya, pemerintah RI terpaksa membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat. Ibu kota Indonesia kembali lagi ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949 dan baru dipindahkan kembali ke Jakarta pada 17 Agustus 1950 (https://www.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah perang kemerdekaan Indonesia, 1945-1949? Seperti di berbagai tempat di Indonesia ibu kota (pemerintahan daerah) dipindahkan ke kota lain, demikian yang terjadi dengan ibu kota yang pada akhirnya dipindahkan dari Djakarta. Pemindahan itu mengapa ibu kota negara ke Jogjakarta, bukan ke Soerakarta? Lalu bagaimana sejarah perang kemerdekaan Indonesia, 1945-1949? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Surakarta (67): Hari-H Proklamasi Kemerdekaan di Djakarta 17 Agustus 1945; Status Situasi dan Kondisi di Soerakarta


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini

Pada tanggal 14 Agustus 1945, meklalui radio, Kaisar Jepang menyatakan takluk kepada pimpinan Sekutu/Amerika Serikat. Oleh karena berita ini dapat diketahui di kapal-kapal yang sandar di pelabuhan Tandjoeng Priok, berita itu cepat menyebar ke darat yang kemudian direspon para pemuda revolusioner untuk bertindak menuntut penyegeraaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Para pemimpin Indonesia, akhirnya membacakan teks proklmasi kemerdekaan di Djakarta tanggal 17 Agustus 1945. Dengan demikian, secara politis Indonesia telah merdeka. Bagaimana hal ini di berbagai temopat di Indonesia? 


Tanggal 19 Agustus 1945, Daerah Istimewa Surakarta Berdiri. 6 September 2020. Ttibunsolowiki.com. Euforia proklamasi kemerdekaan Indonesia pada Jum'at, 17 Agustus 1945, menjalar cepat ke penjuru wilayah nusantara, termasuk Surakarta, Yogyakarta dan Mangkunegara. Ucapan selamat disampaikan oleh Paku Buwono XII dan KGPAA Mangkunegara VIII melalui telegram. Kasunanan Surakarta menjadi wilayah pertama mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara melalui maklumat 1 September 1945, baru kemudian diikuti oleh Yogyakarta, Pakualaman dan Mangkunegaran. Pada 6 September 1945, Sukarno, Presiden Republik Indonesia memberikan Piagam Kedudukan daerah istimewa dua wilayah Surakarta dan Yogyakarta, diberikan melalui Menteri Negara, Mr. Sartono dan Mr. Maramis 19 Agustus 1945. Pembagian wilayah itu merupakan perpaduan antara Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman yang bersatu menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Daerah Istimewa Surakarta mengalami kendala, dua wilayah kekuasaan Kasunanan dan Mangkunegaran berbeda pendapat perihal keistimewaan daerah mereka. Sejarawan Universitas Gadjah Mada, Muhammad Aprianto, akibat kekisruhan tersebut, rakyat tergabung dalam gerakan perjuangan seperti, BKR, Hizbullah dan Tentara Pelajar, menentang keberadaan Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran adanya feodalisme di Surakarta dianggap sebagai representasi Belanda. Akibatnya pada tahun 1946, status "daerah istimewa" dicabut melalui Penetepan Presiden No.16/SD Tahun 1946. Selain gejolak internal keraton, masyarakat Kota Surakarta juga melakukan aksi menolak keinginan para raja, membakar kediaman Patih Kasunanan Surakarta. Pada tahun 1950, memutuskan Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran menjadi wilayah dibawah administrasi pemerintahan Provinsi Jawa Tengah (Undang-Undang 1950 No.16). (https://tribunsolowiki.tribunnews.com)

Lantas bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia di Djakarta 17 Agustus 1945? Seperti disebut di atas, teks proklamasi kemerdekaab dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno. Itu semua bermula Ketika tanggal 14 Agustus Kaisar Jepang menyatakan takluk kepada Sekutu/Amerika Serikat. Lalu bagaimana sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia di Djakarta 17 Agustus 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.