Laman

Jumat, 31 Maret 2023

Sejarah Banyumas (14): Awal Jalan Wilayah Banyumas, Pembangunan Bermula Dimana? Banyumas Banjarnegara Purbalinga Cilacap


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Sejatinya sudah terbentuk jalan sejak zaman kuno di wilayah Banyumas. Jalan-jalan yang ada menjadi pemandu arah bagi militer Pemerintah VOC. Jalan-jalan tradisi tersebut kemudian pada era Pemerintah Hindia Belanda ditingkatkan (termasuk pembangunan jembatan) menjadi jalan utama untuk pergerakan militer, arus barang dan orang. Dalam peningkatan jalan ini ada yang dibangun baru karena mengikuti perhitungan teknis jalan oleh bagian zeni militer. Di ruas jalan mana itu bermula? Yang jelas dari waktu ke waktu panjang jalan di wilayah Banyumas mencakup seluruh wilayah di Banyumas, Banjar Negara, Purbalingga. Poerwokerto dan Cilacap.


Kisah Misteri Tanjakan Krumput Banyumas. Solopos.com. 17 Maret 2022. Di jalur pantai utara (pantura) ada Jalur Tengkorak Alas Roban dikenal kawasan rawan dengan kecelakaan lalu lintas. Di jalur lintas pantai selatan juga terdapat jalur dikenal kawasan rawan kecelakaan, yaitu Tanjakan Krumput di kabupaten Banyumas, di desa Pagelarang. Secara teknis kontur jalan berupa tanjakan tajam dan berkelok-kelok banyak tikungan tajam. Namun ada mitos jika pengguna jalan melintasi jalur tanjakan memberi uang kepada pengemis yang duduk di sepanjang jalan, maka akan terhindar musibah. Awalnya mitos tapi kini sudah menjadi kebiasaan. Para pengemis ini memberikan manfaat bagi pengguna jalan karena jalur terpencil dan minim penerangan, sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna jalan, khususnya malam hari. Tanjakan Krumput Banyumas di kawasan kebun karet ini sangat sepi yang menurut kepercayaan warga, para pengemis penjaga jalan sudah ada sejak zaman dulu. Ini berawal zaman penjajahan Belanda di jalur tersebut pernah terjadi kecelakaan mengakibatkan truk membawa serdadu Belanda terguling, seluruh penumpang dan sopirnya meninggal dunia di lokasi. Akhirnya, masyarakat mempercayai mitos jika melintas di lokasi tersebut harus melempar uang sebagai “upeti” untuk keselamatan diri para pengendara. Pengemis di sepanjang Jalan Kruput ini selama 24 jam bergantian memungut koin. Siang hari oleh wanita dan anak-anak, malam hari oleh laki-laki. (https://www.solopos.com/)

Lantas bagaimana sejarah jalan di wilayah Banyumas, pembangunan bermula di ruas yang mana? Seperti disebut di atas, jalan-jalan tradisi sejak zaman kuno ditingkatkan pada era Pemerintah Hindia Belanda yang menjadi cikal bakal jaringan jalan yang sekarang di Banyumas, Banjar Negara, Purbalingga, Purwokerto dan Cilacap. Lalu bagaimana sejarah jalan di wilayah Banyumas, pembangunan bermula di ruas yang mana? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (13): Benteng-Benteng di Banyumas, Bemula di Banyumas; Benteng Nusa Kambangan- Benteng Pendem Cilacap


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Benteng di wilayah Banyumas bemula di kota Banyumas. Pada awal Pemerintah Hindia Belanda dibangun bentang lainnya di wilayah district Banjoemas di pulau Nusa Kambangan (benteng Karangbolong). Selanjutnya setelah terbentuknya Residentie Banjoemas benteng baru dibangun di wilayah pesisir Cilacap yang kini dikenal sebagai benteng Pendem.


Benteng Pendem Cilacap (Kustbatterij op de Landtong te Tjilatjap) benteng pertahanan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda terletak di tepi pantai Cilacap. Benteng dibangun tahun 1861 dan selesai 1879 dengan luas 10,5 Ha. Benteng ini mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986. Saat ini, pemerintah kabupaten Cilacap menjadikan benteng ini sebagai tempat wisata sejarah. Sebelum benteng dibangun, sebuah kapal Inggris Royal George pernah singgah di pulau Nusakambangan hanya untuk mengambil air, hal ini membuat Belanda khawatir jika sewaktu-waktu ada serangan musuh. Pemerintah Hindia Belanda membangun markas di tepi pantai Cilacap. Selain itu juga, untuk menangkal pihak-pihak lain yang berusaha menguasai kota Cilacap, Benteng Pendem dibangun karena menurut pemerintah Hindia Belanda, kota Cilacap memiliki letak geografis yang strategis dan cocok untuk dijadikan kota pelabuhan. Di mana menjadi sebuah kota pelabuhan sebagai pintu gerbang jalur perekonomian dari wilayah Banyumas ke Kerajaan Belanda. Pada masa pendudukan Jepang menggunakannya sebagai markas pertahanan Tentara Jepang. Selama Jepang menduduki Benteng Pendem, Jepang membangun sarana berupa bunker yang terletak di bagian atas benteng, dengan menggunakan system konstruksi dari beton dan kerangka besi yang berjumlah 4 buah. Pasca kemerdekaan, Tentara Sekutu menjadikan Benteng Pendem Cilacap sebagai markas pertahanan Tentara Sekutu sampai tahun 1949 (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah benteng-benteng di wilayah Banyumas, bemula di Banyumas? Seperti disebut di atas benteng di wilayah Banyumas bermula di kota Banyimas pada era VOC. Pada masa Pemerintah Hindia Belanda dibangun benteng-benteng baru seperti di pulau Nusa Kambangan dan benteng di Cilacap (benteng Pendem). Lalu bagaimana sejarah benteng-benteng di wilayah Banyumas, bemula di Banyumas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.