Laman

Sabtu, 29 Juli 2023

Sejarah Sepak Bola Indonesia (14): Sepak Bola Orang Cina di Indonesia Sejak Hindia Belanda;Bing Mo Heng dan The Hong Djien


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Sepak bola orang Cina di Indonesia pada era Pemerintah Hindia Belanda. Mengapa sepak bola Cina? Apakah ada sepak bola Arab? Fakta bahwa hanya sepak bola Eropa/Belanda, sepak bola Cina dan sepak bola pribumi yang terbilang sangat meluas di Hindia Belanda. Oleh karena itu, sepak bola Cina memiliki sejarahnya sendiri, memiliki sejarah panjang dalam narasi sejarah sepak bola di Indonesia. Ada tiga nama dalam skuad Piala Duni 1938: Bing Mo Heng, The Hong Djien dan Tan See Han.


Warga Tionghoa dan Sepak Bola Indonesia. Heyder Affan. BBC Indonesia. 20 Juni 2014. Ketika sepak bola menjadi alat untuk menumbuhkan nasionalisme, warga Tionghoa berperan penting dalam perjalanan sejarah sepak bola Indonesia. Sepak bola, bukan sekedar urusan menendang bola atau berebut tropi. Sepak bola juga alat untuk mengekspresikan identitas etnis atau bangsa. Kehadiran peranakan Tionghoa dalam sejarah persepakbolaan Indonesia, sejak awal abad 20, bukti tidak bisa dibantah. "Peranan orang-orang Tionghoa dalam sejarah sepak bola di Indonesia sangat panjang," kata Bayu Aji, penulis buku Tionghoa Surabaya dalam Sepak Bola (2010). Dibekali modal ekonomi dan pendidikan, mereka menggunakan sepak bola sebagai alat untuk menunjukkan bahwa mereka tidak kalah superior ketimbang orang-orang Belanda. Kesadaran itu ditindaklanjuti membentuk organisasi olahraga termasuk sepak bola. "Bahkan kaum Tionghoa saat itu memiliki kurikulum olahraga sendiri, karena mereka menyadari olahraga dapat membentuk kesadaran," ungkap Bayu. Di tahun 1920-an, klub Tionghoa Surabaya dan klub UMS Jakarta, merajai peta persepakbolan Hindia Belanda. Di Surabaya, sejak 1915 sudah berdiri klub sepak bola Tionghoa. Juga di Jakarta dan Semarang. Sejak itulah, kiprah klub sepak bola Tionghoa mampu merajai, termasuk mengungguli tim sepak bola orang Belanda dan pribumi. Puncaknya, kehadiran beberapa pemain Tionghoa dalam tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 di Prancis. "Ada Tan "Bing" Mo Heng, Tan Hong Djien, Tan See Han (https://www.bbc.com/)

Lantas bagaimana sejarah sepak bola orang Cina di Indonesia sejak era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, orang-orang Cina di Indonesia semasa era Hindia Belanda juga aktif berpartisipasi dalam pertandingan dan organsasin sepak bola. Dalam konteks mengemuka nama-nama pemain terkenal seperti Bang Mo Heng dan The Hong Djien. Lalu bagaimana sejarah sepak bola Cina di Indonesia sejak era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Sepak Bola Indonesia (13): Piala Dunia, Jules Rimet, Piala FIFA; Indonesia di Putaran Final Piala Dunia di Prancis 1938


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Piala Dunia 1938 di Prancis, Indonesia dengan nama Hindia Belanda adalah wakil pertama dari Asia di Piala Dunia. Pada tahun 1918 FIFA telah mengakui Indonesia mewarisi Hindia Belanda sebagai negara pertama di benua Asia yang tampil di Piala Dunia. Tentu saja pengakuan itu juga merujuk bahwa pada Piala Dunia 1938 (negara) Belanda juga berpartisipasi. Oleh karena itu Hindia Belanda dalam Piala Dunia 1938 adalah Indonesia masa ini.


Sepak bola mulai dipertandingkan tanpa medali dalam Olimpiade Musim Panas 1900 dan 1904. Setelah FIFA didirikan tahun 1904, berupaya menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional antarnegara di luar program Olimpiade; turnamen ini digelar di Swiss 1906. Sepak bola dijadikan sebagai kompetisi resmi internasional untuk pertama kalinya tahun 1908 bagi kategori laki-laki dalam Olimpiade Musim Panas 1908 di London. Oleh FA, badan pengatur sepak bola Inggris, kompetisi ini hanya diperuntukkan bagi pemain amatir. di Olimpiade dengan hanya diikuti oleh tim-tim amatir, Sir Thomas Lipton menggagas penyelenggaraan turnamen Sir Thomas Lipton Trophy di Torino tahun 1909 kejuaraan antartim individu (bukannya tim nasional) dari berbagai negara berbeda, satu tim mewakili satu negara. Kompetisi ini adakalnya disebut Piala Dunia pertama, namun FA Inggris menolak dan tidak bersedia mengirimkan tim profesional untuk turnamen. Pada tahun 1914, FIFA setuju untuk mengakui turnamen Olimpiade sebagai "kejuaraan sepak bola dunia bagi tim amatir", dan bertanggung jawab. Hal ini membuka jalan bagi penyelenggaraan kompetisi sepak bola antarbenua pertama di dunia, yakni dalam Olimpiade Musim Panas 1920. FIFA yang dipimpin Jules Rimet mulai menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional yang terpisah dari Olimpiade. Kongres FIFA di Amsterdam 28 Mei 1928 memutuskan akan menggelar kejuaraan dunia sendiri. Tahun 1930, FIFA menetapkan Uruguay sebagai negara tuan rumah. Tim Amerika Selatan tidak bersedia berangkat ke Eropa untuk turnamen 1934 dan 1938, kecuali Brasil (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Piala Dunia, Piala Jules Rimet dan Piala FIFA? Seperti disebut di atas, Indonesia dengan nama Hindia Belanda turut dalam putara Final Piala Dunia di Prancis 1938. Indonesia adalah wakil Asia pertama di Piala Dunia. Lalu bagaimana sejarah Piala Dunia, Piala Jules Rimet dan Piala FIFA? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.