Laman

Jumat, 15 Desember 2023

Sejarah Bahasa (177): Bahasa Adonara di Pulau Adonaro - Dialek Bahasa Lamaholot; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Adonara adalah sebuah bahasa Austronesia atau dialek dari bahasa Lamaholot yang dipertuturkan di Pulau Adonara, Pulau Solor bagian timur, di antara Flores dan Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun dialek-dialek dari bahasa Adonara adalah sebagai berikut: Adonara Barat, Adonara Timur dan Solor Timur.


Adonara sebuah pulau di Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah timur Pulau Flores. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores di sebelah utara, Selat Solor di selatan (memisahkan dengan Pulau Solor), serta Selat Lowotobi di barat (memisahkan dengan Pulau Flores. Adonara dahulu merupakan sebuah kerajaan Adonara yang didirikan pada tahun 1650. Secara umum, masyarakat di pulau Adonara bertani. Karena kondisi geografisnya, pertanian di sini adalah pertanian lahan kering. Hasil utama dari pertanian ini yaitu jagung, ubi atau singkong serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tembakau, vanili, coklat dan cengkih. Nama Adonara merupakan gabungan dari dua kata bahasa Lamaholot (termasuk bahasa Adonara) yaitu Ado dan nara. Ado merupakan nama laki-laki pertama yang mendiami pulau adonara yaitu Kelake Ado Pehan; sedangkan nara artinya kampung, bangsa, kaum kerabat. Secara harfiah, Adonara artinya kampung dari Ado, suku bangsa dari Ado, keturunan dan kaum kerabat dari Ado. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Adonara di pulau Adonaro dan dialek bahasa Lamaholot? Seperti disebut di atas bahasa Adonara dituturkan di pulau Adonara; Bahasa Austronesia, bahasa Batak dan bahasa Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Adonara di pulau Adonaro dan dialek bahasa Lamaholot? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (176): Bahasa Alor Orang Alor di Pulau Alor Pulau Pantar Pulau Pura; Bahasa Austronesia, Bahasa Batak, Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Alor adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh suku Alor di Pulau Alor, provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa Alor suku ini dari rumpun Austronesia memiliki banyak ragam bahasa atau dialek, diantaranya Belagar, Denebang, Deing, Mauta, Lemma, Alor, Kabola, Abui, Kawel, Kemang, Kelong, Maneta, Wuwuli, Seboda, Malua, Kramang, Wersin dan Kui


Suku Alor, disebut juga sebagai Dia'ang atau Dei'ing, adalah kelompok etnis yang mendiami Pulau Pantar, Pura, dan Alor di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.  Wilayah asal suku Alor, yakni Kabupaten Alor terdiri atas 5 kecamatan, yakni kecamatan Alor Timur, Alor Barat Laut, Alor Barat Daya, Alor Selatan, dan Pantar. Daerah ini merupakan daerah yang berbukit dan bergunung dengan berbagai tingkat kemiringan. Pada abad ke-17 dan 18, terdapat beberapa kerajaan kecil di Pulau Alor dan Pantar. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Alor orang Alor di Pplau Alor pulau Pantar dan pulau Pura? Seperti disebut di atas bahasa Alor dituturkan di kabupaten Alor. Bahasa Austronesia, bahasa Batak dan bahasa Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Alor orang Alor di Pplau Alor pulau Pantar dan pulau Pura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982