Laman

Sabtu, 30 Desember 2023

Sejarah Bahasa (207): Bahasa Aru Rumpun Bahasa Kepulauan Aru; Barakai Koba Kola Kompane Lola Lorang Manombai Mariri


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Rumpun bahasa Aru adalah kumpulan bahasa Austronesia yang dituturkan di Kepulauan Aru. Semua bahasa dituturkan oleh kurang dari sepuluh ribu orang. Meski secara geografis dekat dengan rumpun bahasa Maluku Tengah, rumpun ini secara linguistik bukan bagian dari rumpun Maluku Tengah (Ross 1995).

 

Bahasa Aru adalah sekelompok selusin bahasa Austronesia yang digunakan di Kepulauan Aru di Indonesia. Tidak ada satupun yang dituturkan oleh lebih dari sepuluh ribu orang. Meskipun secara geografis dekat dengan bahasa-bahasa di Maluku Tengah, secara linguistik mereka bukan bagian dari kelompok tersebut (Ross 1995). Klasifikasi bahasa Aru berikut ini berasal dari Glottolog 4.0 (2019), dan disusun menurut Hughes (1987: 96) karena bahasa Aru membentuk suatu keterkaitan atau rantai dialek yang saling berhubungan: Ujir - Kola – Kompane; Ujir; Kola – Kompane; Aru Tengah; Lola; Dobel – Koba; Lorang; Manomabai; Tarangan Barat; Tarangan Timur; Karey – Barakai; Batuley – Mariri (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Aru adalah rumbpun bahasa di kepulauan Aru. Dialek-dialek bahasa rumpun bahasa Aru antara lain Barakai, Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai dan Mariri. Lalu bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (206): Bahasa Kei Fordata Bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi Bahasa-Bahasa di Pulau Tanimbar dan Pulau Kei


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kei adalah salah satu bahasa dalam rumpun besar bahasa-bahasa Austronesian. Salah satu cabang rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah-Timur yang terbagi lagi menjadi beberapa rumpun kecil. Salah satu rumpun kecil ini adalah rumpun bahasa Kei-Tanimbar. Rumpun bahasa Kei-Tanimbar memiliki dua cabang yakni rumpun bahasa Yamdena-Onin dan rumpun bahasa Kei-Fordata. Bahasa Kei berada dalam rumpun bahasa Kei-Fordata.

 

Bahasa Tanimbar Kei (Atnebar, Veveu Tanebar Evav) adalah sebuah bahasa yang termasuk kedalam rantai dialek bahasa Kei; terdiri dari 4 dialek. Bahasa Tanimbar Kei dituturkan oleh orang Tanimbar Kei[a] di pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara, Maluku. Pada tahun 2022, penutur bahasa ini berjumlah 646 jiwa. Penelitian tentang bahasa Tanimbar Kei telah dilakukan pada tahun 1986. Penelitian ini membahas tentang struktur bahasa Tanimbar Kei. Pada Peta Bahasa-bahasa di Indonesia tahun 2018 mengklasifikasikan Tanimbar Kei sebagai dialek dari bahasa Kei. Tetapi, dalam seminar bahasa Kei yang dilakukan oleh Universitas Pattimura dan Summer Institute of Linguistics di Tual pada 25-27 Oktober 1990, diperoleh data bahwa bahasa Kei terbagi menjadi dua dialek berdasarkan jumlah konsonan, yakni dialek Kei Kecil dan Kei Besar Utara; dari data tersebut, Tanimbar Kei termasuk kedalam dialek Kei Kecil. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti disebut di atas ada bahasa yang diidentifikasi sebagai bahasa Tanimbar Kei atau bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi bahasa- bahasa di pulau Tanimbar dan pulau Kei. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982