Laman

Sabtu, 14 September 2024

Sejarah Sepak Bola Indonesia (31): Peter F Gontha, Soal Naturalisasi Soal Sepak Bola; CL Gontha Dinaturalisasi di Menado 1909


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Apakah salah soal naturalisasi? Soal naturalisasi sudah lama ada, baik di negara Belanda maupun di Indonesia (baca Hindia Belanda). Mengapa hal naturalisasi ini dipersoalkan? Yang jelas kini heboh lagi soal naturalisasi, karena Peter Frans Gontha, yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia mempertanyakan perihal naturalisasi di tim nasional sepak bola Indonesia. Fakta bahwa soal naturalisasi adalah normal. Dalam sejarah Indonesia sejak era Hindia Belanda sudah banyak pribumi yang dinaturalisasi termasuk Hadjie Agoes Salim dan Dr Abdoel Rivai. Pada tahun 1909 CL Gontha di Manado dinaturalisasi. Siapa CL Gontha? 


Sempat Kritik Soal Pemain Keturunan di Timnas Indonesia, Asal Usul Peter F Gontha Disebut Juga dari Naturalisasi. Galih Priatmojo. Suara.Com. Sabtu, 14 September 2024. Nama Peter F Gontha dua hari terakhir mencuri perhatian setelah menulis kritik pedas soal pemain keturunan. Siapa kira ia ternyata juga memiliki asal usul keluarga yang diduga bagian dari naturalisasi. Melalui akun Instagram pribadinya, Peter F Gontha mendedahkan kritik pedas atas kehadiran para pemain naturalisasi di tubuh Timnas Indonesia. Unggahan itupun memantik beragam komentar dari publik. Nah, dari penelusuran ditemukan satu tulisan yang kemudian mendedah keturunan Peter F Gontha yang disebut memiliki asal usul bagian dari naturalisasi di zamannya. Mengutip tulisan Akhir Matua Harahap, marga Gontha telah dicatat pada tahun 1909, seperti yang tertulis di Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. Disebutkan di arsip tersebut, terdapat sejumlah orang Eropa, China, Arab dan pribumi yang dinaturalisasi, salah satu daftar pribumi tersebut yakni GL Gontha di Manado. (https://www.suara.com/news/2024/09/14/121352/sempat-kritik-soal-pemain-keturunan-di-timnas-indonesia-asal-usul-peter-f-gontha-disebut-juga-dari-naturalisasi)

Lantas bagaimana sejarah Peter Frans Gontha dan soal naturalisasi di sepak bola? Seperti disebut di atas naturalisasi adalah hal yang sudah lazim sejak lama. Siapa CL Gontha yang dinaturalisasi di Menado tahun 1909 dan bagaimana dengan keluarga Deij di Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Peter Frans Gontha dan soal naturalisasi di sepak bola? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.                                                                           

Peter Frans Gontha dan Soal Naturalisasi Soal Sepak Bola; CL Gontha Dinaturalisasi di Menado 1909

Tunggu deskripsi lengkapnya

CL Gontha Dinaturalisasi di Menado 1909: Tentang Keluarga Deij di Hindia Belanda

Victor Willem Gontha memiliki saudara perempuan bernama KPM Gontha yang menikah dengan Wilhelmus Johannes de Wilde. Victor Willem Gontha dan KPM Gontha sama-sama menyelesaikan sekolah menengah di Batavia. Victor Willem Gontha menikah dengan Alice Sinsoe-Deij.


Wilhelmus Johannes de Wilde meninggal 8 Februari 1982 di Belanda dalam usia 70 tahun. Victor Willem Gontha meninggal dalam usia 68 tahun 13 Desember 1988 di Den Haag. Belanda, yang mana yang mengurus adalah Ny KPM de Wilde-Gontha (istri Wilhelmus Johannes de Wilde). Alice Sinsoe-Deij meninggal dalam usia 68 tahun tahun 1993 di Den Haag, Belanda (yang mengurus adalah EH Thijssen-Deij.

Marga istri Victor Willem Gontha adalah Sinsoe-Deij yang diduga merupakan gabungan marga local (Sinsoe) dan marga Eropa (Deij). Yang bermarga Deij banyak ditemukan di Belanda dan juga ada yang berada di Hindia Belanda (baca: Indonesia). Dalam hal ini nama depan istri Victor Willem istri Victor Willem adalah Alice dengan marga gabungan Sinsoe-Deij.


Pada bulan Februari 1947 terinformasikan di Semarang Heer en Mevrouw NW Gontha-Deij melahirkan seorang putri yang diberi nama Cristine Durine Admee. Pada tahun 1948 lahir anak Victor Willem Gontha yang diberi nama Peter Frans. Disebutkan Peter Frans dilahirkan di rumah sakit St Elizabeth Semarang pada tanggal 4 Mei 1948. Alamat Victor Willem Gontha saat itu berada di jalan Sidodadi Oost No 26 Semarang (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 04-05-1948). Victor Willem Gontha dan Alice Sinsoe-Deij diduga memiliki anak ketiga (putri) yang kelak menikah dengan bermarga Thijssen. Seperti disebut di atas, saat Alice Sinsoe-Deij meninggal di Den Haag tahun 1993 yang mengurus adalah EH Thijssen-Deij.

Marga Deij sudah lama ada di Hindia sejak lama, diantaranya WC Deij di Soerabaja pada tahun 1866. WC Deij bekerja sebagai pegawai pemerintah (PNS) yang membidangi hukum (rechten). Pada tahun 1890 HJ Deij di Semarang yang juga berkeja sebagai pegawai pemerintah (bidang hukum). HJ Deij terinformasikan meninggal di Semarang tahun 1919 pada usia 59 tahun.


Di Manado terinformasikan bermarga Gontha. Salah satu yang terkenal adalah Wilhelm Constantijn (WC) Gontha. WC Gontha di dalam pemerintahan daerah di bidang hukum (landraad). WC Gontha disebut lahir di Manado pada tahun 1882 yang merupakan anak dari van Bernardus dan Charlotte Lasut. WC Gontha memulai karir tahun 1902 sebagai pegawai pemerintah di Landraad Manado. Karir WC Gontha di Landraad Manado terus meningkat dan pada tahun 1935 WC Gontha terinformasikan mendapat bintang Ridder in de Orde van Oranje Nassau. Sebelumnya sebagaimana disebut di atas, pada tahun 1909 di Manado tercatat nama CL Gontha yang disetarakan dengan orang Eropa/Belanda (semacam naturalisasi). Umumnya atas kesetiaan dan pengabdian yang tinggi di dalam pemerintaahan diberikan bintang jasa, yang juga umumnya atas dasar kesetaraan (sudah dinaturalisasi). Apakah dalam hal ini CL Gontha adalah singkatan dari nama Constantijn Lasut Gontha? Yang jelas ada nama WC Gontha yang mendapat bintang Ridder in de Orde van Oranje Nassau. Lantas siapa van Bernardus, ayah dari WC Gontha? Apakah dari sini awal mula marga Gontha di Manado? Penulisan nama adalah Gontha (bukan Gonta). Bagaimana dengan marga Rorimpandeij?

Lalu bagaimana hubungan antara Wilhelm Constantijn (WC) Gontha dan Victor Willem (VW) Gontha? Untuk memahaminya, dapat dimulai dari van Bernardus dan Charlotte Lasut. Seperti disebut di atas, salah satu anak mereka yang lahir tahun 1882 di Manado kemudian diketahui bernama WC Gontha (istrinya bernama Adriana Lumowa).


Garis keturunan van Bernardus dan Charlotte Lasut juga diketahui ada yang bermarga Bernardus Lasut yakni Willem Alexander (WA) Bernardus Lasut. WA Bernardus Lasut disebutkan lahir di Manado pada tahun 1891. WA Bernardus Lasut menikah dengan Wilhelmina Cornelia Westerkamp pada tahun 1920. WA Bernardus Lasut sendiri telah disamakan dengan orang Eropa/Belanda (dinaturalisasi) pada tahun 1912. WA Bernardus Lasut adalah anak dari Hendrik Lasut dan Adriantjee Marinus. Dalam perkembangannya marga Bernardus Lasut ini mereduksi menjadi Lasut (saja). Catatan: setiap orang yang telah disetarakan (dinaturalisasi) berdasarkan hukum berlaku tercatat dalam Staatsblad (undang-undang) seperti contoh di atas.  

Nama marga Lasut sudah lama ada dan terinformasikan. Bagaimana dengan marga Gontha? Gontha sebagai marga dapat dikatakan masih baru. Hal ini karena baru terinformasikan sejak 1909. Lalu apakah garis keturuan dari Bernardus Lasut telah membuat marga (family name) yang baru? Besar dugaan memang demikian seperti Wilhelm Constantijn Gontha dan Carel Lodewijk Gontha. Keturunan mereka inilah kemudian yang menggunakan nama (marga) Gontha di belakang nama mereka.


Umumnya pengajuan nama marga (family name) diusulkan ke pemerintah dengan persyaratan tertentu dengan terlebih dahulu di proses di pengadilan. Ini berlaku untuk semua golongan Eropa, Cina dan pribumi. Hal yang menyebabkan itu terjadi karena adanya hubungan percampuran ras dan suku bangsa dalam perkawinan. Ringkasnya, pembuatan marga dalam hal ini adalah satu hal, dan proses naturalisasi adalah hal lain lagi.

Dengan memperhatikan berbagai informasi di atas, marga Gontha dapat dikatakan marga baru yang merujuk ke Manado. Suatu marga baru yang diduga timbul karena sebelumnya ada hubungan perkawinan campur. Rujukan marga ini mengacu dimana tempat (pengadilan) di daftarkan seperti halnya marga Proehoeman didaftarkan di Batavia (dan Gontha di Manado). Lalu bagaimana dengan soal naturalisasi?


Terminologi naturalisasi sudah lama ada. Namun dalam pencatatan hukum awalnya tidak menggunakan terminology naturalisasi tetapi sebagai gelijkstellingen (penyetaraan) yang dimulai pada tahun 1870 yang kemudian pada tahun 1920 disebut toepasselijkverklaringen yang kemudian berakhir tahun 1949. Nama-nama dari keluarga Gontha yang dinaturalisasi termasuk WC Gontha dan VW Gontha (lihat tabel).

Naturalisasi adalah suatu yang lazim dan normal, bahkan sejak masa lampau hingga kini. Banyak orang pribumi di Hindia (baca: Indonesia) yang telah dinaturalisasi termasuk WC Gontha dan VW Gontha. Lalu bagaimana dengan masa kini? Masih berlangsung di Belanda. Di Indonesia era RI juga lazim dan normal naturalisasi. Banyak warga negara lain (WNA) yang telah dinaturalisasi di Indonesia menjadi WNI dan terus berlangsung hingga ini hari. Demikian juga dalam hal olahraga khususnya di sepak bola telah banyak yang dinaturalisasi.


Pada masa ini, PSSI melakukan naturalisasi terhadap pemain lebih diutamakan yang memiliki kaitan darah dan tempat lahir di Indonesia. Misalnya pemain Timnas Calvin Verdonk dinaturalisasi. Dalam catatan naturalisasi Belanda naturalisasi terhadap marga Verdonk dimulai dari Johanna Theodora Verdonk yang lahir di Sigli tahun 1910. Nama marga Hubner juga banyak yang dinaturalisasi dan demikian juga dengan marga Haye, Pattinama, Oratmangoen dan lainnya. Tentu saja nama-nama marga local juga banyak yang dinaturalisasi seperti Gerung(an), Maramis, Harahap, Siregar dan sebagainya. Jangan lupa pahlawan Indonesia ada yang dinaturalisasi semisal H August Salim dan Dr Sardjito.

VW Gontha dinaturalisasi pada tahun 1969. Informasi itu dapat dibaca pada undang-undang Belanda (wet) nomor 152 tanggal 3 April 1969. Dalam hal ini VW Gontha dinaturalisasi di Belanda pada era Republik Indonesia. Dalam naturalisasi ini juga termasuk Winny Jeanette Elizabeth Lucardi (istri dari VW Gontha). Seperti disebut di atas, VW Gontha meninggal di Belanda pada tahun 1988. Bagaimana dengan naturalisasi Alice Sinsoe-Deij? Seperti disebut di atas, Alice Sinsoe-Deij meninggal di Belanda tahun 1993.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar