Laman

Selasa, 30 Januari 2024

Sejarah Bahasa (269): Bahasa Amungme di Mimika dan Puncak Jaya di Jantung Pulau Papua; Puncak Cartenz, Ertsberg, Grasberg


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Amungme mendiami wilayah kaya akan sumber emas di dataran tinggi Papua di kabupaten Mimika dan Puncak Jaya. Suku Amungme berasal dari Lembah Baliem. Suku Amungme percaya bahwa mereka adalah makhluk pertama dari terciptanya manusia. Suku Amung (juga dikenal sebagai Amui, Hamung, Amuy, Uhunduni, atau Amungme) adalah kelompok etnis dengan populasi sekitar 17.700 orang yang tinggal di dataran tinggi provinsi Papua Tengah.


Kata Amungme memiliki arti "orang Amung". Suku Amung tinggal di beberapa lembah di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak Jaya, seperti lembah Noema, Tsinga, Hoeya, Bella, Alama, Aroanop, dan Wa, maupun di dataran rendah Agimuga dan Timika. Sebagian kelompok yang menetap di lembah Beoga disebut suku Damal (berdasarkan sebutan dari suku Dani). Bahasa mereka yang disebut oleh beberapa peneliti sebagai bahasa Uhunduni memiliki beberapa dialek, di wilayah bagian selatan disebut Amung-kal sedangkan bahasa mereka di daerah utara disebut Damal-kal (dituturkan oleh suku Damal). Selain itu, mereka juga memiliki bahasa simbolik yang disebut Aro-a-kal dan Tebo-a-kal. Bahasa Tebo-a-kal hanya diucapkan di daerah yang dianggap keramat. Dapat diketahui "Damal" adalah istilah yang diberikan oleh suku Dani, sedangkan "Uhunduni" adalah sebutan oleh suku Moni. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Amungme di Mimika dan Puncak Jaya di jantung pulau Papua? Seperti disebut di atas bahasa Amungme di wilayah jantung pulau Papua. Puncak Cartenz, Ertsberg, Grasberg. Lalu bagaimana sejarah bahasa Amungme di Mimika dan Puncak Jaya di jantung pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (268): Bahasa Pagu di Papua Barat Asal Pulau Halmahera; Wilayah Papua Barat dan Kerajaan Tidore Tempo Doeloe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Pagu atau Pagu adalah sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Halmahera Utara yang dituturkan di Maluku Utara. Bahasa Pagu adalah dialek bahasa Gelela. Bahasa Pagu dituturkan di desa Wangeotek, kecamatan Malifut kabupaten Halmahera Utara. Bahasa Pagu bertetangga dengan wilayah bahasa Makian. Apakah bahasa Pagu ditemukan di pantai barat pulau Papua?


Kamus Pagu-Indonesia-Inggris. Dalan Mehuli Perangin-Angin. Universitas Sanata Dharma. Synopsis. Bahasa Pagu, termasuk dalam rumpun bahasa Papua Barat yang digunakan di Kabupaten Halmahera Utara, adalah bahasa yang terancam punah karena hampir setengah dari masyarakatnya kini tidak bisa menuturkan bahasa ini. Kamus Pagu-Indonesia-Inggris ini dipersembahkan untuk masyarakat Pagu, secara khususnya, untuk meningkatkan “gengsi” bahasa dan juga sebagai bahan rujukan bagi mereka yang ingin belajar bahasa Pagu. Secara umum, kamus ini juga dapat digunakan oleh masyarakat umum serta pemerhati bahasa, baik nasional maupun internasional. Kamus ini dilengkapi dengan cara pengucapan dan juga contoh penggunaannya dengan terjemahan dan keterangan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pada bagian akhir, kamus ini juga disertai beberapa bentuk kekayaan intelektual Pagu, yaitu peribahasa, lagu, dan cerita rakyat untuk diperkenalkan kepada masyarakat Pagu serta masyarakat umum dan juga untuk dijadikan rujukan. (https://penerbit.brin.go.id/press/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Pagu di Papua Barat asal pulau Halmahera? Seperti disebur di atas bahasa Pagu di Halmahera. Wilayah Papua dan kerajaan Tidore tempo doeloe. Lalu bagaimana sejarah bahasa Pagu di Papua Barat asal pulau Halmahera? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982