Kamis, 23 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (670): Bahasa Indonesia Dibina Baik dan Benar; Mengapa Bahasa Melayu Belum Terurus di Malaysia?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Federasi Malaya di Semenanjung Malaya (bersama koloni Inggris di Malaka dan Penang) telah mendapatkan kemerdekaan (dari Inggris) tahun 1957. Kemerdekaan artinya mendapat kebebasan di tanah air sendiri dalam membangun bangsa (Melayu). Kemerdekaan Federasi Malaya 1957 imperialisme terbebas di Tanah Melayu di Semenanjung Malaya. Sebagai suatu negara (baru) yang telah merdeka, tentu saja artibut dalam bernegara sudah ditetapkan termasukan soal bahasa nasional (bahasa resmi bernegara: bahasa Melayu). Namun mengapa kini urusan bahasa Melayi di (negara) Malaysia belum selesai?

Bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya dengan memproklamasikan kemerdekaan (bangsa) Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan itu menandai awal bernegara, negara yang harus dipertahankan (sebagai negara). Artibut bernegara ditetapkan (dalam bentuk undang-undang) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam undang-undang dasar negara (UUD 1945) ditetapkan dan dinyatakan bahasa nasional (resmi) negara Republik Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Nama bahasa Bahasa Indonesia merujuk pada hasil perjuangan para pemuda yang berkongres pada tahun 1928. Dalam hal ini negara menghargai hasil upaya para pemuda, dan perjuangan para pemuda di masa lampau tidak sia-sia karena sudah dilegalkan dalam konstitusi Negara Republik Indonesia. Sinergi inilah yang kemudian Bahasa Indonesia di negara Reepublik Indonesia salah satu yang spesial. Oleh karenanya Bahasa Indonesia tidak hanya dijunjung tinggi, juga terus dikembangkan dengan baik dan benar. Upaya perbaikan pertama setelah terbentuk Negara Republik Indonesia yakni yang dimulai pada tahun 1954 dimana Kongres Bahasa Indonesia diselenggarakan.

Lantas bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina dengan baik dan benar? Seperti disebut di atas, upaya pembinaan Bahasa Indonesia dimulai pada tahun 1954 sebagai tindak lanjut di dalam UUD 1845 ditetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara Republik Indonesia. Bagaimana dengan di Malaysia? Apakah sudah terurus dengan baik dan benar? Lalu bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina dengan baik dan benar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (669): Malaya 1957 dan Proklamasi Kemerdekaan Federasi Malaya; Kemerdekaan Indonesia 1945

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada tahun 1957 adalah tahun yang penting bagi Semenanjung Malaya. Hal itu karena tanggal 31 Agustus 1957 Kerajaan Inggris memberikan kemerdekaaan bagian Semenanjung Malaya yang meliputi Federasi Malaya serta kolini Inggris Malaka dan Penang. Bagaimana dengan Singapoera, Brunai, Sarawak dan Sabah? Itu lain lagi.

Malam 30 Agustus 1957, kerumunan berkumpul di Lapangan Klub Diraja Selangor (Royal Selangor Club) untuk menyaksikan penyerahan kekuasaan dari Britania. Tunku Abdul Rahman tiba pada pukul 11:58 malam dan langsung berbaur dengan divisi pemuda Partai Aliansi saat menyaksikan dua menit dalam kegelapan. Di tengah malam, lampu-lampu lapangan dinyalakan, panji Union Jack di lapangan tersebut diturunkan untuk yang terakhir kalinya. Panji Jalur Gemilang kemudian dikibarkan dan Negaraku pun dimainkan. Diikuti dengan tujuh seruan "Merdeka!" oleh kerumunan. Tunku Abdul Rahman kemudian memberikan pidato, memuliakan upacara tersebut sebagai "momen termahsyur dalam kehidupan rakyat Malaya". Pagi 31 Agustus 1957, perayaan dipindahkan ke Stadion Merdeka yang baru saja selesai dibangun. Lebih dari 20,000 orang menyaksikan upacara yang dimulai pada pukul 9:30 pagi. Adapun yang menghadiri upacara bersejarah tersebut antara lain penguasa negeri-negeri Malaya, perwakilan asing, anggota kabinet federal, dan warga. Perwakilan Sang Ratu, Adipati Gloucester memberikan instrumen kemerdekaan pada Tunku Abdul Rahman. Tunku kemudiam membacakan deklarasi, yang diakhiri dengan seruan "Merdeka!" tujuh kali yang mana kerumunan turut mengikuti seruannya. Upacara dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Nasional disertai dengan lagu kebangsaan yang dimainkan oleh band militer dan penghormatan 21 meriam, diikuti dengan kumandang Azan. Hari itu kemudian dilangsungkan penobatan Yang di-Pertuan Agong pertama, Tuanku Abdul Rahman dari Negeri Sembilan, di Jalan Ampang, dan perjamuan penobatan pertama untuk menghormatinya dan pada malam harinya diikuti dengan pesta kembang api. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Malaya tahun 1957? Seperti disebut di atas, Malaya (Inggris) berbeda dengan Malaysia. Di Semenanjung Malaya terdapat koloni sejak era Portugis dan VOC/Belanda dan pulau Penang dan pulau Singapoera. Federasi Malaya inilah yang mendapat kemerdekaan pada tahun 1957. Lalu bagaimana sejarah Malaya tahun 1957 Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Rabu, 22 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (668): Pejuang Bahasa di Malaysia, Pejuang Kemerdekaan di Indonesia; Lain Lubuk Berbeda Belalang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pejuang bahasa Melayu kini tengah mendapat tempat untuk berjuang di Malaysia. Ini sehubungan dengan reaksi cepat para pejuang bahasa di Malaysia ketika Perdana Menteri Malaysia mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN di Malaysia. Sementara di Indonesia tidak lagi heroik dalam memperjuangkan Bahasa Indonesia, sebab sudah berjalan dengan baik dan benar yang akan menunggu Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa di PBB. Para pejuang Indonesia yang heroik itu sudah lama menunaikan tugasnya sejak era kolonial Hindia Belanda ketika memperjuangkan Bahasa Indonesia dan juga memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Komite Pengembangan Bahasa Melayu ASEAN bakal dibentuk di Malaysia. Kuala Lumpur (ANTARA): Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia telah mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Komite Pengembangan Bahasa Melayu Lembaga Pendidikan Tinggi (IPT) ASEAN sejalan dengan aspirasi Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob agar bahasa Melayu bermartabat di tingkat internasional. “Komite ini antara lain berperan merencanakan pemetaan program kerja sama dalam berbagai kegiatan seperti penelitian, pengembangan bahasa Melayu di Perguruan Tinggi di negara-negara ASEAN serta program penerjemahan dan adaptasi karya ilmiah,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Dr Noraini Ahmad di Kuala Lumpur, Senin. Kementerian Pendidikan Tinggi juga mengidentifikasi 19 universitas di Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina yang berpotensi mengadakan program kerja sama dengan universitas lokal. Berkaitan dengan hal tersebut, ujar dia, Kementerian Pendidikan Tinggi telah menunjuk Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melalui Institute of Malay Nature and Civilization (ATMA) sebagai sekretariat untuk menginisiasi kerja sama strategis untuk mengembangkan aspek-aspek penting peradaban Melayu ke tingkat internasional. “Dengan total sekitar 300 juta penutur bahasa Melayu di negara induk bahasa Melayu dan di negara-negara ASEAN lainnya yang memiliki komunitas berbahasa Melayu, program pengembangan bahasa Melayu di Perguruan Tinggi di negara-negara ASEAN tersebut dapat meningkatkan status dan peran bahasa Melayu lingua franca tetapi juga sebagai bahasa pengetahuan dan bahasa nilai ekonomi di wilayah tersebut,” katanya.

Lantas bagaimana sejarah pejuang bahasa di Malaysia? Seperti disebut di atas, di Indonesia yang terkenal adalah Pejuang Kemerdekaan Indonesia. Para pejuang bahasa Bahasa Indonesia sudah lama berlalu pada era kolonial Hindia Belanda. Lain lubuk lain pula belalangnya setiap era. Lalu bagaimana sejarah pejuang bahasa di Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (667): Malaya 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia; Pendudukan Jepang dan Pembebasan Inggris

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Bagaimana sejarah Semenanjung Malaya pada tahun 1945 tentulah menarik utnuk diperhatikan. Hal ini karena pada tahun ini, tepatnya proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan. Sehubungan dengan itu, bagaimana pula situasi dan kondisi di Semenanjung Malaya. Apakah ada gerakan kemerdekaan di Semenanjung Malaya? Apakah orang-orang Malaya juga mendukung kemerdekaan Indonesia?

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah hibah dari Faradj Martak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menerima secara de facto tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia. Namun, pada tanggal 14 September 2011, pengadilan Belanda memutuskan dalam kasus pembantaian Rawagede bahwa Belanda bertanggung jawab karena memiliki tugas untuk mempertahankan penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari Hindia Timur Belanda, bertentangan dengan klaim Indonesia atas 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaannya. Dalam sebuah wawancara tahun 2013, sejarawan Indonesia Sukotjo, meminta pemerintah Belanda untuk secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui tanggal 27 Desember 1949 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia. Naskah Proklamasi ditandatangani oleh Sukarno (yang menuliskan namanya sebagai "Soekarno" menggunakan ortografi Belanda) dan Mohammad Hatta, yang kemudian ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden berturut-turut sehari setelah proklamasi dibacakan. Hari Kemerdekaan dijadikan sebagai hari libur nasional melalui keputusan pemerintah yang dikeluarkan pada 18 Juni 1946. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Malaya 1945 ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945? Seperti disebut di atas, proklamasi kemerdekaaan Indonesia dilakukan segera ketika Kerajaan Jepang mengaku takluk kepada Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat. Namun untuk pembebeasan para interniran Eropa dan evakuasi militer Jepang dilakukan oleh pasukan Sekutu yang kemudian menyusul di belakang Belanda. Lalu bagaimana sejarah Malaya 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Selasa, 21 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (666): Kongres Bahasa Indonesia 1938, 1954; Simposium Bahasa Melayu Dewan BahasaPustaka 2022

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada artikel sebelumnya sudah disinggung tentang Kongres Bahasa Indonesia di Solo 1938. Dalam artikel ini Kongres Bahasa Indonesia diperkaya dengan data dari Kongres Bahasa Indonesia di Medan 1954. Apa yang terjadi belum lama ini di Malaysia, Simposium Bahasa Melayu yang diselenggarakan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia, secara teknis kurang lebih sama dengan isu yang muncul di Indonesi pada era Belanda dalam Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938. Oleh karena Kongres Bahasa Indonesia 1954 adalah kelanjutan Kongres Bahasa Indonesia 1838, lalu apa prediksi yang akan terjadi pada Simpsium Bahasa Melayu berikutnya di Malaysia.

Malaysia Usulkan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua di ASEAN (kompas.com; 24 Mar 2022); Nadiem Makarim Tolak Usulan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi ASEAN (Detik.com; 4 Apr 2022); Nadiem Tolak Usulan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN (mediaindonesia.com; 5 April 2022). Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia, Mana yang Lebih Cocok Jadi Bahasa Resmi ASEAN? (Republika.co,id; 11 Apr 2022). DBP anjur simposium antarabangsa mengenai Bahasa Melayu bulan depan (bernama.com; 21 April 2022). Ketua PKBM UMSU Pembicara Utama Simposium Bahasa Melayu ASEAN (umsu.ac.id; 22 Mei 2022). Guru Besar FISIP UMM Optimis Bahasa Melayu Indonesia bisa Menjadi Bahasa Internasional (fisip.umm.ac.id; 22 Mei 2022). Masih Gerilya, PM Malaysia Luruskan Bahasa Melayu Bukan Bahasa Malaysia (liputan6.com; 23 Mei 2022). Dekan FISIP UMM Jadi Pembicara di Seminar Internasional Bahasa Melayu di Malaysia (celebes.inews.ad; 25 Mei 2022).

Lantas bagaimana sejarah Kongres Bahasa Indonesia 1938 dan 1954? Seperti disebut di atas, Simposium Bahasa Melayu yang diselenggarakan Dewan Bahasa Pustaka Malaysia pada tahun 2022 secara teknis kurang lebih sama isunya dengan Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938.. Lalu bagaimana sejarah Simposium Bahasa Melayu Dewan Bahasa Pustaka 2022? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (665): Riau dan Malaya 1928; Riau Melayu ala Mahathir Mohamad Ilusi, Tapi Harus Dianggap Serius

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam kehidupan masa modern sekarang, mengapa selalu ada orang berpikir dengan cara kekanak-kanakan. Banyak yang tidak masuk akal cara berpikir tradisi dipaksakan dalam konteks modern. Itu lain hal. Dalam hal ini mengapa Tiongkok mengklaim Nine Dash Line yang menyenggol wilayah Indonesia. Hari ini ada berita heboh, tentang klaim Riau Melayu ala Mahathir Mohamad (mantan Perdana Menteri Malaysia, yang belum lama ini datang ke Indonesia).

Mahathir: Malaysia Harus Klaim Kepulauan Riau dan Singapura (Kompas.com; 21 Juni 2022). Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Singapura pernah dimiliki oleh Johor dan negara bagian Johor harus mengeklaim bahwa Singapura harus dikembalikan ke Malaysia. "Namun, tidak ada tuntutan apa pun dari Singapura. Sebaliknya, kami menunjukkan apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini," tambahnya saat berpidato, Minggu (19/6/2022). Tak hanya itu, dilansir dari Strait Times, Mahathir juga mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangkan mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga. Tapi, Mahathir tak berhenti di situ. “Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu,” tambahnya yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Mahathir mengatakan bahwa apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura, tetapi sekarang terbatas di Semenanjung Malaya. "Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan," katanya. Ia juga mengatakan Malaysia saat ini bukan milik bumiputera, karena banyak orang Melayu yang tetap miskin dan cenderung menjual tanahnya. Mendesak pendengarnya untuk belajar dari masa lalu, dia berkata: "Jika kami menemukan hal yang salah, kami harus memperbaiki kesalahan ini sehingga tanah kami tetap tanah Melayu."

Riau Melayu ala Mahathir Mohamad sebagai suatu ilusi dan harus dianggap serius adalah satu hal lain. Dalam hal ini, lantas bagaimana sejarah Semenanjung Malaya dan Riau pada tahun 1928? Seperti disebut di atas, mantan Perdana Menteri Malysia Mahathir klaim Riau Melayu belum lama ini. Lalu bagaimana sejarah sejarah Semenanjung Malaya dan Riau pada tahun 1928? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..