Setu Citayam sudah terdeteksi dan dipetakan sejak doeloe. Berdasarkan peta ‘Tjipajoeng: herzien in de jaren 1899-1900’ yang diterbitkan oleh Topographisch Bureau pada tahun 1901, area setu ini disebutkan sebagai wilayah yang masuk Residentie Batavia, Afdeeling Buitenzorg, district Paroeng. Setu Citayam semakin dikenal kala itu karena di wilayah sekitar setu terdapat tanah partikelir (disebut Land Tjitajam) yang dimiliki oleh tuan tanah. Tanah partikelir ini digunakan untuk mengusahakan perkebunan. Wilayah pengusahaan tuan tanah ini meliputi lahan-lahan yang berada di Ratu Jaya, Pondok Terong, Pondok Jaya, Cipayung dan Cipayung Jaya yang menjadi bagian dari Kecamatan Cipayung pada masa ini.
Peta sekitar Setu Citayam, 1901 |
Sebuah Viewpoint di Setu Citayam 1930 |
Peta satelit Setu Citayam dan Sekitar |
***
Setu Citayam di Pondok Terong, Depok |
Daya pasok air Setu Citayam ke hilir
Sungai Krukut dikaitkan dengan keberadaan sungai Kali Baru. Sungai Kali Baru
ini dipecah di Citayam (selatan pasar yang sekarang/batas Kota Depok dan
Kabupaten Bogor) ke timur mengaliri Ratu Jaya, Depok dan Pondok Cina, ke barat
mengaliri Cipayung, Sawangan dan Limo. Posisi Setu Citayam ini berada diantara
dua pecahan Kali Baru ini. Dengan
demikian, Kali Baru ini juga mensuplai air ke dalam Setu Citayam yang pada gilirannya
juga akan mengalir melalui Kali Krukut. Kali Baru sendiri adalah kali yang
sumber airnya disodet dari Sungai Cisadane di Empang/Pancasan Kota Bogor pada
era Belanda melalui Cimanggu, Cilebut, Bojong Gede hingga ke Citayam.
Setu ini sudah dimanfaatkan sebagai area perikanan dan wisata air. Pada sisi setu sebelah selatan (dekat Stasion Citayam) dimanfaatkan masyarakat untuk perikanan dalam bentuk karamba. Sedangkan untuk wisata air dikelola oleh sebuah kelompok kerja (Pokja) masyarakat yang dibentuk sebagai pelaksana teknis pengelolan setu yang menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat Pemerintah Kota Depok. Program wisata air ini meliputi pengadaan perahu-perahu kecil dan kendaraan air serta pembuatan dermaganya. Untuk meningkatkan fungsi setu, di dalam setu ini juga diterbarkan benih ikan dan menjadi tempat pemancingan gratis buat masyarakat.
Setu ini sudah dimanfaatkan sebagai area perikanan dan wisata air. Pada sisi setu sebelah selatan (dekat Stasion Citayam) dimanfaatkan masyarakat untuk perikanan dalam bentuk karamba. Sedangkan untuk wisata air dikelola oleh sebuah kelompok kerja (Pokja) masyarakat yang dibentuk sebagai pelaksana teknis pengelolan setu yang menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat Pemerintah Kota Depok. Program wisata air ini meliputi pengadaan perahu-perahu kecil dan kendaraan air serta pembuatan dermaganya. Untuk meningkatkan fungsi setu, di dalam setu ini juga diterbarkan benih ikan dan menjadi tempat pemancingan gratis buat masyarakat.
Situasi 'Ngubek' di Setu Citayam |
- http://fotokita.net
- http://commons.wikimedia.org
- http://kitlv.nl
- http://antarafoto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar