Java in Parijs. Voorwaarts, 07-02-1931 |
Pada hari ini saya tergoda untuk
menelusuri siapa yang memperkenalkan ‘Parijs van Java’ sebagai julukan Kota
Bandung. Sungguh saya kaget, ternyata ‘Parijs van Java’ sebagai julukan Kota
Bandung tidak ada. Semua surat kabar, majalah dan buku berbahasa Belanda tidak
satupun yang menulisnya. Lantas, siapa yang mengintroduksi nama julukan itu?
Saya tidak tahu. Kenyataannya, Kota Bandung dijuluki sebagai ‘Parijs van Java’
terus bergulir di dunia internet.
Yang saya temukan justru sebaliknya: ‘Java
in Parijs’. Pada tahun 1931 di Paris diadakan pameran colonial (semacam festival)
yang mana pavilium Java hadir untuk ikut menyemarakkannya. Pavilium Java ini
berupa bangunan mirip menara Eiffel ala Jawa. Surat kabar Voorwaarts, 07-02-1931 memberi judul atas
menara pavilium Java itu dengan ‘Java in Paris’.
Hubungan
Java dan Paris ditemukan pada tahun 1928 dimana hubungan telepon antara
Bandoeng dan Parijs tersambung (lihat Leeuwarder courant, 30-07-1928). Berita
lainnya hubungan Paris dan Java adalah tentang tim sepakbola Hindia Belanda
yang akan ikut Piala Dunia1938 di Paris. Tim sepakbola Hindia Belanda yang
diwakili organisasi NIVU semua anggota skuad dari seleksi di Jawa.
Boleh jadi julukan Parijs van Java untuk
Kota Bandung muncul belakangan (pasca colonial). Tapi yang jelas julukan itu
tidak pernah ditemukan hingga tahun 1949 baik di surat kabar, majalah maupun
buku yang terbit sejak 1920 hingga 1949. Mereka yang memperkenalkan julukan
tersebut besar kemungkinan adalah orang-orang Belanda yang datang ke Bandung
(kembali) sebagai wisatawan di era kemerdekaan RI.
Tapi
okelah, Parijs van Java pantas untuk Kota Bandung meski julukan itu muncul
belakangan. Julukan itu harus tetap dipertahankan, karena sudah ‘kadung’. Parijs
van Java itu boleh jadi merujuk pada Winkelstraat dan Bragaweg di era colonial.
Untuk deskripsi Winkelstraat dan Bragaweg akan dibuat dalam artikel tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar