*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bandung dalam blog ini
Klik Disini
|
Taman 'Pieters Park', Bandoeng, 1846 |
Kota Bandung memiliki Taman Sejarah,
tetapi tidak memiliki sejarah taman. Padahal cukup banyak taman di Kota
Bandung. Taman Sejarah adalah suatu taman yang mengusung konsep sejarah, tetapi
bukan sejarah taman, melainkan sejarah para walikotanya. Taman Sejarah ini baru
beberapa hari lalu dibuka, tapi uniknya Taman Sejarah belum diresmikan. Padahal,
biasanya diresmikan dulu baru dibuka. Biolehlah Taman Sejarah adalah yang
pertama di Indonesia tetapi dari sudut sejarah, taman yang pertama di Kota
Bandung adalah Taman Pieters Park.
Taman
Pieters Park
Pendirian Kota Bandung dimulai pada
tahun 1829, saat controleur kali pertama ditempatkan di Regentschap (Kabupaten)
Bandoeng. Kota Bandung bermula dari rumah/kantor Controleur Bandoeng yang
berada di sisi utara jalan pos trans-Java (yang baru) dan di sisi timur sungai
Tjikapoendoeng. Saat itu, hanya kantor/rumah controleur adanya dan area sekitarnya
ditemukan banyak rawa-rawa dan hutan belantara.
|
Peta taman 'Pieters Park' |
Pada
saat penempatan controleur ini garnisun militer yang berada di Tjimahi
diperluas ke timur dengan membangun tangsi militer di sisi timur kantor/rumah
controleur di suatu tempat yang kelak muncul nama kampong yang lebih dikenal sebagai Tjikoedapateuh (kini sekitar stadion Siliwangi). Tangsi militer ini kemudian ditingkatkan menjadi garnizoen militer. Di sekitar
kantor/rumah controleur ini lambat laun bertambah bangunan yang digunakan oleh
parkhuis, opziener dan para staf controleur. Tentu saja di lingkungan tersebut
belum ada rumah orang-orang pribumi dan semuanya adalah orang-orang Eropa.
Pada tahun 1846 status controleur di
Regentschap Bandoeng ditingkatkan menjadi Asisten Residen. Sejak itu beberapa
bangunan pemerintah yang baru yang muncul adalah kantor dan rumah Asisten
Residen. Kantor Asisten Residen dibangun di seberang kantor/rumah controleur,
sedang rumah Asisten Residen dibangun di arah utara kantor/rumah controleur.
Bangunan lainnya adalah gedung/balai besar di dekat kantor Asisten Residen.
Lalu kantor pos dibangun di sisi utara jalan pos trans-Java (sejajar
dengan kantor/rumah controleur tetapi berada sebelah barat sungai
Tjikapoendoeng). Kemudian dibangun penjara di arah utara kantor pos (kelak disebut penjara Bantjeui).