Radja Boerhanoedin
bukanlah orang biasa. Radja Boerhanoedin adalah orang yang luar biasa dan
karena itu Pemerintah Nederlandsch Indie (Hindia Belanda) memberinya bintang.
Jabatan prestisius yang pernah diduduki oleh Radja Boerhanoedin adalah Komandan
di Onderdistrict Tanahabang, Batavia (Distrik dikepalai oleh Demang dan
Onderdistrict oleh Komandan; pada tahun 1910 terminologi Demang diubah menjadi
Wedana dan Komandan menjadi Asisten Wedana). Radja Boerhanoedin pada masa awal
karir adalah orang yang piawai di medan perang, dan pada masa akhir karirnya
memiliki anak dan cucu yang tidak kalah hebatnya. Radja Boerhanoedin meninggal
dunia di Batavia dan dimakamkan di tempat pemakaman dimana kelak anaknya (Tengku
Radja Sabaroedin) dan juga cucunya (Tengku Radja Boerhanoedin) dimakamkan di
Petamboeran.
Java-bode: voor Nederlandsch-Indie, 14-07-1866 |
Profil Radja
Boerhanoedin sudah ditulis di Wikipedia. Namun yang tertulis dalam situs
tersebut sedikit agak berbeda dengan dokumen sejaman di masa lampau. Disebutkan
Radja Boerhanoeddin lahir di Padang, akan tetapi tidak ada dokumen yang
dikutip. Lantas dimana Radja Boerhanoedin lahir? Banyak dokumen yang mengindikasikan bahwa Radja Boerhanoedin dan keturunannya
(anak dan cucunya) dikaitkan dengan bangsawan di Sumatra’s Ooskust (Pantai
Timur Sumatra). Bagaimana itu bisa terjadi?.
Siapa
sesungguhnya Radja Boerhanoedin? Itu pertanyaannya. Mari kita telusuri. Untuk
sekadar navigasi bagi pembaca, sejumlah data dan informasi dalam menulis
artikel ini sudah pernah dikutip di dalam berbagai artikel saya dalam blog ini,
selain di laman Sejarah Kota Padang, juga di laman-laman lainnya, yakni:
Sejarah Kota Medan, Sejarah Jakarta, Sejarah Bogor, Sejarah Bandung, Sejarah
Depok, Sejarah Tapanoeli dan Sejarah Padang Sidempuan. Oleh karerna itu tidak semua sumber disebut lagi. Mari kita mulai dengan
sub judul: Radja Boerhanoedin di Siak Indrapoera.