*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Air Bangis dalam blog ini Klik Disini
Air Bangis pernah mencapai puncaknya (akhir era VOC dan awal Pemerintah Hindia Belanda), tetapi setelah itu meredup hingga tenggelam di teluk Air Bangis. Pada era pendudukan militer Jepang, Air Bangis benar-benar terlupakan. Pada awal era Pemerintah Republik Indonesia upaya untuk membangkitkan ‘batang tarandam’ di Air Bangis tidak membawa banyak hasil. Dengan terbentuknya kabupaten Pasaman Barat diharapkan ‘batang tarandam’ benar-benar dapat terangkat. Namun penempatan posisi GPS ibu kota di Simpang Ampek membuat Air Bangis secara spasial semakin terpencil di ranah sendiri (kabupaten Pasaman Barat). Pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan bisnis di Simpang Ampek justru lebih memperkuat wilayah pinggiran kabupaten induk (kabupaten Pasaman) dan wilayah pinggiran kabupaten tetangga (kabupaten Agam). Ibarat melempar kail (umpan) ke utara, jatuhnya ke selatan.
Air Bangis pernah mencapai puncaknya (akhir era VOC dan awal Pemerintah Hindia Belanda), tetapi setelah itu meredup hingga tenggelam di teluk Air Bangis. Pada era pendudukan militer Jepang, Air Bangis benar-benar terlupakan. Pada awal era Pemerintah Republik Indonesia upaya untuk membangkitkan ‘batang tarandam’ di Air Bangis tidak membawa banyak hasil. Dengan terbentuknya kabupaten Pasaman Barat diharapkan ‘batang tarandam’ benar-benar dapat terangkat. Namun penempatan posisi GPS ibu kota di Simpang Ampek membuat Air Bangis secara spasial semakin terpencil di ranah sendiri (kabupaten Pasaman Barat). Pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan bisnis di Simpang Ampek justru lebih memperkuat wilayah pinggiran kabupaten induk (kabupaten Pasaman) dan wilayah pinggiran kabupaten tetangga (kabupaten Agam). Ibarat melempar kail (umpan) ke utara, jatuhnya ke selatan.
Pembangunan spasial di Pasaman Barat (Now) |
Lantas bagaimana membangkitkan ‘batang tarandam’
yang telah menjadi Villes Mortes menjadikan Kota Air Bangis dan sekitar menjadi
daerah tujuan wisata? Hanya strategi wisata ini yang dapat diunggulkan (dalam
posisi keterpencilan) untuk mendorong aliran produk andalan ikan kering dan
udang. Revitalisasi wilayah perkebunan di kabupaten Pasaman Barat hanya faktor
sekunder bagi Air Bangis. Keunggulan komparatif dalam sektor wisata menjadi
jalan menuju kemakmuran (terangkatnya ‘batang tarandam’). Satu hal lagi, dalam
dunia tanpa batas (milenium) saat ini, Air Bangis tidak lagi terpencil, tetapi bagian dari
klaster yang ramai ketika kabupaten Pantai Barat Mandailing (Natal) benar-benar
terwujud. Hitung-hitung untuk menjalin kembali tali kasih yang sempat terputus (antara
Air Bangis dan Natal) karena penarikan batas yang kurang pas di era kolonial
Belanda. Pendulum waktu sedang mengarah ke situ.
Sumber utama yang
digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman,
foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding),
karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari
sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan
lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru
yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain
disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*
Merawat
Masa Lalu, Memacu Visi Masa Depan
Tunggu deskripsi
lengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar