*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sibolga dalam blog ini Klik Disini
Nama Ferdinand Lumban Tobing dan Bandara Pinangsori tidak terpisahkan. Peran FL Tobing pada awal pembangunan bandara di Pinangsori begitu penting. Itu terjadi pada era perang kemerdekaan. Celakanya, sebelum bisa difungsikan yang pertama menggunakan adalah NICA/Belanda. Pasca pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, tepatnya pada saat hangat-hangatnya perlawanan Sumatra Tengah terhadap pusat (Djakarta), kembali FL Tobing mengurus perbaikan bandara di Pinang Sori. Sejak itulah bandara di Pinangsori secara bertahap dioperasikan. Kelak nama FL Tobing ditabalkan menjadi nama bandara di Pinangsori.
Nama Ferdinand Lumban Tobing dan Bandara Pinangsori tidak terpisahkan. Peran FL Tobing pada awal pembangunan bandara di Pinangsori begitu penting. Itu terjadi pada era perang kemerdekaan. Celakanya, sebelum bisa difungsikan yang pertama menggunakan adalah NICA/Belanda. Pasca pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, tepatnya pada saat hangat-hangatnya perlawanan Sumatra Tengah terhadap pusat (Djakarta), kembali FL Tobing mengurus perbaikan bandara di Pinang Sori. Sejak itulah bandara di Pinangsori secara bertahap dioperasikan. Kelak nama FL Tobing ditabalkan menjadi nama bandara di Pinangsori.
De Sumatra post, 04-11-1935 |
Menjelang selesainya bandara di Padang, pada
tahun 1938 kembali muncul gagasan membuat bandara penghubung untuk jalur
Batavia, Padang dan Medan, tidak lagi di Padang Sidempoean tetapi dipilih di
Sibolga (lihat De Sumatra post, 23-04-1938). Namun sebelum rencana baru
benar-benar dilaksanakan mulai terjadi pendudukan militer. Di Sibolga terjadi pemboman
militer Jepang pada tanggal 20 Janari (lihat De Sumatra post, 21-01-1942).
Rencana bandara kembali masuk laci (selama pendudukan militer Jepang). Untuk
lebih memhami secara keseluruhan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.