Laman

Rabu, 16 Juni 2021

Sejarah Bogor (66): Sejarah Benteng Jawa Barat, Pertama Fort Padjadjaran; Sampoera, Tandjung, Bekasi, Tjiampea, Soekaboemi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada benteng zaman kuno era VOC (Belanda) di provinsi Jawa Barat?Ada, malahan cukup banyak. Benteng-benteng itu pernah di bangun di Tangerang Selatan, di Pasar Rebo, di Bekasi, di Karawang, di Ciampe, di Cisarua dan di Sukabumi. Tentu saja benteng terbesar ada di hulu sungai Tjiliwong dan Tjisadane yang disebut Fort Padjadjaran (kini tepat berada di Istana Bogor). Lantas mengapa benteng-benteng itu pernah eksis? Yang jelas di sekitar benteng-benteng itulah awal kolonisasi Belanda (VOC).

Pembangunan benteng-benteng zaman dulu (sejak era Portugis) awalnya di pantai (sekitar pelabuhan atau muara sungai). Sejak era Belanda (VOC) benteng-benteng mulai dibangun di wilayah pedalaman awalnya mengikuti jalur navigasi pelayaran sungai kemudian bergeser ke jalur lulu lintas pergerakan militer. Di daerah aliran sungai Tjisadane, setelah benteng Tangerang baru dibangun di wilayah hulu, benteng Sampoera di Serpong dan benteng Ciampea. Sementara di daerah aliran sungai Tjiliwong setelah benteng di Batavia lalu di wilayah hulu sibangun dua benteng yang relatif bersamaan di Meester Cornelis (Jatinegara) dan di hulu sungai Fort Padjadjaran. Keudian di antara dua benteng ini dibangun benteng Fort Tandjoeng (di Pasar Rebo). Di daerah aliran sungai Tjilengsi hanya dibangun benteng di muara (Fort Bekasi). Benteng berikutnya dibangun di hulu sungai Tjitaroe di Karawang (Fort Tandjoeng Poera). Sedangkan benteng-benteng lainnya di Tjisaroe dan di Soekaboemi dibangun di jalur lalu lintas (pergerakan) militer VOC. Benteng lainnya dibangun di Tjirebon dan Pamanoekan serta Jasinga.

Lantas bagaimana sejarah asal usul benteng-benteng di provinsi Jawa Barat? Semua benteng-benteng yang disebut di atas, dibangun karena kebutuhan untuk pertahanan dalam rangka pemerintah VOC mulai membangun dan mengembangkan lahan pertanian untuk produk ekspor. Oleh karena itu pembangunan benteng di wilayah Jawa Barat sangat khas dan bukan untuk dijadikan pos perdagangan seperti di wilayah lain. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Benteng Fort Padjadjaran: Memicu Serangan dari Kesultanan Banten

Tunggu deskripsi lengkapnya

Benteng-Benteng Lainnya: Pengembangan Wilayan (Perkebunan)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

3 komentar:

  1. Akhirnya saya menemukan sejarah kota bogor yang lengkap dan mudah dipahami. mohon izin dijadikan referensi, terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya baru tahu kalau di Bogor pada zaman penjajahan Belanda ada benteng. Mohon anda menulis referensinya. Salam dari Irwansyah di Jakarta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teks artikel tidak diupload semua. Namun jika ingin mengetahui benteng di Bogor coba ketik Fort Padjadjaran di laman search di atas.

      Hapus