*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Orang Bajo bukanlah orang asing di Nusantara. Orang Bajo dapat dikatakan salah satu penduduk asli. Orang Bajo pada masa kini masih ada yang tertinggal karena masih ada yang terpencil dalam dunia peradaban baru di tengah laut. Mereka secara tradisi mengisolasi diri dalam perjalanan waktu. Namun demikian, orang Bajo dapat dikatakan penduduk asli nusantara yang telah memiliki kebudayaan tinggi di zaman kuno. Orang Bajo berbahasa Bajo yang mirip bahasa Melayu mengindikasikan bahasa Bajo setua bahasa Melayu Keutamaan orang Bajo sejak zaman kuno di nusantara hingga ini hari karena kemampuan mereka dalam navigasi pelayaran perdagangan, Orang Bajo adalah pelaut-pelaut ulung di masanya, tetapi pada era teknologi kelautan (dari Eropa) orang Bajo kini, seakan parkir di dalam arus navigasi pelayaran Indonesia,
Lantas bagaimana sejarah Orang Bajo di Jawa, khsusnya Madura di Sumenep? Seperti disebut di atas Orang Bajo tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Meski Orang Bajo terbilang penduduk asli yang memiliki kepiawaian dalam navigasi pelayaran sejak zaman kuno dan berbahasa Melayu, tetapi sejarah Orang Bajo kurang terinformasikan. Sejarah Orang Bajo sendiri baru mulai diperkenalkan JN Vosmaer sejak 1831 di teluk Kendari. Lalu bagaimana sejarah Orang Bajo di Sumenep Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.