*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini
Setelah
beberapa dekade terbentuk kompetisi di dalam suatu kota yang diselenggarakan oleh
perserikatan sepak bola (bond) di berbagai kota. Dari tahun ke tahun sudah
diketahui klub-klub apa yang menjadi juaranya. Dalam konteks inilah di Jawa digagas kejuaran
antar kota. Setiap kota yang berpartisipasi dalam kejuaran tersebut membentuk
tim dari semua pemain di dalam bondnya masing-masing.
Kejuaraan Antar Kota Hindia Belanda (Voetbalkampioenschap van Nederlands-Indie) adalah kompetisi amatir nasional di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda diadakan 1914-1930. Turnamen awalnya hanya menampilkan empat kota utama (Batavia), Soerabaja, Semarang, Bandoeng) tetapi pada tahun 1930 memasukkan banyak kota dari seluruh pulau. Persaingan diprakarsai dan diselenggarakan oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB) atau penggantinya, Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU) sebelum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terbentuk. Kejuaraan ini kemudian di lanjutkan dengan Perserikatan yang dilaksanaan oleh PSSI. Dimulai pada tahun 1914 diadakan kejuaraan kota untuk kota-kota utama di Jawa. Tujuh edisi pertama dimainkan untuk De Vries Beker. Selain itu, ada beberapa liga local. Berikut daftar liga di Jawa yang dikuasai NIVB (Nederlandsch-Indische Voetbalbond): Batavia (14 klub), Bandoeng (9 klub), Soerabaja (12 klub), Semarang (15 klub), Malang (8 klub), Soekaboemi (7 klub), Djokjakarta (10 klub); selain itu, 3 asosiasi di pulau lain berlangganan NIVB (berganti nama menjadi NIVU pada tahun 1936): Sumatera Timur (berpusat di Medan), Makassar dan Bandjermasin. Selain itu, Hwa Nan FA (berbasis di Semarang), mungkin merupakan asosiasi Cina yang telah berlangganan. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah kejuaraan sepak bola antar kota era Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, kejuaraan antar kota adalah kejuaraan sepak bola antara perserikatan (bond) sepak bola yang hanya terbatas di Jawa; Kejuaran antar kota di Jawa bermula sejak tahun 1914. Lalu bagaimana sejarah kejuaraan sepak bola antar kota era Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Kejuaraan Sepak Bola Antar Kota Era Hindia Belanda; Kejuaran di Jawa Bermula Sejak Tahun 1914
Sepak bola Semarang dan perserikatan sepak bola Semaramg telat muncul namun penetapan tempat Kejuaraan Antar Perserikatan di Jawa (Java Kampioneschap) justru dipilih di Semarang. Pegiat sepak bola di Semarang menyambuat baik usulan tempat kejuaraan antar perserikatan se-Jawa tersebut di Semarang tahun 1914. Inisiatif diadakannya kejuaraan ini muncul dari perserikatan West Java Voetbal Bond te Weltevreden.
Pada akhir tahun 1912 statuta West Java Voetbal Bond atau de statuten der
vereeniging West Java Voetbal Bond te
Weltevreden disahkan
pemerintah (lihat Bataviaasch nieuwsblad,
06-11-1912). West Java Voetbal Bond telah mengajukan usulan ke dewan kota untuk
pembebasan pajak karena dianggap bersifat public (Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 26-11-1912).
Dalam rapat West Java Voetbal Bond yang dilakukan di bioskop Gobe di Batavia baru-baru ini mengusulkan kejuaraan sepak bola se-Jawa (Java Kampioneschap) partai puncak (semi final dan final) diadakan di Semarang. Disebutkan lebih lanjut untuk mensukseskan acara kejuaraan, pengurus akan melakukan kerjasama dengan Semarang, Bandung dan Surabaya. Batavia sendiri dibuat terpisah dari West Java sehingga kejuaraan itu nantinya akan diikuti oleh empat tim (lihat De Preanger-bode, 24-05-1913).
Dalam berita tersebut disebutkan bahwa tiap-tiap wilayah melakukan
prakualifikasi dan mengirimkan
tim juara untuk mewakili ke Semarang dan akan dilaksanakan pada bulan Agustus
1914. Hadiah utama disediakan untuk pemenang dan juga kepada tim yang mewakili
wilayahnya. Untuk tim dari luar Semarang pembiayaan ditaksir sekitar f4.000
yang meliputi biaya perjalanan pp dan akomodasi selama di Semarang untuk jumlah
60 orang (pemain dan official). Oleh karenanya setiap wilayah harus
berkontribusi sebesar f1.000 untuk dana pusat yang mana anggaran ini nanti akan
digunakan untuk biaya penyelenggaraan dan stadion serta piala. Kejuaraan ini
diselenggarakan di bawah tanggung jawab West Java Voetbal Bond (untuk
sementara, inisiatif Batavia dan belum ada rapat antar bond).
Akhirnya kejuaraan sepak bola se-Jawa terselenggara di Semarang pada bulan Agustus 1914. Tim yang hadir di Semarang, selain Batavia dan Semarang adalah tim Soerabaja dan tim Bandoeng. Pada partai puncak antara tim Batavia mengalahkan tim Semarang.
Pada pertandingan itu, tim Batavia mengalahkan tim Bandung dengan skor 5-0 (De Preanger-bode, 30-08-1914). Tim Batavia diwakili oleh VIOS plus. Tim berangkat dengan kereta api dari Batavia hari Jumat sore, selama 13 jam dan tiba subuh (2.30) di Semarang. Pada hari Sabtu, 29 Agustus mengalahkan tim Bandung. Pada hari Minggu Semarang mengalahkan Surabaya 3-0. Final dilangsungkan hari Senin antara Bataviaa dan Semarang. Pada turun minum 2-0 dan akhirnya Batavia menang 3-0. Kapten Stom menerima piala. Resident atas nama warga mengucapkan terimakasih, tim Batavia telah memberikan tontonan yang menarik. Para pemain kedua tim menerima medali emas (Jakarta) dan perak (Semarang). Juara antar kota di Semarang 1914: Vios dari Batavia
Bataviaasch nieuwsblad, 02-09-1914 melaporkan tadi malam tim Jakarta di Kemayoran Mr Van Btiuren, presiden WJVB (West Jawa Voetbal Bond) menjamu para pemain, pelatih dan ofisial dan memberikan karangan bunga. Banyak yang hadir, termasuk pimpinan Indsich Sport. Dengan demikian, Jakarta adalah juara se-Jawa.
Kejuaraan perserikatan kedua diadakan tahun 1915 di Batavia. Kejuaraan pada tahun 1916 diadakan di Soerabaja.
Pada tahun 1916 supra bond West
Jawa Voetbal Bond di Batavia ini telah mempersatukan sepakbola di Jawa dan
sukses menyelenggarakan kejuaraan sepakbola se-Jawa sebagaimana sudah dimulai
tahun 1914. West Jawa Voetbal Bond di Batavia terbilang bentuk perkembangan
organisasinya yang maju.
Kejuaraan perserikatan kempat diadakan tahun 1917 kembali di Semarang. Tim yang dibentuk WJVB ke Semarang sudah terbentuk (Bataviaasch nieuwsblad, 17-04-1917). Foto: Lapangan Aloon-Aloon disulap jadi stadion di Bandung, 1918
Pada tahun 1918 tempat
penyelenggaraan di Bandung. Pusat pertandingan di Bandung ditempatkan di
lapangan Aloon-Aloon. Dalam pagelaran sepakbola tertinggi di Jawa ini, panitia
menyulap lapangan alun-alun bagaikan stadion: lapangan dipagar dengan bilik dan
tiket masuk berbayar. Meski begitu
penonton tetap ramai. Inilah kali pertama perhelatan kejuaraan antar kota
dikutip harga tiket masuk. Bobotoh seakan dibatasi untuk menonton dengan
penerapan komersialisasi sepakbola. Foto: Lapangan Aloon-Aloon disulap jadi stadion di Bandung, 1918
Tunggu deskripsi lengkapnya
Kejuaran di Jawa Bermula Sejak Tahun 1914: Perserikatan Kota dan Perserikatan Nasional
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar