*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Togean adalah bahasa daerah yang populer digunakan di wilayah kepulauan Togean.
Bahasa Togean termasuk rumpun bahasa Saluan. Bahasa Togean tempo doeloe disebut
bahasa Togian. Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang
terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Salah satu pulau terbesar adalah
pulau Togean (berada di tengah kepulauan).
Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Secara administrasi, wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una. Kepulauan Togean merupakan hamparan pulau-pulau yang terdiri 6 pulau besar dan sekitar 60 pulau yang lebih kecil di sekitar Teluk Tomini. Beberapa pulau besar: Togian, Batudaka, Talatako, Waleabahi/ Walea Bae, Walea kecil/ Walea Kodi, Poat. Suku yang mendiami kepulauan Togea serta terdistribusi dihampir seluruh Pulau dikenal beberapa suku dominan yaitu Suku Togean itu sendiri, Suku Bobongko, dan Suku Saluan. Suku Laut Bajo juga menghuni beberapa pulau yang komposisi penduduknya relatif homogen, hanya dihuni oleh orang-orang Bajo dengan keadaan khas dan unik mereka. Adapun suku lainnya yang datang belakangan di antaranya Bare'e, Gorontalo, Kaili, Bada, Bugis, dan lain-lain. Saat ini, bahasa daerah yang populer digunakan di wilayah kepulauan Togean adalah bahasa Togean. Bahasa Togean termasuk rumpun bahasa Saluan, dan di Una-Una terdapat suku Saluan dan suku Bobongko. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Togean di pulau Togean di kepulauan Togean di teluk Tomini Sulawesi Tengah? Seperti disebut di atas bahasa Togean diturkan di kepulauan Togean. Bahasa Saluan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Togean di pulau Togean di kepulauan Togean di teluk Tomini Sulawesi Tengah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Bahasa Togean di Pulau Togean di Kepulauan Togean di Teluk Tomini Sulawesi Tengah; Bahasa Saluan
Tunggu deskripsi lengkapnya
Bahasa Saluan: Wilayah Banggai Masa ke Masa
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar