*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Pada era teknologi informasi yang sekarang
(berbasis computer/internet), semua orang menjadi terhubung. Ini menjadi puncak
terakhir dalam perjalanan sejarah telekomunikasi. Pada era Pemerintah Hindia
Belanda cara berkomunikasi melakukan lompatan dengan pengoperasian penggunaan
telegraf termasuk di Soerakarta. Sejak itu teknologi komunikasi terus
berkembang menjadi teknologi radio dan telepon hingga teknologi internet yang
sekarang.
Agresi Militer II dilancarkan Belanda ke Kota Surakarta/Solo, Jawa Tengah, pada Desember 1948. Kota Solo kala itu menjadi basis pertahanan militer Indonesia yang sementara beribu kota di Yogyakarta. Belanda baru memasuki Kota Solo (beberapa sumber menyebutkan masuk Klaten) pada pagi pukul 09.00 tanggal 21 Desember 1948. Kolonel A.H. Nasution, yang ditugaskan Jenderal Sudirman untuk mengerahkan TNI dan Tentara Pelajar, kemudian memunculkan siasat bumi hangus Kota Solo untuk memperlambat gerak musuh. Tentara Belanda pun baru bisa memasuki Solo setelah dua hari seusai mencari jalan masuk yang lebih aman. Segala bangunan umum dan militer pun banyak yang hancur akibat taktik itu, salah satunya Kantor Telepon Otomat Solo. Jauh setelah masa perang revolusi atau beberapa tahun setelah Indonesia meraih kedaulatan dari Belanda, Kota Solo berbenah. Kantor Telepon Otomat yang sebelumnya terkena taktik bumi hangus kembali dibangun dan diresmikan pada 21 Desember 1957 atau 9 tahun setelah Belanda menyerang kota tersebut. Star Weekly keluaran 28 Desember 1957 menyebut, sebelum bangunan ini diresmikan kembali ada 450 pelanggan yang berlangganan jejaring telepon di Kota Solo. Namun, setelah peresmian gedung baru, jumlah pelanggan melonjak hingga 3 ribu sambungan. Dilihat dari bentuk struktur bangunannya, Kantor Telepon Otomat ini sepertinya menjadi kantor perusahaan BUMN, Telkom Indonesia, yang letaknya di Jl. Mayor Kusmanto (https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/)
Lantas bagaimana sejarah telekomunikasi di Surakarta, sejak telegraf hingga telepon dan radio? Seperti disebut di atas, sejarah telekomonikasi telah mengalami lompatan pada era Pemerintah Hindia Belanda dengan pengoperasian telekomunkasi telegraf. Lalu bagaimana sejarah telekomunikasi di Surakarta, sejak telegraf hingga telepon dan radio? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.