*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini
Ada beberapa district penting di masa lampau di pantai selatan Jawa yang disatukan dengan residentie Bagelen, diantaranya Keboemen, Ambal dan Karanganjar. Seperti halnya kota Poerworedjo, kota Kebumen memiliki kesempatan terus berkembang karena posisinya sebagai pusat pemerintahan pada tingkat afdeeling. Dalam hal inilah Karanganjar memiliki riwayat tersendiri, apalagi dikaitkan dengan yokoh terkenal bupati Karanganjar.
Kebumen sebuah wilayah kabupaten berbatasan dengan kabupaten Banjarnegara di utara, kabupaten Wonosobo dan kabupaten Purworejo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta kabupaten Cilacap dan kabupaten Banyumas di sebelah barat. Wilayah Kebumen dulunya hasil penggabungan dua kabupaten (regenshap), yaitu Karanganyar (Roma) di bagian barat dengan Kebumen (Pandjer) di bagian timur pada 1 Januari 1936. Secara geografis, bagian selatan Kebumen dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah sungai Luk Ulo, sungai Jatinegara, sungai Karanganyar, sungai Kretek, sungai Kedungbener, sungai Kemit, sungai Gombong, sungai Ijo, sungai Kejawang, dan kali Medono. Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Kebumen di wilayah Bagelen? Seperti disebut di atas wilayah Kebumen dan wilayah Karanganyar memiliki permulaan yang sama sebagai cabang pemerintahan di pantai selatan Jawa (residentie Bagelen). Namun kemudian dua wilayah digabungkan dengan nama tunggal Kebumen. Tentu saja dalam hal ini riwayat wilayah Karanganyar menjadi penting karena ada tokoh terkenal pernah menjadi bupati di Karanganyar RAA Tirtokoesoemo. Lalu bagaimana sejarah Kebumen di wilayah Bagelen? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.