*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini
Gemeente Palembang seumur
dengan gemeente Padang, sama-sama diberlakukan pada tahun 1906. Bagaimana
dengan kota Medan? Kota Medan, baru menjadi gemeente pada tahun 1909. Dalam hal
ini kota Palembang menjadi penting karena kota pertama yang disebut di Sumatra
yang layak diberlakukan desentralisasi.
Palembang Di Tahun 1906-1942. BeritaPagi Minggu, 20 Januari 2019. Otonomi yang diberikan pemerintah Belanda pada setiap daerah di Hindia Belanda dituangkan dalam Wethoudende Decentralisatie van het Bestuur in Nederlandsch-Indie, atau lebih dikenal dengan nama Decentralisatie Wet 1903. Palembang memperoleh status sebagai kotapraja yang memiliki otoritas lokal atau ditetapkan menjadi gemeente pada tanggal 1 april 1906 dengan Stbl. 1906 no. 126. Pada awalnya dalam bidang infrastruktur Gemeente Palembang hanya memiliki peraturan tentang pendirian dan pembongkaran bangunan, yaitu Verordening op het bouwen en sloopen in de gemeente Palembang yang berlaku sejak tahun 1918. Untuk membuat perencanaan kota yang matang pada tahun 1929 atas perintah van Lissa, dibuatlah Stadsplan (perencanaan induk kota, Master Plan) oleh Ir. Thomas Karsten seorang ahli planologi dari Surabaya. Perkembangan Infrastruktur Palembang dimulai pada saat Palembang telah memiliki sorang burgermeester. Hal pertama yang dilakukan yaitu membangun jalan. Pembangunan lain yaitu pembangunan pelabuhan, pembangunan sarana pemerintahan, pembangunan kawasan perumahan, pembangunan kawasan perniagaan, pembangunan sarana peribadatan, pembangunan sarana kesehatan, serta pembangunan sarana transportasi. (https://beritapagi.co.id/)
Lantas bagaimana sejarah Gemeente Palembang mulai 1906? Seperti disebut di atas, dalam pemberlakuan desentralisasi, kota Palembang yanh disebut pertama. Namun untuk wilayah, yang pertama di afdeeling Deli (yang mana ibu kotanya Medan). Gemeente Palembang, dua hemeente pertama di Sumatra bersama Gemeente Padang. Lalu bagaimana sejarah Gemeente Palembang mulai 1906? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.