*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Sebutan
bilangan dalam bahasa Maori 1=tahi, 2=rua, 3=toru, 4=wha, 5=rima, 6=ono, 7=whitu,
8=waru, 9=iwa dan 10=tekau, ngahuru. Bagaimana bisa mirip dengan sebutan bilangan/angka
satu dalam bahasa Batak disebut sada, sementara dalam bahasa Jawa adalah sidji:
2=dua (loro), 3=tolu (telu), 4=opat (papat), 5=lima (lima), 6=onom (enem),
7=pitu (pitu), 8=walu (wolu), 9=sia (sanga)=10=sapulu (sepuluh).
Bahasa Māori (Te Reo Māori) adalah bahasa digunakan bangsa Maori, suku asli di Selandia Baru (Aotearoa). Sebagai bagian subrumpun Oseanik dari rumpun bahasa Austronesia, bahasa ini memiliki hubungan erat dengan bahasa Rarotonga (Kepulauan Cook) dan Tahiti, hubungan sedikit lebih jauh dengan bahasa Hawaii, dan lebih jauh lagi dengan bahasa Samoa dan Tonga. Mulai tahun 1860-an, bahasa Māori mulai terdesak oleh bahasa Inggris. Di akhir abad ke-19, sistem pendidikan Inggris mulai diperkenalkan bagi seluruh penduduk, dan dari tahun 1880-an penggunaan bahasa Māori di sekolah dilarang. Mulai tahun 1980an, para pemimpin bangsa Māori mulai menyadari bahaya hilangnya bahasa mereka, yang dapat berakibat buruk pada identitas budaya bangsa Māori. Kebudayaan Māori yang mulai pupus dicoba diangkat penghidupan kembali bahasa Māori. Umumnya, pelafalan konsonan dalam bahasa Māori mirip dengan bahasa Indonesia/Melayu, termasuk dalam pelafalan konsonan <ng>. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Maori di Selandia Baru, bahasa terpinggirkan kini dibangkitkan? Seperti disebut di atas bahasa Maori di Selandia Baru. Mengapa sebutan bilangan mirip bahasa Jawa dan bahasa Batak? Era Portugis, Belanda hingga era Inggris. Lalu bagaimana sejarah bahasa Maori di Selandia Baru, bahasa terpinggirkan kini dibangkitkan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982