*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Lawas dalam blog ini Klik Disini
Mengapa
ibu kota kerajaan masa lampau sulit ditemukan. Yang jelas minim data yang dapat
dibaca dan apa yang dibaca sulit dinterpretasi. Para ahli pada era Pemerintah
Hindia Belanda mengalami kesulitan menemukan ibu kota Sriwijaya, kerajaan masa
lampau karena banyaknya nama yang diyakini masing-masing peneliti. Tidak
demikian dengan Kerajaan Aru, karena tarihnya masih terbilang muda. Apakah nama
Aru sama dengan Haru? Yang jelas para ahli era Hindia Belanda ingin lekas menyelesaikan
penyelidikan tetapi tidak buru membuat kesimpunan umum yang final. Bagaimana dengan
para ahli sekarang?
Kerajaan Haru, kerajaan Batak Karo abad ke-13-16. Ibu kota Aru terletak dekat Kota Medan. Catatan sejarah terawal menyebut Kerajaan Haru dari catatan Tiongkok dinasti Yuan (akhir abad ke-13); Yingya Shenglan (1416) dari dinasti Ming. Nama Haru juga disebut dalam Nagarakretagama (1365) dan Pararaton (abad ke-15). Catatan Portugis dalam Suma Oriental awal abad ke-16 Masehi menyebut Aru sebagai kerajaan Makmur, kerajaan yang kuat Penguasa Terbesar di Sumatra memiliki wilayah kekuasaan luas dan pelabuhan ramai dikunjungi kapal asing. Peninggalan arkeologi yang dihubungkan dengan Kerajaan Haru juga ditemukan di Kota China dan Kota Rantang. Pada abad ke-15, pemimpin Kerajaan Haru dan penduduknya kemungkinan besar telah memeluk agama Islam (Yingyai Shenglan 1416 oleh Ma Huan, yang ikut dalam pelayaran Cheng Ho. Dalam Hikayat Raja-raja Pasai dan Sulalatus Salatin disebutkan bahwa kerajaan tersebut mengalami islamisasi (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Kerajaan Aru dan era navigasi pelayaran perdagangan? Seperti disebut di atas sejarah masa lampau sulit dipahami, semakin jauh ke masa lampau semakin sulit pula. Hal itulah mengapa Sriwijaya sulit ditemukan para ahli. Bagaimana dengan Kerajaan Aru yang lebih muda? Lalu bagaimana sejarah Kerajaan Aru dan era navigasi pelayaran perdagangan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982