*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Bumi Agung memiliki sejarah lama, dan paling
tua di kabupaten Way Kanan. Bumi Agung adalah kota tua di perbatasan (district)
Lampung dan (residentie) Palembang yang tidak jauh dari kota Martapura. Namun
kini, kota Bumi Agung hanya suatu desa yang menjadi ibu kota kecamatan.
Bagaimana dengan sejarah Blambangan Umpu.
Bumi Agung adalah sebuah kecamatan di kabupaten Way Kanan, Lampung. Ada 8 desa di kecamatan Bumi Agung, yakni: Bumi Agung, Pisang Baru, Pisang Indah, Srinumpi, Sukamaju, Wonoharjo, Karangan dan Mulyoharjo. Ibu kota kecamatan di Bumi Agung (sering disebut desa Runyai, sedangkan desa Pisang Baru sering disebut kotanya Bumi Agung, Bahuga, dan Buay Bahuga, karena di desa ini pusat perdagangan, pemerintahan dan berbagai fasilitas (tetapi mayoritas jalan di desa ini dan di Bumi Agung rusak parah, dan minim lampu penerangan jalan). Bumi Agung kini bagian wilayah kabupaten Way Kanan dengan ibu kota di Blambangan Umpu. Kabupaten Way Kanan merupakan pemekaran dari Lampung Utara. Kabupaten Way Kanan berbatasan langsung dengan tiga kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada tahun 1957, diadakanlah pertemuan yang pertama kali membahas rencana Pemerintah Pusat yang memerlukan 100.000 hektar tanah untuk keperluan transmigrasi. Pada saat itu tiga kewedanaan yang ada, yaitu Kewedanaan Kotabumi, Kewedanaan Krui, dan Kewedanaan Menggala menolak rencana Pemerintah Pusat. Kewedanaan Way Kanan menerima tawaran itu dengan pertimbangan agar kelak Way Kanan dapat cepat ramai penduduknya. Pada tahun 1986, Pemerintah Pusat membentuk Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Blambangan Umpu terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yaitu: Blambangan Umpu dengan ibu kota Blambangan Umpu; Bahuga (Mesir Ilir); Pakuan Ratu (Pakuan Ratu); Baradatu (Tiuh Balak); Banjit (Banjit); Kasui (Kasui). Kabupaten Waykanan di bentuk tahun 1999 (bersamaan Lampung Timur dan Kota Metro). Kabupaten Way Kanan ini ibu kotanya adalah Blambangan Umpu. Blambangan Umpu berada dijalur lalu lintas jalan darat dan rel kereta api dari berbagai arah yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Bumi Agung, di pedalaman dekat Martapura, perbatasan Lampung-Palembang? Seperti disebut di atas, kota Bumi Agung tempo doeloe, kini hanya sebuah desa yang menjadi ibu kota kecamatan. Bagaimana dengan Blambangan Umpu di daerah aliran sungai Way Kanan? Lalu bagaimana sejarah Bumi Agung, di pedalaman dekat Martapura, perbatasan Lampung-Palembang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.





