Laman

Kamis, 10 Desember 2020

Sejarah Singapura (25): Sejarah Changi Kini Bandara Internasional Singapura; Tjangi Nama Teluk, Nama Tanjung Tempo Dulu

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini  

Nama Changi kini begitu populer bahkan sepopuler nama Singapoera. Hal itu karena di district Changi sejak era Inggris telah dibangun lapangan terbang untuk militer. Kini, lapangan terbang tersebut telah bertransformasi menjadi bandara internasional yang canggih. Oleh karena itu menjadi penting bagaimana sejarah asal-usul Changi dan mengapa dipilih menjadi area dimana lapangan terbang dibangun.

Lapangan terbang Changi awalnya dibangun untuk kebutuhan terbatas bagi militer Inggris di Semenanjung Malaya. Pada tahun 1924 lapangan terbang ini digunakan untuk salah satu pendaratan transit pesawat Foker F-VII dalam rangka penerbangan pertama jarak jauh dari Amsterdam ke Batavia. Jalur yang digunakan dari Ranggoen ke Medan dan dari Medan ke Singapoera, lalu ke Batavia (Tjililitan tiba 1 Oktober) via Muntok (Bangka). Penerbangan inilah penerbangan pertama yang paling jauh dengan menempuh 15.899 Km dalam 20 hari terbang, termasuk hari untuk istirahat dan perbaikan). Panitia Penerbangan Hindia Belanda langsung mengirim telegram ke Ratu Wilhelmina dan sang Ratu langsung mengirim ucapan selamat. Ucapan selamat juga disampaikan kepada tiga penerbang dan langsung mendapat bintang (lihat De Zuid-Willemsvaart, 25-11-1924). Disebutkan para penerbang itu adalah Commandant van der Hoop, Luitenant van Woerden Poelman dan mekanik van den Broek. Hanya dua penerbang yang tiba di Hindia, Luitenant van Woerden Poelman ditinggal di India (Inggris) untuk diganttikan oleh penerbang Hindia Belanda yang lebih memahami wilayah Hindia Belanda. Pada hari Sabtu pesawat F-VII berangkat ke Singapura dan keesokan harinya ke Muntok (Bangka) dan hari Senin dilanjutkan menuju Batavia.

Lantas bagaimana sejarah awal Changi di pulau Singapura? Bagaimana sejarah awal pembangunan lapangan terbang Changi? Yang jelas di teluk Changi pernah didirikan pos militer oleh Inggris. Lalu mengapa nama Changi menjadi penting saat itu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Changi di Pulau Singapoera

Tunggu deskripsi lengkapnya

Lapangan Terbang Changi

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar