Laman

Rabu, 09 Desember 2020

Sejarah Singapura (24): Sejarah Teluk Singapura, Kini Marina Bay; Cikal Bakal Kota Singapura, Kini Jadi Negara Kota

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini 

Negara Singapoera adalah salah satu negara fenomenal di dunia. Dia tidak jauh, sangat dekat tetangga di depan mata di selat Singapoera antara pulau Singapoera dan pulau Bintan (dan pulau Batam). Negara Singapoera pada masa kini dapat dikatakan sebagai negara kota, kota metropolitan seperti Hongkong dan Monaco. Namun bagaimana kota Singapoera terbentuk? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Kota Singapoera berawal dari suatu kampong kecil di masa lampau, suatu pemukiman yang dibangun baru.

Pada masa ini, cikal bakal Kota Metropolitan Singapoera berada tepat di sekitar Marina Bay Singapoera yang sekarang. Teluk Marina Bay ini jelas berbeda dengan masa lampau yang disebut teluk Singapoera. Di teluk ini bermuara empat sungai kecil yang masih eksis hingga ini hari, yakni: sungai Singapoera, sungai Kallang, sungai Rochor dan sungai Geylang. Teluk Singapoera ini kini terkesan sangat sempit, padahal sebelum terbentuk kota adalah teluk yang cukup luas. Hal ini karena telah terjadi proses sedimentasi jangka panjang di sekitar teluk yang menyebabkan daratan meluas dan teluk menjadi lebih sempit.

Lantas bagaimana sejarah awal kora Singapura hingga meluas seluas yang sekarang? Boleh jadi hanya sedikit warga Singapoera masa kini yang mengetahui cikal bakal kota di sekitar Marina Bay. Sebab umumnya warga kota hanya mengenal kota tua di Katong, dan boleh jadi hanya segilintir warga yang menyadari bagaimana kota bermula. Nah, untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Orang Jepang di Singapura Sedari Dulu: Posisi Saigon

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perang Pasifik (1941): Ibu Kota Asia Tenggara di Singapura

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar