Laman

Kamis, 11 Februari 2021

Sejarah Kupang (26): Soe, Kefamenanu dan Atambua di Pulau Timor (Nusa Tenggara Timur); Kronologis Sejarah di Timor Leste

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Kepulauan Timor (Timor Groep) yang kini menjadi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak masa lampau kota-kotanya hampir semuanya di pantai seperti Kupang. Beberapa kota yang tumbuh dan berkembang di pedalaman berada di Pulau Timor. Tiga kota utama di pedalaman pulau Timor adalah Soe, Kefamenanu dan Atambau. Belakangan ini kota-kota di pedalaman mulai dikembangkan di pulau Sabu.

Pada masa ini kota Soe menjadi ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan kota Kefamenanu menjadi ibu kota kabupaten Timor Tenga Utara (TTU) serta Atambua ibu kota kabupaten Belu (berbatasan dengan Timor Leste). Saya terakhir ke Kupang pada tahun 1992 ketika melakukan survei perdagangan dalam rangka menyusun kebijakan pengembangan perdagangan di pedalaman ke tiga kota-kabupaten tersebut. Saya mulai dari Kota Kupang (ibu kota provinsi NTT), kemudian dengan naik bus ke Soe, lalu ke Kefa dan seterusnya ke Atambua. Survei saya berakhir di Kota Dilli (saat itu ibu kota provinsi Timor Timur). Ketika saya di Dilli sebelumnya terjadi kejadian Santa Cruz (1991). Itu sekitar 30 tahun lalu dan itu berarti menjadi bagian sejarah perjalanan Indonesia saya di Pulau Timor. Saya tiba di Kupang dan berangkat dari Dili. Dalam perjalanan pulang transit di Ende dan sebelum menuju dan mendarat di Denpasar pesawat berkeliling dua kali begitu dekat di atas danau tiga warna (semacam bonus penerbangan dengan harga tiket yang sama dan menjadi oleh-oleh yang menarik dari Pulau Flores).

Bagaimana sejarah kota-kota Soe, Kefa dan Atambua? Seperti disebut di atas tiga kota ini masing-masing ibu kota kabupaten. Namun tentu saja tiga kota-kabupaten ini menjadi menarik karena secara sosial ekonomi tiga kabupaten ini terhubung dengan Kota Kupang, ibu kota kabupaten Kupang dan ibu kota provinsi NTT. Tentu saja tidak hanya itu, kota Atambua dan kabupaten Belu terhubung secara sosial ekonomi dengan wilayah provinsi Timor Timur (kini Timor Leste) hingga Kota Dili. Okelah kalau begitu. bagaimana sejarah kota-kota Soe, Kefa dan Atambua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Soe, Kefamenanu dan Atambua: Antara Kupang dan Dilli

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kronologis Sejarah Timor Leste

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar