Laman

Rabu, 17 Maret 2021

Sejarah Papua (27): Jejak Amerika Serikat di Papua Tempo Dulu; Penangkap Ikan Paus Teluk Geelvink, Angkatan Laut Pulau Mapia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Kehadiran orang Amerika Serikat di Papua sebenarnya tidak hanya sebatas melihat kehadiran perusahaan Amerika Serikat Frreeport. Kehadiran orang Amerika di Papua juga tidak hanya sebatas kehadiran pasukan Amerika Serikat pada era Perang Pasifik (Perang Dunia II). Kehadiran orang-orang Amerika Serikat juga tidak hanya sebatas kehadiran tentara Amerika Serikat di Pulau Mapia pada tahun 1898, Bahkan pelaut-pelaut Amerika Serikat sudah pernah singgah jauh sebelumnya dengan tujuan untuk menangkap ikan paus.

Amerika Serikat Merdeka 4 Juli 1776. Sejak 1790 kapal-kapal dagang Amerika Serikat sudah terdeteksi sangat banyak dan intens berlayar jauh ke Hindia Timur (masih) melalui Afrika Selatan dari Boston. Baltimore dan pelabuhan-pelabuhan lainnya di pantai timur Amerika. Setelah Amerika Serikat mengakuisisi pantai barat Amerika dari Spanyol sekitar tahun 1840an maka pelabuhan-pelabuhan di pantai barat Amerika Serikut mului tumbuh dan berkembang pesat seperti San Franscisco, San Diego dan Los Angeles. Kota-kota ini dengan cepat terhubung dengan kota-kota di pantai timur Amerika Serikat. Pada fase inilah yang dikenal sebagai sejarah Wild West (para Cowboy) dan mulai dibangunnya jalur kereta api dari pantai timur ke pantai barat (coast to coast). Dengan perkembangan yang spektakuler di Amerika Serikat khususnya di negara bagian California (pantai barat Amerika Serikat), kapal-kapal dagang dan kapal-kapal militer Amerika Serikat menjadi penguasa lautan Pasifik hingga menganeksasi Filipina (dari Spanyol) pada tahun 1898.

Lantas bagaimana sejarah asal usul kehadiran orang-orang Amerika di Papua? Seperti disebut di atas, kapal-kapal dagang Amerika Serikat sudah sejak lama mencapai Batavia (kini Jakarta). Setelah Amerika Serikat mengaukuisisi California dari Spanyol, pelaut-pelaut Amerika Serikat mulai menemukan jalan ke Hindia Belanda (baca: Indonesia). Lalu bagaiman sejarah orang Amerika Serikat mencapai Papua, Manado dan Ternate? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Orang Amerika Sudah Sejak Lama Mengenal Indonesia: Teluk Geelvink dan Pulau Mapia

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perang Pasifik: Papua dan Amerika Serikat

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar