Laman

Jumat, 09 April 2021

Sejarah Australia (30): Antarktika di Laut Selatan, Benua Es Semakin Hangat; Sejarah Penemuan Awal Antarktika dari Australia?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disini

Seperti halnya benua Australia, benua Antarktika juga berada di ujung dunia. Benua Australia dapat dikatakan sebagai hunian terakhir orang-orang Eropa, benua Antarktika juga benua es yang terakhir dikunjungi. Penemuan benua Antarktika di kutub selatan, seperti halnya daratan Amerika (selatan), peran daratan Australia begitu penting. Jarak terdekat ke Antarktika dapat dicapai dari Amerika Selatan, Selandia Baru dan Australia. Semakin majunya Australia dan semakin majunya teknologi kelautan (navigasi pelayaran) semakin memudahkan pula para ahli untuk menyelidiki Antarktika.

Benua Antartika terdapat di laut selatan yang cukup jauh dari Australia. Benua Antartika ini tertutup es sepanjang waktu (sekitar 98 persen) dengan rata-rata ketebalan es 1.9 Km. Untuk mencapai kutub utara tidak mudah dilakukan dan hanya bisa dengan kapal yang dibuat  khusus. Benua es ini dikelilingi oleh Lautan Pasifik, Lautan Atlantik dan Lautan Hindia. Benua ini luas 14.0 Juta Km2 (bandingkan dengan luas laut dan daratan Indonesia 5.2 Juta Km2; dan Australia 8.6 Juta Km2. Betapa luasnya benua es ini. Antarktika memiliki kelembaban rata-rata terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi, benua tertandus, benua berangin terkencang, Antarktika juga dianggap sebagai gurun yang hanya memiliki curah hujan 200 mm di sepanjang pantai dan jauh lebih sedikit di pedalaman. Benua terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89°C. Warga yang tinggal di benua ini umumnya para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja. Hanya organisme yang dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai jenis fungi, alga, bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti penguin, nematoda, anjing laut. Vegetasi yang ada hanya tundra. Benua Antarktika terbilang sebagai zona bebas, tanpa status kepemilikan.

Lantas bagaimana sejarah penemua benua baru Antarktika? Sudah barang tentu sudah ada yang menulisnya. Namun sejarah tetaplah sejarah. Sejauh data baru ditemukan, penulisan narasi sejarah benua Antraktika tidak pernah berhenti. Lalu apa peran Australia untuk urusan benua es ini? Yang jelas benua ini memiliki jarak yang terbilang dekat dengan benua Australia. Okelah kalau begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Antarktika dan Penemuan Australia

Penemuan (benua) Antarktika terkesan simpang siur. Hal itu dapat diperhatikan dalam Wikipedia. Bahkan nama Carsten Borchgrevink tidak dihubungkan, tetapi nama nama Carsten Borchgrevink hanya dibuat terpisah. Anehnya, nama James Cook dikaitkan-kaitkan dalam upaya penemua Antarktika meski James Cook sendiri melakukan ekspedisi dengan misi yang lain. Disebutkan James Cook pada tahun 1773 melintasi Lingkaran Antarktika sekitar 75 mil dari pantai Antarktika. Padahal faktanya, hingga tahun itu tidak seorangpun yang sudah dapat mencapai (menjejakkan kaki) di pantai Antarktika. Okelah, kita mulai membicarakannya dari nama Carsten Borchgrevink.

Sebelum nama Carsten Borchgrevink muncul, pengetahuan tentang benua Antarktika belum diketahui. Carsten Borchgrevink adalah orang pertama yangberuntung menjadi penghuni bumi pertama yang menginjakkan kaki di benua keenam Antarktika yang diperkirakan berukuran dua kali Eropa pada psosisi GPS 78°50' Lintang Selatan (lihat Op de hoogte 1904 No. 8). Majalah ini mengutip dari buku berjudul ‘Das Festland am Sudpo;’ atau ‘Schlesische Verlags Anstalt v. S. Schottlaender’. Buku tersebut ditulis sendiri oleh Carsten Borchgrevink berdasarkan perjelajahannya antara tahun 1898-1900. Dalam buku ini juga ditampilkan sejumlah hasil pemotretan profil tentang kutub selatan,

Borchgrevink lahir di Ghristiania pada tahun 1864. Setelah menyelesaikan studinya, Borchgrevink berangkat ke Sydney. Pertama bekerja sebagai surveyor, lalu kemudian diangkat sebagai guru ilmu alam di Universitas di Sydney. Pada tahun 1894 ia bergabung dalam pelayaran sebagai pelaut biasa ke tanah selatan dengan kapal penangkap ikan paus Norwegia dan Borchgrevink bertindak menjadi pemimpin dalam ekspedisi ke wilayah ini: daerah Antarktika. Dia telah melihat daratan dan ingin mengumpulkan dukungan dan melakukan pelayaran melalui penyelidikan. Namun tidak mudah dan baru membuahkan hasil setelah mendapatkan dukungan kekuangan dari jutawan Sir George Newnes.

Borchgrevink menggunakan sebuah kapal yang dibangun di Norwegia. Dengan sebagian besar awak Norwegia, Borchgrevink berangkat ke Laut Selatan di bawah bendera Inggris. Setelah mencapai target awal bendera Inggris tersebut ditancapkan di selatan Cape Adare. Setelah itu Borchgrevink dengan kapalnya dan dua pertiga awaknya tiba di Nieuw Zeeland dan sebanyak 10 orang tinggal di kutub musim dingin di sebuah kabin di pantai. Orang-orang gagah berani yang tiggal disana, terputus dari peradaban, menghadapi kehidupan yang penuh petualangan, terkadang perlu melarikan diri dari massa glasial yang sering runtuh, di tengah-tengah dahsyatnya angin topan yang dingin dan menderu-deru. Pada tahun 1900 tim ekspedisi yang berani ini mengarungi 800 mil Inggris di sepanjang garis pantai yang sama sekali tidak diketahui. Borchgrevink mendekati. gunung berapi besar yang tertutup es ‘Erebus’ dan ‘Terror’ dan akhirnya mencapai es besar yang mengeram. Sebuah gua yang dibentuk oleh Zuidpool. Petualangan ini terletak di kutub selatan magnet. penghalang es besar dan lebar yang sebelumnya dianggap tidak bisa dilewati. Dengan dua orang Laplander yang menemaninya, Borchgrevink menaikinya dengan anjing dan kereta luncur mendorongnya begitu jauh ke depan hingga hanya 12°50 ' garis lintang yang memisahkan mereka dari Kutub Selatan.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Dunia Peneliti di Laut Selatan: Pasifik, Atlantik dan Hindia

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar