Laman

Kamis, 22 April 2021

Sejarah Filipina (16): Amerika Serikat di Filipina, Sejak VOC hingga Hindia Belanda; Misi Amerika Serikat Usir Spanyol 1898

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini 

Kehadiran orang Amerika Serikat di Filipina sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum tahun 1898. Namun tidak dalam wujud utusan atau militer Amerika Serikat, tetapi kapal-kapal dagang Amerika Serikat. Kapal-kapal dagang Amerika Serikat semakin intens sejak kemerdekaan Amerika Serikat diproklamirkan pada tahun 1776 yang mana pemerintah Amerika Serikat mulai memperluas pengembangan wilayah ke pantai barat (California) yang berada di bawah yurisdiksi Spanyol (yang berpusat di Meksiko). Oleh karena itu, aneksasi Filipina oleh Amerika Serikat (1898) terkait dengan perluasan wilayah Amerika Serikat di Pasifik dan hubungan politik antara Amerika Serikat dan Spanyol di pantai barat Amerika Serikat.

Gambaran umum yang selama ini diketahui tentang kehadiran Amerika Serikat di (wilayah) Filipina hanya dimulai saat terjadinya aneksasi (militer) tahun 1898 yang mana kemudian Amerika Serikat mengangkat presiden Emilio Aguinaldo sejak 23 Januari 1899 tetapi tidak lama kemudian berakhir pada tanggal 1 April 1901. Hal ini karena dalam perkembangannya Amerika Serikat membentuk pemerintahan yang bersifat teritorial (sipil) pada tahun 1901 (dalam bahasa sekarang otonomi khusus) seperti halnya Inggris dengan Australia. Di Filipina, pemerintah Amerika Serikat menempatkan seorang gubernur jenderal dengan menyelenggarakan legislatif dua kamar (seperti halnya sempat diperkenalkan di Australia oleh Inggris). Bercermin dari keberadaan Amerika Serikat berangkat dari revolusi, perang dan proklamasi kemerdekaan, Amerika Serikat pada prinsipnya tidak ingin menjajah tetapi lebih bersifat teritorial (pemerintahan otonomi). Namun penerapan di Filipina ini berbeda dengan Australia oleh Inggris (sesama orang Eropa) yang lebih setara, tetapi sebaliknya, sebagaimana diketahui di Hindia Belanda sifatnya kolonial yang mana orang Eropa setara di Belanda tetapi penduduk asli (pribumi Indonesia) sebagai orang yang dijajah. Hal itulah mengapa Amerika Serikat pada tahun 1935 mempersiapkan kemerdekaan penuh Filipina (tetapi bersifat persemakmuran). Hal ini mirip di Indonesia semasa pendudukan Jepang yang juga mepersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI dan PPKI tahun 1945. Uniknya, karena terjadi Perang Dunia-Perang Pasifik, kemerdekaan Filipina sepenuhnya (oleh Amerika Serikat baru terwujud tahun 1946) sementara Indonesia justru meraihnya pada tahun 1945 (proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan leh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus).

Lantas bagaimana sejarah hubungan Filipina dengan Amerika Serikat? Seperti disebut di atas yang tergambar hanya terjadi sejak 1898. Namun faktanya relasi Amerika Serikat dengan Filipina sudah ada sejak lama, seperti halnya hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia sudah terbentuk sejak era VOC (Belanda) dimana pos perdagangan Amerika Serikar berada di Batavia dan kapal-kapal dagang Amerika Serikat sangat intens mengunjungi Batavia (via lautan Hindia dan Lautan Atlantik) seperti dari Boston dan Baltimore. Oo, begitu! Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Era Perdagangan Awal: Aneksasi Amerika Serikat di Filipina

Sebelum negara Amerika Serikat (USA) terbentuk pada tahun 1776, salah satu nama kapal Belanda (VOC) diberi nama America yang teridentifikasi kali pertama pada tahun 1675 (lihat Daghregister, 20 Juli 1675). Disebutkan kapal Pemerintah VOC ini telah tiba di selat Soenda dengan dua kapal lainnya kapal Sumatra dan kapal Hendrik Maurits. Kapal-kapal ini merapat di Batavia. Dalam perkembangannya kapal bernama America ini telah berganti pemilik. Tidak lagi orang Belanda tetapi oleh orang Inggris (lihat Daghregister, 7 Maret 1698). Disebutkan kapal Inggris (Engelsschip) America tiba dari Inggris (Engeland) di Batavia. Kapal ini sempat ke Borneo (kini Kalimantan) sebelum berangkat lagi ke Inggris (lihat Daghregister 10 Desember 1698). Tidak diketahui sejak kapan nama kapal America ini beralih kepemilikan dari Belanda kepada Inggris. Namun yang jelas, wilayah Amerika (serikat) telah lepas dari Inggris.

Pada awal tahun 1770-an tiga belas koloni Inggris di Amerika penduduknya sudah mencapai 2.5 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Tidak seperti koloni Inggris di Australia. Wilayah Amerika yang mulai beragam penduduk ingin memisahkan diri dari Inggris dan membentuk negara sendiri (konfederasi). Namun itu tidak mudah. Lalu terjadilah perang yang dimulai pada bulan April 1775. Revolusi ala Amerika ini berujung pada proklamasi kemerdekaan Amerika (Serikat) pada tanggal 4 Juli 1776. Dengan dukungan finansial dari Prancis, pemimpin perang Amerika Jenderal George Washington terus melancarkan perang yang kemudian dilakukan perdamaian pada tahun 1783. Konstitusi Amerika yang baru kemudian diratifikasi pada tahun 1789 (yang menjadi landasan pemerintah federal Amerika Serikat). Presiden pertama George Washington (30 April 1789-3 Maret 1797) dan kemudian digantikan oleh John Adams (4 Maret 1797-3 Maret 1801).       

Satu abad kemudian kapal-kapal orang Amerika Serikat mulai terdeteksi di Batavia. Kapal Amerika Serikat kali pertama merapat di Batavia tahun 1790 (lihat Daghregister, 19 Maret 1790). Disebutkan kapal Amerika The Three Sisters tiba di Batavia dari Macao. Besar dugaan kapal Amerika ini langsung ke Macao dan pulangnya singgah di Batavia sebelum melakukan pelayaran jarak jauh melalui Afrika Selatan dan lautan Atlantik. Lantas apakah kapal Amerika Serikat telah singgah di Manila?

Sejak terdeteksinya kapal Amerika di Batavia, jumlah kapal Amerika semakin banyak yang yang datang ke Hindia Timur. Pada bulan Mei kapal Amerika The Blomhofs Lady merapat di Batavia (lihat Daghregister, 12 Mei 1790); Lalu kemudian kapal Nancy (lihat Daghregister, 22 Juli 1790) yang kemudian berlayar ke China (lihat Daghtegister, 31 Juli 1790). Pada bulan Agustus kapal The Massachuseth van Boston in Nieuw Holland tiba di Batavia (lihat Daghregister, 30 Agu 1790). Pada tahun 1791 kapal Governor Bewdon yang singgah di Batavia melanjutkan pelayaran ke China (lihat Daghregister 4 April 1791). Pada bulan Desember, kapal Gouverneur Bouwdoun kembali ke Batavia (lihat Daghregister, 7 Dessember 1791). Disebutkan dua kapal Amerika The Gouverneur Bouwdoun en The President Washington van Bombay tiba di Batavia dan akan berangkat lagi ke Canton (China).

Sudah barang tentu banyak kapal yang hilir mudik antara Eropa dan Amerika. Demikian juga banyak kapal Inggris dan Belanda dari Hindia beralayar ke Amerika tetapi tidak melalui pelabuhan Batavia. Pada tahun 1792 dua kapal Inggris dari Batavia The Venus en The Hyloyon berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 7 Februari 1792). Pada bulan Juli kapal Amerika The Hankok tiba di Batavia dari New York (lihat Daghregister, 30 Juli 1792). Pada bulan Oktober kapal Amerika The Amelia dari Batavia berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 30 Oktober 1792).

Pada tahun 1792 ini kapal bernama America kembali muncul di Batavia (lihat Daghregister, 21 Okt. 1792). Disebutkan kapal Amerika bernama America tiba di Batavia dari Mauritius. Tampaknya nama kapal Amerika telah beralih kepemilikan dari orang Inggris kepada orang Amerika. Lalu pada tahun 1794 nama kapal America kembali merapat di Batavia (lihat Daghtregister 13 Februari 1794). Disebutkan dua kapal Noord Americaansche yakni America en Enterprice tiba di Batavia.

Kapal-kapal Amerika tentu saja tidak semuanya singgah di Batavia. Ada yang menuju dan berangkat dari pelabuhan lain, baik di Hindia Timur maupun di China. Pada tahun 1795 kembali kapal Amerika The Diana merapat di Batavia (lihat Daghregister, 10 September 1795). Pada bulan Oktober kembali kapal The Washington berlabuh di Batavia (lihat Daghregister, 13 Okt. 1795 ) dan beberapa hari kemudian kapal Eliza (lihat Daghregister, 24 Oktober 1795).

Pada bulan Oktober 1796, tiga kapal merapat di Batavia(lihat Daghregister, 28 Oktober 1795). Disebutkan twee Americaanse scheepen tiba di Batavia de Egualité dari Prancis en Maria de Eerste van Philadelphia. Kapal Greyhound (26 November 1795). Kapal Amerika Minerva en Eliza berangkat dari Batavia ke Padang dan kemudian ke Koppenhaagen (19 Deseber 1795). Kapal Recovery (6 Januari 1796). Pada tahun 1796 kapal Amerika tiba di Batavia The Hope (lihat Dahgregsiter 28 Januari 1796) dan The Patty (lihat Daghregister, 6 April 1796). Dari keterangan ini muncul pertanyaan apakah Amerika Serikat telah terlibat dalam akuisisi Batavia yang dilakukan Prancis. Alasan ini cukup masuk akal sebagai dalam pembebasan Amerika Serikat dari Inggris juga ada andil Prancis. Hal ini semakin jelas ketika pada tanggal bulan Januari 1796 disebutkan de Fransche corvette Le Moineau dan kapal Americaansche Le Egualité berangkat dari Batavia menuju Mauritius (lihat Daghregister, 26 Januari 1796). Bukankah pangkalan utama Prancis berada di Mauritius?

Pada bulan Februari 1796, kapal Amerika Greyhound disewa oleh VOC untuk melakukan pelayaran ke Belanda (lihat Daghregister, 2 Feb. 1796). Sementara itu kapal Amerikan yang lain The Washington berangkat dari Batavia ke Amerika (lihat Daghregister, 3 Februari 1796).  Kapal Amerika The Recovery berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 4 Februari 1796). Beberapa hari kemdian kedatangan kapal Aerika Salle (lihat Daghregister, 14 Feb 1796). Kapal Amerikan The Mare tiba dari Belanda di Batavia (lihat Daghregister, 16 Februari 1796).  Kembali tiba kapal Amerika Martha dari Mauritius (lihat Daghregister, 16 Februari 1796).  Kapal Amerika yang lain Liitle Patty tiba dari Mauritius di Batavia (lihat Daghregister, 29 Februari 1796). Pada bulan Maret kapal Amerikan The Hope berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 8 Maret 1796).

Sejumlah orang dari Batavia dideportasi ke Belanda dengan kapal Amerika The Eliza of Boston (lihat Daghregister, 26 Maret 1796). Juga disebutkan kapal Amerika The Hare disewa oleh VOC (lihat Daghregister, 26 Maret 1796). Kapale Amerika The Eliza of Boston dan The Hare berangkat ke Belanda (lihat Daghregister, 29 Maret 1796). Kapal Amerika berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 3 April 1796). Kapal Amerika The Eliza singgah di Bancahoeloe (lihat Daghregister, 4 April 1796). Kapal Amerika The Superbe tiba dari Rotterdam (lihat Daghregister, 6 April 1796). Kapal Amerika The Abigael tiba dari Belanda (lihat Daghregister, 16 April 1796). Kapal Amerika The Eliza tiba dari Boston (lihat Daghregister, 22 April 1796).

Pada bulan Juli 1796 seorang Amerika Capitain Robbert Nicolaas Forster menerima pesan yang sedang dipertimbangkan (lihat Daghregister 8 Juli 1796). Orang Amerika ini adalah seorang perwira tetapi melihat namanya bernama Prancis. Pesan apa yang sedang dipertimbangkannya? Capitain ini diduga seorang atase militer. Apakah ini terkait dengan konflik antara Amerika Serikat dengan Spanyol mengenai pantai barat Amerika (California)?

Kapal Amerika Providence dari Mauritius tiba di Batavia (lihat Daghregister, 4 Februari 1797).  Soerang militer Amerika Btigadir Eunice dari Batavia berangkat ke Amerika (lihat Daghregister, 6 Februari 1797). Kapal Amerika Georgetown tiba dari Tranquebar (lihat Daghregister, 18 Maret 1797). Kapal Amerika The Elisabeth berangkat dari Batavia (lihat Daghregister, 16 April 1797). Kapal Amerika Eliza dari Boston tiba (lihat Daghregister, 18 April 1797). Kapal Amerika Perseverance tiba dari Amerika (lihat Daghregister, 3 Mei 1797).  Kapal Amerika The Eliza berangkat ke Boston (lihat Daghregister, 16 Mei 1797). Kapal Amerika Pollux tiba dari Boston (lihat Daghregister, 22 Mei 1797). Kapal Amerika Concord tiba dari Philadelphia (lihat Daghregister, 12 Juni 1797).  Kapal Amerika The Eliza berangkat ke New York (lihat Daghregister, 18 Juni 1797). Kapal Amerika Olive Brauns tibas dari Baltimore (lihat Daghregister, 3 Juli 1797).  Kapal Amerika Minerva of Boston tiba dari Boston (lihat Daghregister, 4 Juli 1797).

Dari tahun ke tahun kapal-kapal Amerika semakin banyak yang datang dan pergi dari Batavia dan kota-kota pelabuhan lainnya terutama di Jawa. Dalam perkembangannya kapal-kapak Amerika sudah berada di berbagai tempat di luar Jawa. Perdagangan Amerika tampaknya ketiban pulung setelah eks kapal-kapal VOC tidak terlalu banyak yang beroperasi. Boston, Baltimore, Philadelpia, Newport, Provindence (Rhode Island), Salem (Massachusetts) dan sebagainya di Amerika menjadi pelabuhan kedatangan dan keberangkatan dari dan ke Hindia (Batavia), Di perairan Hindia kapal-kapal Amerika dan Inggris tentu saja saling menahan diri. Boleh jadi inilah fase awal dimana Amerika Serikat mendapat kontribusi besar dalam kemakmuran negaranya sebagaimana sebelumnya negeri Belanda.

Di Amerika Serikat nun jauh di sana terjadi proses politik antara Amerika Serikat dengan tetangga, Presden Amerika Serikat Thomas Jefferson (4 Maret 1801-3 Maret 1809) mengakuisisi wilayah Louisiana dari Prancis. Proses ini tampaknya mudah karena hubungan antar dua negara selama ini baik-baik saja. Pada tahun 1812 terjadi perang antara Inggris dan Amerika Serikat.

Amerika Serikat terus memperluas wilayah baik dengan jalan membeli maupun dengan cara aneksisasi, Pada tahun 1845 Republik Texas dianekasi dimana pengaruh Spanyol masih ada. Pada tahun 1846 wilayah Oregon diakusisi dengan perundingan dengan Inggris. Akhirnya Amerika Serikat mengakusisi California pada tahun 1846 yang menjadi konsesi Mexico warisan dari Spanyol. Ini semua karena pertumbuhan dan perkembangan imigran Eropa yang datang ke Amerika. Sejak masuknya California ke dalam Serikat maka pembangunan kereta api mulai dibangun yang dapat menghubungkan antara timur dengan barat.

Pada tahun 1853 sebagian wilayah Mexico dibeli yang keudian diasukkan ke Arizona. Pada tahun 1867 Amerika Serikat kembali membeli Alaska dari Rusia. Lengkap sudah Amerika Serikat memiliki daratan yang menyatu dari pantai timur hingga pantai barat.

Kota-kota di pantai barat seperti San Franscisco, San Diego dan Los Angeles cepat berkembang dan menjadi pelabuhan-pelabuhan utama di pantai barat Amerika Serikat. Amerika Serikat yang sudah sejak lama terhubung dengan Hindia Timur sejak era VOC mulai merintis jalan dengan memperebutkan Filipina dari tangan Spanyol.

Sebelum kehadiran orang Amerika Serikat di Filipina sudah terdeteksi kehadiran orang Amerika di Papua, namun bukan mikiter tetapi pelaut-pelaut Amerika Serikat yang singgah dengan tujuan untuk menangkap ikan paus.

Bersamaan dengan akusisi Filpina pada tahun 1898 Amerika Serikat juga menganeksasi Republik Hawaii. Tercapai sudah upaya Amerika Serikat dengan mendekatkan diri ke Hindia (Belanda). Namun kehadiran Amerika Serikat di Filipina seakan bersifat insidentil. Tidak ada keterangan sebelumnya bahkan sejak era VOC kapal-kapal Amerika Serikat sudah mengunjungi Filipina seperti Manila. Kapal-kapal Amerika Serikat hanya diketahui pernah mengunjungi Makao, dan secara intens mengunjungi Batavia dan pernah beberapa kota di Hindia Belanda seperti di Manado dan Ternate, plus pelaut-pelaut yang tengah memburu ikan paus di pantai utara Papua.

Pada tahun kehadiran angkatan laut Amerika Serikat di Filipina, angkatan laut Amerika Serikat juga menyasar beberapa pulau di selatan yang masuk wilayah Hindia Belanda. Pulau-pulau yang disasar itu adalah pulau Mapia, namun angkatan laut Amerika Serikat segera mundur karena di pulau Mapia sudah berkibar bendera Hindia Belanda. Hal yang sama juga terjadi di pulau Miangas, pulau yang begitu dekat dengan pantai selatan Mindanao. Anehnya, angkatan laut Amerika Serikat ngotot memaksakan bendera Amerika Serikat dikibarkan penduduk, tetapi tidak lama kemudian bendera itu diturunkan angkatan laut Hindia Belanda yang tengah berpatroli di sekitar. Alasan Amerika Serikat bahwa peta yang mereka miliki (bersumber dari Spanyil) dua pulau itu masuk wilayah Spanyol. Pulau Miangas menjadi sengketa, dalam perkembangan lebih lanjut diketahui pulau Mapia dihapus dari peta Amerika Serikat.

Lantas apa yang menyebabkan militer Amerika Serikat di Filipina diduga kuat karena soal perluasan wilayah dan menganeksasi Filipina (dari pengaruh Spanyol), atau boleh jadi karena proses politik antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah kerajaan Spanyol tentang masa depan Filipina di Pasifik.

Seperti disebut di atas, sejak kehadiran angkatan laut Amerikan Serikat di Filipina tahun 1898, Amerika Serikat mengangkat presiden Emilio Aguinaldo sejak 23 Januari 1899 tetapi tidak lama kemudian berakhir pada tanggal 1 April 1901. Hal ini karena dalam perkembangannya Amerika Serikat membentuk pemerintahan yang bersifat teritorial (sipil) pada tahun 1901. Namun kasus pulau Miangas terus bergulir yang pada akhirnya pengadilan memutuskan pulau Miangas adalah milik Hindia Timur pada tahun 1915 (hingga Indonesia sekarang).

Memang tidak ada kapal-kapal Amerika Serikat yang dilaporkan mengunjungi Filipina. Namun itu bukan tidak ada. Pada tahun1862 diketahui harga cerutu di Manila sangat tinggi karena adanya blokade di Amerika Utara (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 18-01-1862). Dalam hal ini karena terjadi perang antara Prancis dan Inggris di Amerika Utara, yang mana pada saat itu Amerika Serikat memiliki kerjasama dengan Prancis. Besar dugaan bahwa angkatan laut Inggris telah memblokade kawasan sehingga kapal-kapal Amerika Serikat yang berlayar ke Hindia Belanda atau Filipina tidak sampai. Cerutu Amerika Serikat tentu saja didatangkan dari Cuba.

Sampai sejauh ini tidak ada tanda-tanda kehadiran Amerika Serikat di Filipina, apakah dalam hubungan perdagangan mapun hubungan politik antara Amerika Serikat dengan Spanyol. Mungkin ada pembaca yang bisa menambahkan atau menunjukkan sumber-sumber yang bisa dikutip untuk memperkaya artikel ini.

Pada bulan April 1898 diketahui dari berita bahwa terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Spanyol (lihat De Peel- en Kempenbode, 20-04-1898). Disebutkan bahwa dalam ketegangan antara dua negara disebutkan bahwa Cuba sedangkan mempersiapkan perthanan jika terjadi pecah perang antara kedua negara tersebut. Latar belakang ketegangan ini muncul karena ada perselisihan antara Spanyol dan Cuba yang mana para pemimpin Cuba melakukan perlawanan kepada Spanyol, yang dalam hal ini para pemimpin Cuba didukung Amerika Serikat yang mengakui terbentuknya Republik Cuba.

Pada berita lain disebutkan ada kekhawatiran di Filipina bahwa kapal-kapal Amerika Serikat mengebom dan beberapa pemimpin telah melarikan diri dari pulau-pulau di Filipina. Kapal-kapal dagang Spanyol turut membawa mereka ke Singapoera. Sementara itu di Filipina pemberontakan semakin meluas terhadap kehadiran Amerika Serikat dari Pasifik di kawasan Filipina.

Apa yang menyebabkan terjadinya perselisihan antara Amerika Serikat dan Spanyol muncul karena faktor internal di wilayah koloni-koloni Spanyol seperti di Cuba dan Filipina. Para pemberontak terhadap Spanyol di Cuba coba membentuk republik dan juga pemberontakan di Filipina melawan Spanyol yang juga tampaknya disokong oleh Amerika Serikat.

Militer Spanyol akhirnya melancarkan operasi militer di Cuba (lihat De grondwet, 31-05-1898). Dalam berita ini juga disebutkan bahwa armada Amerika Serikat di kawasan Pasifik dekat Filipina tengah menunggu bantuan untuk melakukan pendudukan di Manila. Militer Amerikan Serikat turut memberi bantua kepada para pemberontak Cuba.

Pada masa ini sesungguhnya kerajaan Spanyol sedang melemah, sementara Amerika Serikat semakin menguat. Jelas dalam hal ini persoalan Spanyol dengan koloni-koloninya seperti Cuba dan Filipina memiliki banyak salah, yang di sisi lain Amerika Serikat, boleh jadi atas nama HAM dan demokrasi memanfaatkan situasi dan kondisi untuk menanamkan pengaruhnya ke wilayah yang lebih luas di selatan Amerika lautan Atlantik maupun ke barat Amerika di Pasifik. Akhirnya perundingan antara Amerika Serikat dan Spanyol diadakan di Gedung Putih di Washington (lihat De Peel- en Kempenbode, 17-08-1898).

Hasil perundingan ini disebutkan pada poin-1 bahwa Spanyol harus menyerahkan Cuba. Sementara pada poin-3 bahwa Amerika Serikat akan menduduki kota, teluk dan pelabuhan Manila selama pembahasan perjanjian damai yang akan menentukan masalah otoritas dan administrasi atas Filipina. Dalam protokol yang akan diterapkan selanjutnya disebutkan bahwa Panglima Tertinggi Spanyol di Manila untuk pelaksanaan ketentuan Protokol yang berkaitan dengan pendudukan Manila. Dalam perjanjian ini Amerika Serikat tersirat Presiden Mac Kinley tidak mengklaim Filipina untuk Amerika, dan juga juga tidak menyatakan untuk meninggalkannya dan pada kenyataannya, melalui pendudukan ibu kota, Amerika Serikat mendapatkan kekuatan untuk memutuskan nasib pulau-pulau itu, atau setidaknya Amerika akan melakukannya. memiliki keuntungan yang signifikan atas kekuatan lain, jika Amerika Serikat masih menganggap perlu untuk menguasai semua atau sebagian dari pulau-pulau itu. Perjanjian damai akan dilakukan di Paris pada bulan September.

Singkat cerita seperti yang bisa dibaca pada masa kini bahwa penandatangan perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Spanyol diadakan di Paris pada tanggal 10 Desember 1898 yang lebih mengukuhkan Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika Serikat. Tentu saja itu tidak mudah bagi Amerika Serikat, sebab ada pihak yang sudah engakar sejak lama dengan Spanyol yang anti Amerika Serikat. Pendudukan militer ini akhirnya sejak tahun 1901, pemerintahan militer digantikan oleh pemeritahan sipil yakni pemerintahan sipil dengan William Howard Taft menjabat sebagai Gubernur Jenderal yang pertama.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Amerika Serikat Mempersiapkan Kemerdekaan Filipina: Jepang Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

Di lautan Pasifik, Amerika Serikat tidak hanya mengakuisisi Filipina dan Hawaii tetapi juga mengusai pulau-pulau yang lainnya seperti Guam dan Palau. Amerika Serikat menjadi penguasa berkuasa di lautan Pasifik.

Sementara itu Jepang juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Amerika Serikat mulai mendapat saingan. Hubungan antara Jepang dan Belanda sejak era VOC menyebabkan Jepang secara terbuka diterima oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kawan. Kapal-kapal Jepang lebih leluasa masuk Hindia Belanda jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Kapal-kapal Jepang berbasis di Soerabaja yang meiliki jalur penghubung di Manado. Sementara itu Inggris begitu kuat di India, Semenanjung Malaka dan Australia.

Pada tahun 1935 Amerika Serikat memberikan kemerdekaan kepada Filipina. Untuk tetap memperkuat kedudukannya di lautan Pasifik, Amerika Serikat membangun kekuatan militer di Hawaii yang ke dalam dapat dianggap sebagai pertahanan untuk Amerika Serikat di daratan dan ke luar dapat dianggap sebagai ancaman bagi negara-negaras di Asia.

Perang dingin antara Amerika Serikat dan Jepang di lautan Pasifik memicu Jepang untuk melakukan invasi ke daratan Asia dan Asia Tenggara termasuk Filipina yang berada di bawah pengawasan Amerika Serikat.

Tidak lama setelah Amerika Serikat memberikan kemerdekaan kepada Filipina, Jepang mulai menganeksasi beberapa negara di daratan Asia seperti Korea dan China.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar