Laman

Kamis, 05 Agustus 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (101): Perbatasan Indonesia di Aceh; Perbatasan Laut di Pulau Rondo di Arah Selatan Kepulauan Nicobar

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini 

Pulau Weh (Sabang) sejatinya bukanlah pulau paling barat Indonesia. Pulau paling barat di Indonesia adalah pulau Rondo (di sebelah barat laut pulau Weh). Pulau Rondo menjadi titik terluarr Indonesia di sebelah barat yang berbatasan dengan Kepulauan Nicobar. Tidak ada masalah yang serius dengan perbatasan ini. Namun sejarah pulau Rondo di perbatasan ini haruslah dipandang sejarah yang khas.

Kepulauan Andaman dan Nikobar adalah sebuah wilayah persatuan di India yang terletak di Samudra Hindia. Kepulauan ini dengan daratan Asia dipisahkan Laut Andaman dan Kepulauan ini dengan ujung utara pulau Sumatra terdapat pulau paling ujung Indonesia di (pulau Rondo), Kepulauan ini terdiri dari dua kelompok pulau utama yakni Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar. Kepulauan Andaman membentang ke utara dan kepulauan Nikobar membentang ke selatan yang menjadi semacam jembatan antara pulau Sumatra dan daratan Asia. Ibu kota teritori ini berada di Port Blair di Andaman. Penduduk asli di kepulauan Nikobar tidak berhubungan dengan penduduk di kepulauan Andaman. Secara keseluruhan penduduk teritori terjauh India ini sekitar 280 ribu jiwa.

Lantas bagaimana sejarah perbatasan di ujung utara pulau Sumatra? Seperti disebut di atas, perbatasan di ujung utara Indonesia ini titik terpentingnya di pulau Rondo. Meski jarang perbatasan ini diimformasikan, namun tetap menjadi menarik untuk diperhatikan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Perbatasan di Laut Andaman: Pulau Rondo, Antara Aceh dan Nikobar

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pulau Rondo dan Sejarahnya

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar