Laman

Senin, 05 April 2021

Sejarah Australia (22): Canberra, Ibu Kota Baru Australia, Antara Sydney-Melbourne; Jakarta Baru, Antara Samarinda-Balikpapan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin 

Sejarah asal-usul kota Canberra di Australia dapat dikatakan sejarah yang cukup menarik. Tidak seperti kota-kota besar di Australia (ibu kota negara bagian) yang berada di pantai, kota Canberra justru berada di pedalaman (jauh dari pantai). Uniknya kota Canberra ini kemudian dijadikan sebagai ibu kota negara (federasi) Australia (menggantikan kota Melbourne). Kota Canberra kini hanya memiliki populasi sekitar 400 ribu jiwa, kota terbesar ke-8 di Australia (bandingkan dengan populasi Melbourne sekitar 5 Juta jiwa). Canberra bukan ibu kota negara bagian, tetapi ibu kota negara yang berada di Australian Capital Territory (di dalam wilayah negara bagian New South Wales).

Relokasi ibu kota negara itu sudah jaman, bahkan sudah pernah dilakukan sejak zaman kuno, seperti pemindahan ibu kota (federasi) Amerika Serikat dari kota New York ke Washington DC. Hal serupa itulah yang dilakukan oleh negara (federasi) Australia yang tempo doeloe telah memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra. Pada masa kini negara (federasi) Malaysia telah merelokasi ibu kota dari Kualalumpur ke Putra Jaya. Tentu saja pada saat ini pemerintah Republik Indonesia tengah bersiap-siap merelokasi ibu kota negara dari Jakarta ke suatu lokasi baru di Kalimantan (Timur) yang berada di antara Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Untuk sekadar diingat bahwa Jakarta sendiri adalah ibu kota pemerintahan VOC di zaman lampau, yang sejatinya bagi VOC Jakarta adalah ibu kota baru yang dimulai tahun 1619, yang sebelumnya berada di Amboina (1605-1619).

Lantas bagaimana sejarah asal usul kota Canberra? Sudah barang tentu sudah ada yang menulisnya. Namun sejarah tetaplah sejarah. Sejauh data baru ditemukan, penulisan narasi sejarah Canberra tidak pernah berhenti. Lalu apa pentingnya sejarah Canberra? Yang jelas Kota Canberra kini menjadi ibu kota negara Australia, kota besar yang justru berada di pedalaman. Oo, begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Australia (21): Sejarah Melbourne, Ibu Kota Negara Bagian Victoria; Negara Bagian New South Wales Dimekarkan 1835

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin

Melbourne, dapat dikatakan sebagao kota yang dibangun di Australia belakangam. Letaknya di tenggara Australia berhadapan dengan Pulau Tasman. Kota Melbourne kini lebih dikenal sebagai ibu kota Negara Bagian Victoria. Sementara negara bagian Victoria adalah pemekaran dari Negara Bagian New South Wales. Berdasarkan pengetahuan umum disebutkan kota Melbourne didirikan tahun 1835. Lantas apakah Negara Bagian Victoria dimekarkan dari Negara Bagian New South Wales pada tahun 1835?

Kota Melbourne pada masa ini adalah kota terpadat kedua di Australia (setelah Sydney). Jumlah penduduk Melbourne sekitar 4,9 Juta jiwa (19 persen dari penduduk Australia). Kota ini diklaim didirikan pada tanggal 30 Agustus 1835 di wilayah New South Wales yang saat itu sebagai permukiman berbadan hukum pada tahun 1837 dan namanya merujuk pada nama Perdana Menteri Britania Raya, William Lamb, 2nd Viscount Melbourne. Melbourne kemudian diresmikan sebagai kota oleh Ratu Victoria pada tahun 1847, kemudian menjadi ibu kota (negara bagian) Victoria tahun 1851. Sejak federasi Australia dibentuk tahun 1901, Melbourne menjadi pusat pemerintahan sementara Australia sampai Canberra ditetapkan sebagai ibu kota permanen pada tahun 1927.

Lalu apakah penulisan narasi sejarah Melbourne sudah berhenti? Sejauh data baru ditemukan, penulisan narasi sejarah Melbourne tidak pernah selesai. Apa pentingnya sejarah Melbourne? Yang jelas Kota Melbourne pernah menjadi ibu kota Federasi Australia sebelum ditetapkan di Canberra. Yang lebih penting dari itu, Melbourne memiliki sejarah tersendiri di Australia. Okelah kalau begitu. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.