Laman

Rabu, 10 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (225): Pahlawan Perang Surabaya dan Hari Pahlawan; Wali Kota Perang di Surabaya Radjamin Nasution


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Hari ini adalah Hari Pahlawan. Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Ditetapkannya 10 November sebagai hari pahlawan didasarkan pada Keputusan Presiden No. 316 tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Penetapan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November merujuk pada peristiwa Perang Surabaya pada tanggal 10 Nivember 1945. Seperti di tempat lain, dalam perang di Surabaya ini banyak yang korban apakah di pihak musuh maupun bangsa Indonesia.

Hari Pahlawan atau Hari Pahlawan Nasional dapat merujuk pada sejumlah peringatan hari pahlawan nasional di berbagai negara. Hari Pahlawan sering diselenggarakan pada hari kelahiran pahlawan nasional maupun peringatan peristiwa yang mengantarkan mereka jadi pahlawan. Hari Pahlawan Nasional juga diperingati di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Angola, Barbados, Tanjung Verde, Namibia, Filipina, Saint Kitts dan Nevis, Kepulauan Turks dan Caicos, Zimbabwe dan Zambia. Ditetapkannya Hari Pahlawan di suatu negara itu berarti para pahlawan dipandang sebagai suatu yang penting, perlu menghormati mereka yang telah berjuang demi bangsa.

Lantas bagaimana sejarah pahlawan Indonesia dalam Perang Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Seperti disebut di atas, perang di Surabaya pada tanggal 10 November ini menjadi rujukan penetapan tanggal hari pahlawan di Indonesia. Satu yang penting dalam Perang Surabaya tersebut, Wali Kota Surabaya Radjamin Nasution turut aktif membantu perjuangan. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (224): Pahlawan Indonesia Dibunuh dan Terbunuh; Perang Antara Tindakan Fasis versus Patriot Bangsa

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Ada perbedaan yang jelas antara pahlawan dibunuh dan pahlawan tewas dalam perang. Banyak pahlawan Indonesia dan juga yang termasuk Pahlawan Nasional tewas terbunh dalam perang. Namun ada juga pahlawan Indonesia yang dibuuh, apakah oleh penjajah maupun oleh bangsa sendiri. Tewas dalam perang adalah aptriot, tetapi pahlawan yang dibunuh adalah tidak fasis terhadap pahlawan.

Pada era VOC banyak pahalwan Indonesa tewas dalam perang, namun jarang pahlawan yang tertangkap lalu dibunuh, tetapi biasanya diasingkan. Pada era Pemerintah Hindia Belanda ada sejumlah pahlawan diieksekusi di tiang gantungan (di Bekasi pada tahun 1869). Pada era perang kemerdekaan berbagai peristiwa terjadi ada yang anggota KNIL melakukan tindakan pembunuhan massal terhadap penduduk, ada tindakan pembunuhan kepada para pemimpin Indonesia. Mereka terbunh menjadi pahlawan. Namun ada juga pahlawan Indonesia dibunuh oleh bangsa sendiri.

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional yang tewas dalam perang? Tentu saja ada nama-nama seperti Teuku Umar dan Sisingamangaraja. Namun ada juga pahlawan Indonesia yang dibunuh tanpa melalui proses pengadilan seperti Mr Masdoelhak Nasution, Ph.D di Djogjakarta. Dewan Keamanan PBB menyebutkan tindakan itu sebagai tindakan fasis. Bagaimana semua itu terjadi di masa lampau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.