Laman

Senin, 06 Desember 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (278): Pahlawan Nasional Ir Soekarno - Pahlawan Nasional Dr Soetomo;Tokoh Beda Generasi Surabaya


 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Ir Soekarno, tentulah semua orang mengetahuinya. Siapa Dr Soetomo, tentu pula semua orang mengetahuinya. Namun ada yang terlupakan. Bagaimana hubungan kedua tokoh nasional ini. Dr Soetomo berawal dari organisasi kebangsaan Boedi Oetomo. Ir Soekarno berawal dari organisasi kepemudaan Jong Java. Keduanya sama-sama berasal dari Soerabaja. Lantas apa lagi? Ir Soekarno salah satu pendiri partai politik Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandoeng. Dr Soetomo juga salah satu pendiri partai politik Partai Bangsa Indonesi (PBI) di Soerabaja. Yang jelas sama-sama Indonesia. Mengapa jadinya begitu?

Dr. Soetomo atau Soebroto (30 Juli 1888 – 30 Mei 1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia. Soebroto mengganti namanya menjadi Soetomo saat masuk ke sekolah menengah. Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Batavia. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Ir Soekarno nama lahir: Koesno Sosrodihardjo; 6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967. Ia adalah seorang tokoh perjuangan yang memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya. (Wikipedia).:

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Ir Soekarno dan Pahlawan Nasional Dr Soetomo? Seperti disebut di atas, keduanya beda generasi dari Soerabaja tetapi akhirnya sama-sama memiliki pemikiran yang sama yakni tentang Indonesia. Lalu bagaimana interaksi kedua tokoh beda generasi ini? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (277): Pahlawan-Pahlawan Indonesia di Tiga Studieclub; Menerjemah Situasi dan Kondisi Indonesia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam narasi sejarah Indonesia ada kecenderungan hanya Algemeene Studieclub yang didirikan di Bandoeng yang dikenal. Studiclub di Bandoeng itu didirikan oleh Ir Soekarno dkk. Namun faktanya studieclub pertama didiriakan berada di Soerabaja yang digagas oleh Dr Soetomo. Tentu saja tidak hanya itu, studieclub juga didirikan di Batavia. Bagaimana studieclub-studieclub itu bekerja tampanya kurang terinformasikan.

Algemeene Studieclub adalah klub kuliah umum yang didirikan oleh para intelektual nasionalis Bumiputera/i di Tanah Pasundan, Bandung pada zaman Hindia Belanda tahun 1926. Presiden Sukarno adalah salah satu anggota pendirinya. Sebagai kelanjutan kelompok studi itu, Soekarno dengan kawan-kawan kemudian mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. Pemerintah kolonial Belanda tampak sangat khawatir melihat kepopuleran Soekarno, bersama Maskun, Gatot Mangkupradja, Supriadinata dan pertumbuhan pesat PNI. Dengan dalih menjaga ketertiban dan keamanan, pemerintah kolonial menangkap dan menahan ratusan aktivis PNI pada 29 Desember 1929. Mereka kemudian diadili ke depan pengadilan Landraad Bandung 18 Desember 1930 dengan pembelaan Indonesia Menggugat (Wikipedia).:

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Indonesia yang berasal dari studieclub? Seperti disebut di atas, studiclub hanya dikenal luas yang berada di Bandoeng dimana Ir Soekarno sebagai salah satu pendiri. Lalu bagaimana denga studieclub yang lainnya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.