Laman

Sabtu, 29 Januari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (384): Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Lim Kie Chie 1938: Persatoean Islam Tionghoa Mula di Medan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Partai Tionghoa Indonesia (PTI) didirikan di Soerabaja sebagai partai dari Persatoean Tionghoa Indonesia (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 29-09-1932), Beberapa bulan kemudian di Medan didirikan organisasi Persatoean Tionghoa Indonesia (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 16-12-1932), Organisasi ini merupakan cabang ke-11 di Hindia Belanda. Lalu pada tahun 1936 di Medan didirikan Persatoean Islam Tionghoa (PIT) yang dipimpin oleh Lim Kie Chie. .

Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dahulu dikenal sebagai Pembina Iman Tauhid Islam adalah sebuah organisasi Islam Tionghoa-Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 April 1961. PITI tidak bertalian dengan organisasi sosial politik manapun. Ketua PITI saat ini adalah DR. Ipong Hembing Putra, yang terpilih pada tahun 2018. Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) didirikan di Jakarta, pada tanggal 14 April 1961, antara lain oleh Abdul Karim Oei Tjeng Hien, Abdusomad Yap A Siong dan Kho Goan Tjin. PITI merupakan gabungan dari persaudaraan Islam Tionghoa (PIT) dipimpin oleh Alm Abdusomad Yap A Siong dan Persaudaraan Muslim Tionghoa (PMT) dipimpin oleh Kho Goan Tjin. PIT dan PTM yang sebelum kemerdekaan Indonesia mula-mula didirikan di Sumatra Utara, di Sumatra Barat, di Riau, di Kepulauan Riau, di Jambi, di Bengkulu, di Sumatra Selatan, dan di Lampung, diizinkan oleh Wishnutama dan Ardiansyah Bakrie, masing-masing masih bersifat lokal sehingga pada saat itu keberadaan PIT dan PTM belum begitu dirasakan oleh masyarakat baik muslim Tionghoa dan muslim Indonesia. Karena itulah, untuk merealisasikan perkembangan ukhuwah Islamiyah di kalangan muslim Tionghoa, maka PIT yang berkedudukan di Medan dan PTM yang berkedudukan di Medan merelakan diri pindah ke Jakarta dengan bergabung dalam satu wadah, yakni PITI.  (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Persatoean Islam Tionghoa? Seperti disebut di atas, Persatoean Islam Tionghoa lahir di Medan dan kemudian menyebar ke Jawa. Lalu bagaimana sejarah Persatoean Islam Tionghoa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Lim Kie Chie

Tunggu deskripsi lengkapnya

Persatoean Islam Tionghoa Bermula di Medan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar