Laman

Jumat, 25 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (438): Pahlawan Indonesia dan Dr Radja Kamaroedin Dokter Spesialis Anak; Lulusan STOVIA, 1927

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada era Hindia Belanda masih jarang dokter yang memiliki spesialis anak. Satu nama yang penting dan terawal adalah Dr Ida Loemongga Nasoetion yang meraih gelar doktor (Ph.D) pada bidang kedokteran di Universiteit Amsterdam pada tahun 1931. Salah satu dokter lulusan STOVIA di Batavia yang mengambil spesialisasi kesehatan dan penyakit anak adalah Dr Radja Kamaroedin (lulus tahun 1927). Pada masa kini, dokter spesialis anak sudah begitu banyak. Itu semua berawal dari yang sedikit.

Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah spesialisasi kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan anak. Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi (παιδί) yang berarti "anak" dan iatros (ιατρός) yang berarti "dokter". Praktisi medis yang memiliki spesialisasi dalam pediatri dinamakan dokter anak. Sebagian besar dokter anak merupakan anggota dari badan nasional seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia, American Academy of Pediatrics, Canadian Pediatric Society, dan lainnya. Abraham Jacobi adalah bapak dari pediatri. Pediatri berbeda dengan kedokteran dewasa. Perbedaan fisik tubuh yang jelas dan kematangan pertumbuhannya menjadikan kesehatan anak berdiri sebagai spesialisasis tersendiri. Tubuh yang lebih kecil dari bayi memiliki aspek fisiologis yang berbeda dari orang dewasa. Aspek kedokteran lainnya ikut terpengaruh seperti defek kongenital, onkologi, dan immunologi. Sederhananya, menangani pasien anak bukan seperti menangani pasien dewasa "versi kecil". Masa kanak-kanak adalah periode pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan terbesar pada berbeagai organ tubuh. Pada abad ke-19 satu dari lima anak meninggal sebelum usia 5 tahun. Sebagian besar kematian itu diakibatkan oleh penyakit menular. Kini beberapa dari kematian itu dicegah dengan menyembuhkan penyakit saat hal itu terjadi. Sebagian besar dari mencegah penyakit dengan imunisasi. Dokter anak juga mencoba mencegah penyakit dan luka lain sebelum terjadi. Mereka mengajari orang tua mengenai keamanan dan gizi. Mereka bisa mengajari anak-anak yang lebih tua sedikit tentang menghindari luka atau kecanduan alkohol dan tembakau. Karena masa kecil ialah masa perubahan, pencegahan ialah bagian utama pediatri. (Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Dr Radja Kamaroedin? Seperti disebut di atas, Radja Kamaroedin dokter lulusan STOVIA tahun 1927 pada akhirnya menekuni tentang kesahatan dan penyakit anak yang menjadikannya dokter spesialis anak yang terkenal. Lalu bagaimana sejarah Radja Kamaroedin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Radja Kamaroedin: Lulusan STOVIA Tahun 1927

Tunggu deskripsi lengkapnya

Radja Kamaroedin: Dokter Spesialis Anak

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar