Laman

Minggu, 06 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (455): Pahlawan Indonesia - The Sien Tjo, Sekolah Nasional Karangturi; Sejarah Sekolah di Semarang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa The Sein Tjo? Sejarahnya tidak terinformasikan. Namun demikian, nama The Sin Tjo disebutkan terkait dengan Sekolah Nasional Karangturi di Semarang. Okelah. Akan tetap sejarah tetaplah sejarah. The Sin Tjo tentulah bukan oranng biasa. The Sien Tjo adalah salah satu tokoh dalam sejarah menjadi Indonesia.

Sekolah Nasional Karangturi di Semarang, sekolah yang pada awalnya bernama HCS Chung Hwa Hui ini berdiri pada tanggal 1 Juli 1929 dengan jumlah murid hanya 20 orang. Pendirian sekolah ini diprakarsai oleh The Sien Tjo dan tokoh-tokoh Tionghoa lainnya. Pemerintah kemudian memberikan status dan otoritas yang sama dengan sekolah negeri pada tanggal  1 Agustus 1936. Pada masa pendudukan Jepang, sekolah ini pernah dibagi menjadi dua dan bertempat di lokasi yang berbeda, yaitu Chung Hwa Hui A (di jalan Sidodadi) dan Chung Hwa Hui B (di jalan Karangturi). Selanjutnya, pada tanggal 1 April 1946, Chung Hwa Hui berubah status menjadi sekolah negeri dengan nama Karangturi School (A.L.S Karangturi). Status tersebut berubah lagi menjadi status non-negeri (swasta) pada tanggal 7 Februari 1949 atas permintaan pengurus sekolah yang disetujui oleh pemerintah. Tetapi, pemerintah hanya mengizinkan satu Chung Hwa Hui yaitu yang berada di jalan Karangturi (sekarang jalan Mataram). Untuk lebih meningkatkan kinerja dan manajemen yang lebih baik, didirikanlah Jajasan Sekolah Chung Hwa Hui yang diketuai oleh The Sien Tjo pada tahun 1950. Pada tahun tersebut juga dibuka SMP dengan 5 kelas. Masih pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 15 November dibentuklah Chung Hwa Chung Sheng Hui (pada masa sekarang biasa disebut OSIS). Kemudian, Jajasan Sekolah Chung Hwa Hui berganti nama menjadi Jajasan Sekolah Karangturi pada tanggal 30 Juli 1963. Pada tanggal 18 Februari 1970, yayasan ini berubah menjadi Jajasan Sekolah Nasional Karang Turi. Empat tahun berselang, tepatnya tanggal 1 Agustus 1974, nama yayasan ini kembali mengalami perubahan menjadi Yayasan Sekolah Nasional Karangturi. Sesudah mengalami beberapa kali perubahan nama, pada tanggal 14 Maret 1987, diputuskan mengganti nama yayasan menjadi Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi hingga sekarang.(https://karangturi.sch.id/sejarah).

Lantas bagaimana sejarah The Sin Tjo? Seperti disebut di atas, nama The Sin Tjo masa kini hanya dihubungkan dengan Sekolah Nasional Karangturi di Semarang. Lalu bagaimana sejarah The Sin Tjo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan The Sin Tjo: Sekolah Nasional Karangturi

Setelah menyelesaikan sekolah dasar berbahasa Belanda, The Sin Tjo melanjutkan studi ke sekolah menengah umum (HBS), Pada tahun 1910 The Sin Tjo lulus ujian transisi di HBS Semarang naik dari kelas satu ke kelas dua (lihat  De locomotief, 06-05-1910). Yang satu kelas antara lain Raden Mas Iso, M Soeroto dan Raden Koento. Pada tahun 1912 lulus ujian naik ke kelas empat (lihat De nieuwe vorstenlanden, 23-04-1912).

Pada tahun 1908 di Belanda organisasi mahasiswa pribumi didirikan oleh sebanyak 15 mahasiswa yang diberi nama Indische Vereeniging (Perhimpoenan Hindia). Ketua pertama adalah Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan. Pada tahun 1910 organisasi mahasiswa golongan Cina didirikan di Belanda oleh 14 orang yang diberi nama Vhung Hwa Hui. Ketua pertama adalah Yap Hong Tjoen.

The Sin Tjo diperkirakan lulus ujian akhir di HBS Semarang pada tahun 1914. Tampaknya The Sin Tjo tidak melanjutkan studi ke fakultas/Belanda. The Sin Tjo mengambil kursus. Pada tahun 1917 The Sin Tjo lulus ujian akuntansi di Soerabaja (lihat De locomotief, 16-01-1917). Disebutkan lulus ujian akuntansi antara lain kandidat dari Semarang The Sin Tjo yang dibimbing oleh dosen boekhouder dan akuntansi. Dalam perkembangnya di Semarang The Sin Tjo dicalonkan sebagai salah satu untuk anggota Volksraad.

Pada bulan November 1917 di Semarang diadakan pertemuan umum dalam hubungannya dengan pencalonan anggota Volksraad dari golonganh Cina (lihat De locomotief, 08-11-1917). Pertemuan dihadiri sekitar 50 orang, termasuk 21 delegasi dari berbagai asosiasi Cina. Hasil dari pertemuan itu, kandidat diberikan kepada Be Soen Tjang, Oei King Gwan dan The Sin Tjo untuk dipilih sebagai anggota Volksraad dari wilayah Semarang. Satu kursi untuk golongan Cina dimenangkan oleh Lim A Pat (lihat  De locomotief, 08-04-1918). Lim A Pat dari Bangka.

Meski hanya sebatas kandidat untuk Volksraad, The Sin Tjo mengindikasikan adalah seorang terpelajar dan menjadi tokoh muda penting di Semarang. Pada bulan Januari 1918 di Semarang diadakan pameran Pancy Fair (lihat De Indier, 07-01-1918). Pameran ini dilsenggarakan oleh asosiasi Tiong Hwa Hwee Koan di Kebondalem. Pukul lima pembukaan berlangsung dengan pidato yang apik dalam bahasa Melayu oleh The Sin Tjo, ketua panitia, yang dihadiri oleh kepala pemerintahan setempat dan rekan-rekannya. Residen telah memberikan pemberitahuan tertulis bahwa tidak bisa hadir. Dalam pidato pembukaan singkatnya, ketua panitia memaparkan tujuan dari pameran dan menyatakan harapan bahwa masyarakat tidak akan gagal untuk menunjukkan minatnya dalam hal ini, dimana itu berlaku disini untuk mendukung asosiasi yang sangat berguna.

The Sin Tjio adalah seorang pebisnis. Hal ini sesuai dengan pendidikan akuntasi yang pernah diikutinya. The Sin menjadi salah satu komisaris dalam pendirian perusahaan NV Isjfabriek ‘Semarang-Tegal’ di Semarang (lihat De Indische mercuur; orgaan gewijd aan den uitvoerhandel, 1918). Disebutkan berdasarkan Java Courant 24 Agustus perusahan pabrik es ini dengan modal f75.000 yang terdiri dari 150 lembar sahan yang masing-masing dengan harga f500. Sebagai direktur adalah Wan Hong Kwa, wakil direktir Tan Liang Ping. Komisari adalah The Sin Tjo dan Siek Djwee Kioe.  

Setelah lama The Sin Tjo tidak terinformasikan, pada tahun 1924 The Sin Tjo menjadi anggota dewan kota (gemeeteraad) Semarang (lihat Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indie, 15-07-1924). The Sin Tjo berhasil menjadi anggota dewan kota (lihat Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indie, 03-12-1924).

Jumlah anggota dewan sebanyak 18 orang. Selain anggota dewan dari golongan Eropa/Belanda, jumlah kursi untuk pribumi sebanyak tiga yang dijabta oleh Gondo Soebario, Raden Slamet dan Soemali, Untuk golongan Cina tiga kursi yakni The Sin Tjo, Tan Kong Tjiau dan Tan Tek Peng.

Tunggu deskripsi lengkapnya

The Sin Tjo: Sejarah Sekolah di Semarang dari Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar