Laman

Minggu, 27 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (495): Pahlawan Indonesia – KJ Leatemia Studi di Haarlem dan Delft; Sutan Casajangan-Sarikat Ambon

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa KJ Leatemia? Siapa yang peduli? Tidak ada narasi sejarah KJ Leatemia. Padahal KJ Leatemia adalah salah satu pionir mahasiswa pribumi di Indonesia. KJ Leatemia ikut berpartisipasi dalam pembentukan organisasi pribumi di Belanda, Indische Vereeniging pada tahun 1908. KJ Leatemia memulai pendidikan sekolah menengah di Batavia, kemudian dilanjutkan di Haarlem dimana Soetan Casajangan pernah studi. KJ Leatemia kemudian diterima fakultas teknik di universitas bergengsi di Delft. KJ Leitema berasal dari Ambon.

Pendidikan modern (aksara Latin) kali petama di Indonesia, diselenggarakan di Ambon. Penyelenggaraan pendidikan modern ini bahkan sudah sejak era Portugis (sebelum kehadiran Belanda). Sebelum KJ Leatemia dkk dari Ambon melanjutkan studi ke Belanda sudah ada jong Ambon yang menyelesaikan studi di Belanda yakni JH Wattimena. Kweekschool Ambon dibuka tahun 1874. Salah satu siswa yang diterima adalah JH Wattimena. Tidak ada kesulitan bagi JH Wattimena dan lulus tepat waktu. Bataviaasch handelsblad, 08-08-1878 memberitakan pengangkatan JH Wattimena sebagau guru dan ditempatkan di Allang. Setelah tiga tahun mengajar di Allang, JH Wattimena dikabarkan akan pergi ke Belanda untuk studi lebih lanjut (lihat Nederlandsche staatscourant, 12-07-1881). Dalam berita ini, JH Wattimena tidak sendiri juga ME Anakota. Disebutkan ME Anakota guru kelas 1 di Hative dan JH Wattimena, guru kelas 1 di Allang (Residentie Amboina). Mereka berdua studi ke Belanda atas biaya pemerintah (semacam beasiswa). ME Anakotta tidak berumur panjang, ME Anakotta meninggal selama pendidikan. JH Wattimena selama mengikuti pendidikan tidak menemukan kesulitan. Pada tahun 1884, JH Wattimena dikabarkan lulus sekolah guru di Amsterdam dan mendapat akta guru Lager Onderwijs (LO) (lihat Algemeen Handelsblad,  07-04-1884). JH Wattimena kembali ke tanah air dengan kapal ss Prins van Oranje berangkat dari Amsterdam dengan tujuan akhir Batavia pada tanggal 6 September 1884 (lihat Algemeen Handelsblad,  06-09-1884).

Lantas bagaimana sejarah KJ Leatemia? Seperti disebut di atas, narasi sejarah KJ Leatemia tidak ada. Padahal KJ Leatemia termasuk mahasiswa pioner studi ke Belanda dan berpartisipasi dalam pembentukan Indische Vereeniging 1908. Lalu bagaimana sejarah KJ Leatemia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan KJ Leatemia: Studi di Batavia, Haarlem dan Delft

Setelah menyelesaikan sekolah dasar berbahasa Belanda (ELS), KJ Leatemia melanjutkan studi ke sekolah menengah (HBS). Pada tahun 1906 Leatemia lulus ujian transisi di sekolah Koningin Wilhelmina School di Batavia dari kelas dua ke kelas tiga (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 07-05-1906). Pada tahun 1907 Leatemia lulus ujian akhir (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 06-05-1907).  

Siswa yang diterima di sekolah HBS adalah lulusan sekolah dasar ELS. Di Batavia, sekolah HBS diselenggarakan oleh sekolah KW III School dan sekolah Koningin Wilhelima School. Sekolah KW III menyelenggarakan HBS 5 tahun. Sedangkan Koningin Wilhelmina School hanya program HBS 3 tahun dan program kejuruan.  

Setelah menyelesaikan HBS 3 tahun di Koningin Wilhelmina School Batavia, Leatemia berangkat ke Belanda (lihat  Bataviaasch nieuwsblad, 22-05-1907). Disebutkan kapal ss Koning Willkem III berangkat tanggal 22 dari Batavia dengan tujuan akhir Europa. Salah satu penumpang adalah KJ Leatemia. Dari semua penumpang kapal hanya KJ Leatemia yang bernama non Eropa/Belanda.

Di Belanda sudah ada beberapa pribumi yang melnajutkan studi. Dua yang paling senior adalah Raden Kartono (abang dari RA Kartini) yang tiba tahun 1896 dan Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan yang tiba tahun 1903 bersama B Djamaloedin. Siswa lainnya adalah Raden Soemitro siswa HBS sdi KW III S Batavia yang meneruskan studi HBS di Leiden dan pada tahun 1907 lulus dan tengah mengikuti ujian nasional masuk universita. Sejumlah lulusan Docter Djawa School di Batavia, antara lain Abdoel Rivai, WK dan TJ Tehupelory dan F Laoh serta R Boenjamin. Juga ada lulusan ELS SM Latif yang melanjutkan studi di sekolah pertanian Wageningen.

KJ Leatemia meneruskan HBS di Haalem. Pada tahun 1908 Soetan Casajangan menginisiasi pembentukan organisasi orang pribumi berasal dari Hindia yang belajar di Belanda. Pembentukan ini dilakukan di kediaman Soetan Casajangan di Leiden pada tanggal 25 Oktober. Organisasi tersebut diberi nama Indische Vereeniging yang mana sebagai ketua Soetan Casajangan dan sekretaris Raden Soemitro..

Tampaknya Leatemia menyukai olah raga atletik Pada 1909 di Haarlem, Leatemia ikut berpartisipasi kejuaraan atletik sekota Haarlem yang turun pada lari estafet. Dalam kejuaraan ini timnya termasuk yang mendapat penghargaan (lihat Nieuwe Haarlemsche courant, 06-09-1909).

Pada tahun 1910 Leatemia lulus ujian nasional masuk universitas (lihat Verzameling van verslagen en rapporten behoorende bij de Nederlandsche Staatscourant. 01-01-1910). Disebutkan yang lulus yang berasal dari HBS di Haarlem antara lain Karel Johan, lahir  27 Januari 1890 di Saparoea. Leatemia diterima di universitet te Delft (lihat Delftsche courant, 07-01-1911). Disebutkan mahasiswa Leatemua beralamat di Oude Delft No. 130.

Pada bulan Juli 1913 Soetan Casajangan kembali ke tanah aor. Soetan Casajangan sendiri telah menyelesaikan sekolah guru akta LO tahun 1909 dan tahun 1911 telah menyelesaikan progranm guru akta MO (setara sarjana pendidikan lulusan IKIP yang sekarang), Dalam kunjungan anggota Indische Vereeniging ke museum angkatan laut tanggal 13 Juli dipimpin oleh ketua Indische Vereeniging Raden Mas Notosoeroto. Dalam kunjungan ini termasuk antara lain RM Soerjopoetro, Loekman Djajadiningrat, Raden Sarengat dan Leatemia (lihat  De expres, 23-08-1913). Nama-nama yang disebut tersebut studi teknik di Delft.

Leartemia, selain aktif di organisasi pribumi Indische Vereeniging juga aktif dalam organisasi lainnya yakniu Onze Kolonien. Pengurus baru Studentenvereeniging Obze Kolonien pada tahun 1914 Leatemia duduk sebagai sekretaris dimana sebagai ketua A Baker (lihat Delftsche courant, 28-03-1914). Pada tahun 1914 ini Leatemia lulus ujian propadeutisch pada bidang wee- en waterbouwkunde di Technische Hoogeschool te Delft (lihat Delftsche courant, 29-09-1914). Yang sama-sama lulus dengan Leatemia, antara lain adalah Raden Mas Notodhiningrat, Raden Sarengat dan Raden Soerjowinoto.

Tunggu deskripsi lengkapnya

KJ Leetemia: Soetan Casajangan, WK Tehupelory dan Sarikat Ambon

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar