Laman

Kamis, 26 Mei 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (613): Nama Apa Indon? Singkatan dari Nama Indonesia Bagi Orang-Orang Indo/Belanda pada Era Hindia

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Singkatan nama Indonesia sebagai Indon tidaklah umum. Namun penyingkatan nama ini pernah terjadi dalam satu masa pada era Pemerintah Hindia Belanda. Nama singkatan Indon dari Indonesia bukan nama perjuangan tetapi nama yang lazim di kalangan orang Belanda untuk membedakan orang Belanda dengan Indonesia yakni orang Indo/Belanda.

Penggunaan awal istilah ini adalah dalam The Encyclopedia Americana oleh Bernard S. Cayne, Robert S Anderson, Sue R Brandt (1829). Setelah Indonesia merdeka, istilah singkat Indon digunakan untuk membedakan dengan istilah Indo yang merujuk India, seperti Indo-Arya, Indo-Eropa, Indo-Iran, dan Indochina. Sebagian media Indonesia menggunakan istilah ini pada tahun 1963 sampai 1982 untuk menyingkat Indonesia. Jauh sebelum itu, pada masa orde lama istilah Indon sering digunakan untuk menyingkat kata Indonesia itu sendiri. Dalam buku BAHASA DAN BUDAJA yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Budaja, Universitas Indonesia (1952) memuat berbagai tulisan dan catatan kaki mengenai penggunaan singkatan Indon yang lazim digunakan untuk menyingkat Indonesia. Munculnya pendefinisian Indon sebagai karakter bangsa Indonesia yang berkonotasi negatif ini berawal melesatnya perkembangan internet di Indonesia pada dekade 2000-an dan anggapan di kalangan nasionalis untuk tidak menyingkat penggunaan Indonesia. Puncaknya pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia menentang dan melarang penggunaan istilah Indon baik di dalam maupun luar negeri. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Indon yang berbeda dengan nama Indonesia? Seperti disebut di atas, nama Indon sebagai singkatan nama Indonesia sudah eksis pada era Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah nama Indon? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Indon, Singkatan Nama Indonesia Bagi Orang-Orang Indo/Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Meluruskan Nama Indonesia: Nama Indonesia Tidak Bisa Disingkat Indon

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar