Laman

Minggu, 05 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (633): Nama Turkiye, Pengganti Nama Turki (Juga Nama Burung);Turkye dan Mustafa Kemal Atatürk

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Apalah arti sebuah nama? Demikian William Shakespeare. Akan tetapi kita tidak tahu apakah itu bercanda atau serius. Yang jelas ada negara sekelas Turki harus mengubah nama karena nama sebelumnya kurang sesuai. Beberapa hari lalu, perubahan nama (negara) Turki menjadi nama baru Turkiye telah disetujui PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Salah satu alasan perubahan nama itu bagi orang Turki karena nama Turki sendiri sebutan orang Eropa (barat) sementara orang Turki memiliki nama sendiri sejak dulu yakni Turkiye. Selain mengembalikan nama lama, orang Turki menyadari nama Turki juga sebagai nama burung.

KOMPAS.com. Ada deretan negara di dunia pernah mengganti namanya. Pergantian nama ini dilakukan dengan berbagai alasan seperti politik, sejarah dan makna. Misalnya Turki yang belum lama ini mengganti namanya menjadi Türkiye. Berikut 7 negara yang pernah mengganti namanya: 1. Turki yang semula memiliki nama internasional "Turkey", kini meminta dunia internasional untuk menyebutnya dengan nama Türkiye. Terkait hal ini, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Juni 2022 mengumumkan Turki telah berganti nama dari Turkey menjadi Türkiye. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjelaskan "Türkiye adalah representasi dan ekspresi dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai masyarakat Turki,". Pergantian nama ini dikaitkan dengan kekesalan Erdogan atas asosiasi negaranya dengan burung Kalkun yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Turkey. Turki disebut menjadi lebih sadar akan citra. Berbicara tentang ayam kalkun, sesungguhnya diberi nama turkey diambil dari nama negara Turki. 2. Belanda pernah mengubah namanya dari Holland menjadi Netherland. 7. Sri Lanka mengubah namanya dari nama sebelumnya, Ceylon, untuk melepaskan diri dari asosiasi kolonial. Meskipun perubahan nama resmi dilakukan pada tahun 1972, ketika merdeka dari kekuasaan Inggris, baru pada 2011, Sri Lanka secara resmi menghapus nama kolonial lama Ceylon dari penggunaan pemerintah.

Lantas bagaimana sejarah nama Turkiye? Seperti disebut di atas, negara Turki telah mengubah namanya menjadi Turkiye. Konon nama Turki adalah sebutan orang Inggris untuk nama Turkiye. Apakah nama Turkiye ada kaitan dengan nama Mustafa Kemal Atatürk? Lalu bagaimana nama sejarah Turkiye? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Negara Turkiye: Pengganti Nama Turki (Juga Nama Burung)

Nama Turkiye, sebenarnya bukanlah nama baru, justru adalah nama awal Turki yang sekarang. Penulisan nama Turkiye hanya dibedakan dalam ejaan. Bahasaya Belanda ditulis Turkije atau Turkje, sementara dalam bahasa Inggris ditulis Turkiye atau Turkye. Nama Turkiye paling tidak sudah disebutkan dalam buku karya B Carol berjudul Warachtighe historie van Doctor Johannes Faustus, die eenen wtnemenden grooten toovenaer en swart-constenaer was ...’ yang terbi pada tahun 1592. Disebutkan ‘na Indiën toe, het tweede na Egypten, het derde na Armeniën Armenië, het gebied boven Turkije en Iran.

Dalam buku ini Turkije dan Iran bertetangga dimana wilayah di atas mereka Armenia. Dalam hubungan ini juga eksis nama Mesir (Egypten) dan nama India (Indien). Keempat nama tersbeut sudah sejak lama diketahui terhubung dengan Hindia Timur. Dalam laporan penulis Portugis, Mendes Pinto dari Malaka yang berkunjung ke Kerajaan Aroe (di pantai timur Sumatra) pada tahun 1537 menyebut Kerajaan Aroe (Batak Kingsom) tengah berperang dengan Kerajaan Atjeh, yang mana Kerajaan Atjeh dibantu oleh armada Turkiye. Catatan: Sebagaimana diketahui pelaut Eropa pertama (di luar orang-orang Moor) yang mencapai Hindia Timur adalah pelaut-pelaut Portugis tahun 1509 yang kemudian menaklukkan Malaka pada tahun 1511.

Orang Moor beragama Islam di Afrika Utara (Laut Mediterania) adalah yang membangun peradaban Islam di Eropa Selatan di Spanyol dengan kota-kotanya yang terkenal Cordoba dan Andalusia. Perang Salib (1095–1291) telah menghancurkan peradaban Islam yang tinggi di Eropa, yang menyebabkan orang-orang Moor menyebara ke seluruh penjuru, seperti Tunisia, Maroko, Maurutania, Afrika Selatan dan India bagian barat dan hingga mencapai Hindia Timur. Orang-orang Moor inilah yang menjadi navihator dalam pelayaran perdagangan orang-orang Portugis ke Hindia Timur.

Komunitas awal orang-orang Moor di Hindia Timur berada di seputar Selat Malaka yang berdagang dengan kerajaan-kerajaan di pantai timur Aceh (seperti Perlak), pantai barat Semenanjung (Kedah dan Malaka) dan pantai timur Sumatra di daerah aliran sungai Baroemoen (Padang Lawas, Tapanuli). Kedah adalah pusat orang Arab/Persia, Malaka oleh orang India. Orang-orang Moor membangun pusat komunitas (pos utama perdagangan) di pantai barat Semenanjung di Muar (berasasal dari nama Moor, Moear, dan Muar). Banyaknya komunitas Moor di selat Malaka, membuat kunjungan utusan Moor pada tahum 1345 bernama Ibnoe Batoetah (yang juga mengunjungi pantai timur Tiongkok). Catatan: Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit meninggal tahun 1366, dimana tahun sebelumnya selesai ditulis teks Negarakertagama,

Kerajaan Turkiye adalah salah satu suksesi kerajaan Islam yang melanjutkan peradaban Islam di Eropa Selatan (yang dibangun oleh orang-orang Moor). Dalam hubungan ini, armada-armada Turki yang telah mencapai Hindia Timur (era Portugis) dapat dikatakan negara besar yang memiliki pengaruh besar dalam navigasi pelayaran perdagangan (seperti Portugii dan Spanyol).

Orang-orang Moor terbilang tidak memiliki negara lagi dan telah menyebar. Meski demikian, orang-orang Moor masih banyak yang tinggal di Eropa Selatan dan Afrika Utara (Tunisia, Maroko dan Mauritania). Hal serupa ini jauh sebelumnya pernah dialami orang-orang Jahudi dari Tanah Arab. Sebagaimana diketahui, pada masa ini orang-orang Jahudi yang tersebar di berbagai penjuru terutama di Eropa telah ditempatkan Inggris memusat di Israel yang sekarang (menggusur sebagai orang Palestina).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Turkye Apakah Ada Kaitan dengan Nama Mustafa Kemal Atatürk

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar